Halo semua apa kabarnya? Pagi ini saya jalan-jalan sendirian untuk mencari udara segar. Alih-alih jalan pagi aku ingin mendatangi tempat yang sudah lama tidak aku sambangi. Sejak saya merantau hanya sekali aku ke tempat ini padahal lokasinya dekat sekali dengan rumah saya.
Di sebelah selatan rumah saya ada stasiun peninggalan penjajah Belanda, stasiunnya terlihat kuno tapi temboknya masih terlihat kokoh hingga sekarang.
Stasiun kereta api Wonosari namanya karena memang berada di desa saya, berdiri di ketinggian 15 meter dari permukaan air laut.
Stasiunnya memang kecil tapi di sini dulu pernah beroperasi normal seperti umumnya stasiun seperti untuk naik dan turun penumpang bahkan kepentingan logistik.
Lokasi stasiun kereta api ini sangat strategis karena di sebelah selatan stasiun ini ada jalan raya penghubung antar kota-antar provinsi. Hanya berjalan 10 meter kita bisa mendapatkan kendaraan penyambung untuk ke rumah anda.
Dulu ketika masih kecil saya eering banget main kesini dengan berbekal paku untuk di tipiskan di atas rel, untung aja ga ada kereta yang ambruk gara-gara ulah saya.
Terlebih kalau hari Minggu anak-anak desa sengaja main kesini dengan berharap ada saudara yang pulang kampung dari perantauan.
Di bulan Ramadhan saya dan teman-teman saya ngabuburitnya pasti kesini karena dulu tempat ini bebas, kami bisa main peniti keseimbangan dan boleh main sepak bola di lapangannya, ga kayak sekarang yang seluruh aset kereta api di pager tinggi persis kayak punya penjajah Belanda lagi.
Saya ga habis pikir kenapa peraturannya sekarang ketat banget atau jangan-jangan mereka takut saya panggul bantalan relnya.
Ya gitu deh bandanya orang kaya seperti ga boleh kesentuh sama orang kere kayak saya, bye.
banyak yang dicuri besinya mas e, beneran ini
!LUV
!hiqvote
@giono, @happyphoenix(2/5) sent you LUV. | tools | discord | community | HiveWiki | <>< daily