2013 Metallica concert story in Jakarta Indonesia

in GEMS4 years ago

Tiga tahun lebih berlalu sejak saya menjadi salah satu dari 60 ribu saksi konser epik bersejarah dari band heavy metal legendaris, Metallica. Kerinduan yang tak kunjung luntur, memori yang tak kunjung melem
IMG_20210423_001713.jpg

Bulan Agustus 2013, bisa dibilang sebagai bulan paling 'metal' di Indonesia. Saat itu, media sosial seakan dikuasai oleh Metallica yang rencananya akan mengadakan konser di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta pada 25 Agustus 2013.

Semua penggemar Metallica memang sudah bersiap-siap sejak awal Juli 2013 untuk konser ini. Sebelum diumumkan secara resmi oleh pihak Metallica pada 4 Juli, kabar konser Metallica di Jakarta sudah lebih dahulu tersebar. Banyak yang skeptis dan menganggap itu hoax, apalagi nama promotor yang mengusung konser ini pun bisa dibilang baru, yaitu Blackrock Entertainment.

Namun, semua kegelisahan itu sirna, ketika Metallica melalui akun Twitter-nya mengumumkan secara resmi rencana kedatangan mereka di Jakarta.

"Jakarta! It's been 20 long years - we will see you again on August 25!" kicau Metallica.

IMG_20210423_001648.jpg

Langsung saja, Twitter dibombardir segala pembicaraan tentang Metallica. Begitu yang saya lihat dari lini masa Twitter saya ketika itu. Berbagai media pun terus memberitakan berbagai hal seputar Metallica menjelang konser mereka di Jakarta, bahkan salah satu media massa ternama di Indonesia memasukkan konser band tersebut dalam liputan khusus.

Gila, sebegitu kuatnya-kah minat masyarakat terhadap Metallica? Saya sendiri saat itu sedang bingung. Sangat bingung. Status yang masih menjadi mahasiswa tingkat 5 dan sedang melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan), membuat saya harus mencari cara lain untuk mendapatkan tiket Metallica yang seharga Rp 700 ribu untuk kategori festival. Saya tak mau menonton mereka di tribun, karena terbayang pedihnya menonton band seperti Metallica tapi hanya duduk-duduk saja.

IMG_20210423_001702.jpg

Saya juga tak berani minta dibelikan ke orang tua, karena saya sudah tahu 100 persen tidak akan dikasih. Akhirnya, saya temukan satu cara jitu, yaitu melalui kuis-kuis berhadiah tiket Metallica di jejaring sosial.

Sebenarnya, saya PKL di media massa yang bergerak di bidang musik, sayangnya saya tidak kebagian jatah liputan ke sana, juga honor PKL sudah keburu habis gara-gara dipakai untuk beli harddisk eksternal (untuk kebutuhan kampus).

Alhasil, saya menjadi quiz hunter yang cukup militan demi tiket tersebut. Untungnya, pihak Blackrock terlihat dermawan sekali karena saya lihat banyak tiket gratis berseliweran di Twitter. Saya tancap gas, babat semua kuis yang tersedia (tapi pilih-pilih juga, untuk yang minta tweet banyak-banyak itu saya ga ikut.

Alhamdulillah, Dewi Fortuna memihak saya, salah satu koran nasional mengumumkan daftar 10 pemenang dan ada nama saya di situ. Hore! Hati sudah tenang, sekarang tinggal harap-harap cemas saya dapat tiket kategori apa, karena tidak ada keterangannya dalam pengumuman pemenang.

Tentu saja, yang berjuang cukup alot untuk bisa menyaksikan Metallica bukan saya saja. Banyak orang yang menunjukkan usaha keras mereka di media sosial untuk mendapatkan tiket tersebut, salah satunya adalah tagar #DemiMetallica yang membuat saya terperangah.

Tagar #DemiMetallica sempat menjadi trending topic di Twitter, dan tahukah Anda isinya apa? Ternyata tagar ini berisi orang-orang yang menjual segala barang demi mendapat modal untuk membeli tiket Metallica.

Tagar #DemiMetallica terus ramai hingga hari H konser dan menjadi sebuah fenomena baru. Luar biasa saya rasa animo penggemar Metallica saat itu. Lucunya, yang dijual bukan hanya barang-barang yang berkaitan dengan musik, tapi apapun, mulai dari ponsel, sepatu, televisi, konsol game, dan banyak lagi.

Salah satu teman yang ikut nonton Metallica bersama saya, Radi, juga merelakan ponselnya dijual agar bisa menyaksikan Metallica. "Persetan! Gue ga boleh kelewatan Metallica!" mungkin seperti itu yang ada di pikiran Radi. Saya tersenyum ketika mendengar kabar itu, salut untuk pengorbanannya. Saya dan Radi tahu, mungkin saja kesempatan ini hanya datang sekali seumur hidup, kapan lagi Metallica akan datang ke sini setelah ini? Begitu pikir kami. Di usia mereka yang tak lagi muda, bisa saja mereka sudah pensiun duluan sebelum balik lagi ke Jakarta.

