Tiba-Tiba Berseni

Aku patut berbangga karena aku mendapatkan kiriman beberapa buah mangga dari ayahku yang jauh disana. Semua bermula karena beberapa bulan yang lalu kami mengunjungi ayah atau kakeknya anak-anakku. Melihat mangga yang sedang berbuah di depan rumah, muncul niatku untuk memberikan nama-nama anak kami di setiap buah mangga.

Beberapa minggu kemudian, ayah memberitahu jika mangga itu saat ini sudah matang di pohonnya. Dan akan dikirimkan olehnya. Tidak lama setelah kiriman mangga itu tiba. Aku membawa mangga itu sembari mengunjugi anakku di asrama.

Sedang asyik-asyiknya ngobrol, anakku meminta agar mangga itu dikupas. Entah karena terlalu asyik ngobrol aku tidak menyadari jika mangga yang sedang aku kupas tersebut terlalu aku nikmati.

Harusnya aku bisa mengupas mangga ini dalam waktu singkat, namun aku menikmati sekali saat mengupasnya. Sehingga tidak aku kupas secara biasa. Setiap kulitnya aku usahakan untuk tampil cantik dan menjadi alas untuk mangga yang kuning nan ranum itu.
So, jadilah bentuk kupasan itu seperti yang kamu lihat.