Cerita pendek

in Satujiwa7 days ago

Cerita ini ku dengar dari @bookrak dan karena ini lucu, ku pikir teman-teman di sini juga perlu membaca kelucuan ini.
Foto ini tidak menggambarkan cerita ini.

Suatu malam di tahun 2024, kami duduk bercerita banyak hal. Salah satunya, tidak sengaja kami membahas anak-anak punk yang semakin tidak jelas dasarnya kenapa memilih menjadi anak punk.

Pada dasarnya, punk itu merupakan satu gerakan perlawanan yang dilakukan oleh orang-orang yang ingin keadilan sosial, baik melalui musik atau gerakan lainnya. Kurang lebih seperti itu.

Namun, akhir-akhir ini, anak-anak punk itu sendiri bahkan tidak tahu itu. Pokoknya punk. Tentu masih banyak juga anak punk yang memiliki ideologi dan mengetahui punk sendiri itu apa.

Pada tulisan ini, aku cerita tentang anak punk-punk an.

Kembali ke cerita tadi yang tidak sengaja membahas anak punk. Kata teman ku, yang dulunya pernah menjadi anak punk “kami dulu anak punk tetap sekolah dan mengaji. Pada momen tertentu baru memakai atribut punk itu sendiri”, punk sekarang udah ga jelas, udah kaya gembel, sambungnya lagi.

@bookrak Teman ku yang lain nyeletuk “barang kali punk model ini adalah orang-orang yang minta dibelikan motor gede ke orang tua nya, tapi tidak dipenuhi, kemudian pergi tinggalkan rumah jadi anak punk”. Kami tertawa. Bisa jadi juga itu.

Aku sendiri pernah bertemu anak-anak punk yang paten. Bahkan, anak punk yang sedang melakukan penelitian tentang gerakan punk itu di daerah syariat Islam.

Lanjut teman ku lagi, dia punya cerita lucu yang hampir sama dengan itu. Teman ku punya teman pernah cerita, dulu dia pernah minta ke orang tua untuk dibelikan motor, namun orang tua nya menolak permintaan itu. Satu waktu, teman ku punya teman ini menggertak orang tua nya itu. “Aku akan lompat ke sumur, kalau Mama tidak belikan motor” ujar teman ku punya teman ke orang tua nya. “Lompat saja” singkat orang tua nya itu.

Tanpa pikir panjang, teman ku punya teman ini masuk ke kamar mandi yang ada sumur. Tanpa tunggu waktu lama “brrruuuaaaammmm” suara air dari sumur.

“Anakkuuuuuu” teriak orang tua teman ku punya teman itu. Orang tua nya masuk ke dalam, ingin menolong anaknya di sumur.

Sesampai di kamar mandi, dengan kondisi masih histeris memanggil anaknya. Tiba-tiba, anak nya datang dari belakang “sayang juga ternyata” gumamnya. teman ku punya teman ini sedikit tersenyum ketawa, melihat respon orang tua nya yang mempersilahkan anaknya untuk lompat ke sumur, tapi tetap reflek tidak rela jika anaknya melompat ke sumur.

Orang tua nya marah.

Teman ku punya teman, merengek lagi minta dibelikan motor kepada orang tua nya. Walaupun orang tua nya tidak rela anak nya lompat ke sumur, orang tua nya juga tetap tidak membelikan motor.

Teman ku punya teman kesal. Lalu pergi.

Cerita itu kemudian diceritakan kepada teman ku. Ternyata, saat masuk ke kamar mandi, teman ku punya teman ini mengambil batu besar, lalu melemparkan ke sumur, kemudian dia lari dari pintu belakang, dan masuk lagi dari pintu depan.

Teman ku terbahak-bahak mendengar cerita itu. Sialan kali si teman ku punya teman itu. Sampai berpikir lakukan seperti itu kepada orang tua nya. Di akhir, teman ku punya teman bilang, tapi usaha itu semua gagal, motor tetap tidak dibelikan.

Mereka semakin tertawa.

Nah cerita itulah kemudian diceritakan kepada kami. Lucu juga. Sialan juga tu anak.

Aku mempertanyakan itu kisah nyata atau hanya lelucon saja, teman ku tidak tahu pasti itu benar atau tidak. Tapi cerita itu diceritakan oleh temannya.

Jika ada kesamaan fakta, maka semua itu tidak sengaja. Bahkan, sampai sekarang, cerita itu belum terungkap faktanya.

Terima kasih telah membaca cerita ini sampai selesai. Saran dan masukan wajib diberikan.

Sort:  

Cit brat bereh si agam nyan.. 😂😂

😁😁