Mengenang Konser Epik Bersejarah, Metallica (1)
Hari yang dinantikan pun tiba, saya sudah pegang tiket hasil berburu kuis, yang untungnya dapat sesuai keinginan saya, yaitu tiket kategori festival.

Tanggal 25 Agustus 2013, saya bersama tiga orang teman saya mulai memasuki kawasan Stadion Gelora Bung Karno pada sore hari. Massa hitam-hitam sudah mulai ramai terlihat di sepanjang jalan, membuat kami berempat semakin tak sabar melihat situasi di dalam stadion.

Tapi, keinginan itu harus ditahan dulu. Antrian masuk sangat padat, kami harus sabar mengantre selama kurang lebih satu jam. Sistem keamanan yang diterapkan promotor patut diapresiasi, penjagaan cukup ketat dimana-mana, polisi sudah siap sedia berjaga, juga barikade dan kawasan steril yang cukup tepat ditempatkan. Tentu Blackrock tidak ingin insiden kerusuhan konser Metallica pada 1993 silam terulang.

Ya, di tahun kelahiran saya, Metallica sempat konser di Stadion Lebak Bulus, Jakarta selama dua hari, yaitu 10-11 April 1993. Menurut beberapa sumber, di hari pertama konser, sistem keamanan yang lemah menyebabkan penonton yang tidak memegang tiket membuat kerusuhan di luar stadion dan membakar dua buah mobil, juga merusak warung-warung di luar. Untungnya kejadian serupa tak terjadi di hari kedua.

Sementara konser pada 2013, jauh lebih tertata dan massa pun tak ada yang macam-macam sepanjang konser.

Selesai mengantre, saya berhasil masuk ke dalam stadion dan melihat rumput sudah ditutupi oleh pelindung, juga panggung megah selebar 60 meter dan tinggi 20 meter. Di belakang dan samping kiri-kanan panggung, LED raksasa sudah siap menghibur penonton dengan menampilkan aksi Metallica di atas panggung seperti yang biasa dilihat di luar negeri melalui YouTube.

Sekitar pukul 19.30, konser dimulai oleh satu-satunya band pembuka malam itu, band rock oktan tinggi asal Jakarta, Seringai. Ternyata, Seringai memberi sebuah kejutan. Tiba-tiba saja penyanyi pop Raisa Andriana muncul di atas panggung dan mengajak penonton untuk menyanyikan lagu "Indonesia Raya" sebagai pembuka. Seringai diketahui kemudian memang sengaja mengundang Raisa untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia tersebut. Jelas saja, tak ada yang bisa menolak ajakan dari Raisa, terutama penonton yang kebanyakan laki-laki ini.

IMG_20210423_001635.jpg

Selesai menyanyikan "Indonesia Raya", Raisa turun dan Seringai mengambil alih panggung. Mereka memainkan beberapa nomor andalan sebagai ajang pemanasan bagi para penonton yang terlihat sudah tak sabar dengan sajian utamanya, Metallica.

Seringai mengakhiri penampilan dengan sebuah lagu cover "Ace of Spades" dari Motorhead bersama beberapa musisi terkenal di ranah musik cadas malam itu. Kemudian, panggung pun gelap, dan semua penonton mulai berdebar-debar menunggu sang legenda.

Selang beberapa menit, di tengah penantian, layar LED raksasa di panggung tiba-tiba menyala dan menampilkan sepotong video dari film "The Good, The Bad, dan the Ugly" dan salah satu lagunya, "The Ecstasy of Gold" berkumandang.

Boom! Tubuh saya mendadak merinding. Lagu inilah yang selalu digunakan Metallica di konser-konsernya belakangan sebagai lagu intro. Para penonton pun tahu apa harus mereka lakukan saat itu, semuanya kompak menyanyikan nada lagu "The Ecstasy of Gold" dengan penuh penghayatan. Semua mata tertuju ke atas panggung dan empat orang yang dinantikan pun muncul.

James Hetfield - vokal, gitar, Kirk Hammett - gitar, Rob Trujillo - bass, dan Lars Ulrich - drum, segera saja memberondong penonton dengan repertoar "Hit The Lights" yang diambil dari album pertama, Kill 'Em All (1983). Lagu bernuansa kental thrash metal yang agresif itu berhasil menyulut para penonton di bagian depan untuk bergerak.

Agak sulit untuk menerobos ke bagian depan, karena kondisinya terlalu padat, sehingga saya tertahan di barikade pertama bersama teman saya.

Mengenang Konser Epik Bersejarah, Metallica (2)
Situasi pun semakin panas, jumlah penonton yang mencapai sekitar 60 ribu pada malam itu benar-benar memberikan energi yang luar biasa. Penampilan para personel Metallica yang prima dan tak kenal ampun menjadi hiburan spesial yang tak terbantahkan.

James Hetfield tampil sempurna dalam bernyanyi dan juga ketika berkomunikasi dengan penonton. Sesekali ia memberikan candaan-candaan segar dikala para penonton di hadapannya sedang bermandikan keringat. Sementara sang virtuoso Kirk Hammett membantai semua solo gitar dan riff tanpa cela, tentu saja kemudian mengundang tepuk tangan dan decak kagum dari penonton.

Pembetot bass Robert Trujillo tampil garang seperti biasa yang disaksikan di YouTube. Lucu memang melihat personel Metallica yang satu ini, apa masih ada yang mengharapkan Jason Newsted untuk kembali? Hehehe

Lalu, drummer Lars Ulrich yang semakin botak dan mulai kewalahan di akhir-akhir konser, meski untungnya jalannya lagu masih aman-aman saja pada malam itu. Semua senang, semua puas. Penampilan atraktif dan lugas dari Metallica benar-benar memuaskan. Tata panggung dan sound yang mewah membuat semuanya tampak sempurna. Koor massal hampir terjadi di setiap lagu, mungkin hanya "Cyanide" yang agak diabaikan oleh penonton.

Ada hal menarik lain dalam konser ini, yaitu kehadiran Joko Widodo yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saya masih ingat betul di tengah berjalannya konser, semua penonton tiba-tiba mengelu-elukan nama Jokowi. "Jokowi! Jokowi! Jokowi!" seru penonton. Lah, memangnya Jokowi mau duet sama Metallica sampai dipanggil-panggil begitu?

Selama dua jam Metallica menggeber 18 nomor hits dalam konser yang penuh energi, di antaranya adalah "Master of Puppets", "Ride The Lightning", lagu balada "Fade To Black", "Nothing Else Matters", "Enter Sandman", "Creeping Death" dan ditutup oleh "Seek & Destroy". Mereka pamit dengan memegang bendera Indonesia berlogo Metallica dan bertuliskan 'Solo - Indonesia'.

Mengenang Konser Epik Bersejarah, Metallica (3)
Sebagai band metal tersukses di industri musik dunia, tidak aneh jika konser Metallica bisa sebesar ini di luar sana. Tapi, saya tidak pernah menyangka ternyata Indonesia pun bisa memberikan pengalaman yang luar biasa.

Metallica sendiri sampai memuji para penonton di Indonesia, yang mereka bilang telah memberikan nyanyian terkeras di lagu "Enter Sandman" setelah bertahun-tahun melakukan konser. Sementara sang promotor, Blackrock Entertainment, menerima penghargaan 'Best Promotor of The Year' dari Indonesia Book of Records.

Di usia band yang sudah mencapai umur 35 tahun lebih, Metallica belum memberi tanda-tanda akan berhenti. Malah, mereka seperti ingin mengulang kejayaan mereka di masa awal dengan sebuah album garang, Hardwired...To Self Destruct, yang baru saja dirilis pada akhir tahun lalu. Metallica kembali menghadirkan riff-riff mematikan di album ini dan eksperimen double bass pada drum Lars Ulrich di beberapa lagu. Pada akhir bulan Januari ini (22/1), Metallica akan kembali menyambangi Asia Tenggara, namun sayang Indonesia bukanlah salah satu tujuan mereka
Mengenang Konser Epik Bersejarah, Metallica (4)
Konser Metallica di Jakarta pada 25 Agustus 2013 adalah sebuah malam yang masih sulit dilupakan hingga kini. Mungkin ini hanya salah satu mimpi sederhana yang menjadi nyata dari seorang penggemar. Tapi, hal sederhana seperti inilah yang terus memberi kebahagiaan. Tak ada salahnya menjadi seorang pemimpi, selama ada usaha yang berjal

Sort:  

Judul edit aja ke bhasa indonesia.

Congratulations @cakemit! You have completed the following achievement on the Hive blockchain and have been rewarded with new badge(s) :

You distributed more than 10 upvotes.
Your next target is to reach 50 upvotes.

You can view your badges on your board and compare yourself to others in the Ranking
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Check out the last post from @hivebuzz:

Hive Tour Update - Governance
Support the HiveBuzz project. Vote for our proposal!

Your post has been curated by us! Received 20.00% upvote from @opb. Do consider delegate to us to help support our project.

Do join our discord channel to give us feedback, https://discord.gg/bwb2ENt

* This bot is upvoting based on the criteria : 1. Not plagiarised, 2. Persistent previous quality posts, 3. Active engagement with other users
Do upvote this commment if you 💚 our service :)