AA Deden, Saya Bukan Dukun, Bukan Paranormal !(Atraksi Akrobatik Banten)

in INDONESIAN HIVE3 years ago


Atraksi kebal, leher diiris pisau dan tidak terluka. (dok. pribadi)

Waktu pas lewat jalan Raya Rungkut, Surabaya, depan outlet Kedaung kok lalu lintasnya cukup macet. Tumben pikir saya, padahal waktu menjelang waktu buka puasa biasanya jalanan di sana agak lengang, ternyata ada kerumunan orang yang sedang melihat persiapan atraksi sulap jalanan.

Awalnya saya sih nggak tertarik untuk melihat dan sempat melewatinya,tapi akhirnya berubah pikiran, kapan lagi bisa melihat atraksi jalanan. Jarang sekali melihat atraksi jalanan di era 2000 an sekarang, kalau dulu di era 1970-1990 an masih marak acara kayak ginian.

Mumpung jaraknya masih belum jauh, langsung saya putar balik dan segera memarkir kendaraan motor saya agak sedikit jauh dari tali yang menjadi garis batas atraksi. Maksudnya sih kalau atraksinya kurang bagus, saya bisa langsung ngacir tanpa mengganggu penonton yang lainnya.

Ternyata itu adalah atraksi dari Keluarga Besar Macan Putih Banten pimpinan AA. Deden. Kelihatannya acara sudah dimulai beberapa saat yang lalu, dan terlihat ada sesosok manusia yang dibungkus dengan kantong kain warna coklat agak lusuh. Dia berdiri di atas sebuah kotak, dan bagian atasnya diikat dengan seutas tali tampar. Setelah beberapa saat, si manusia bungkus kain coklat itu diturunkan dan dibaringkan di atas tanah beralaskan kain.

"Coba saudara-saudara lihat, ini manusia sungguhan bukan jadi-jadian!", Si pemimpin rombongan sedang berbicara dengan berjongkok di dekat si manusia itu, untuk menyakinkan para penonton.

Si manusia bungkus kain coklat dibaringkan di atas tanah. (dok. pribadi)

Kemudian si manusia itu di bopong untuk diberdirikan dan sempat berteriak-teriak sambil menggeram dan meloncat-loncat di sekiling pentas sulap itu bahkan sempat menuju ke jalanan, sehingga membuat para pengendara menghentikan kendaraan mereka sejenak supaya tidak menabraknya.

Setelah si manusia itu kembali ke tengah pentas, dan sudah ditenangkan oleh para asisten pesulap itu. Sang pemimpin rombongan itu meminta asisten yang lainnya agar kotak hitam yang ada di belakangnya ditaruh ditengah pentas.

"Coba kamu buka kotak itu dan biarkan para penonton melihatnya."

"Saudara-saudara sekalian, silahkan mendekat dan lihat apakah kotak itu kosong?"

"Silahkan masuk dan mendekat jangan ragu-ragu!"

Pada awalnya para penonton enggan untuk mendekat, akan tetapi saya dan beberapa orang lainnya spontan maju untuk mendekat dan melihat kotak itu. Ternyata kotak hitam yang cukup besar untuk menaruh manusia didalamnya itu, memang benar-benar kosong.


Kotak hitam yang kosong. (dok. pribadi)
Manusia bungkus kain coklat dimasukkan ke dalam kotak hitam. (dok. pribadi).

Kemudian dia berbicara lantang melalui mikrofonnya, "Saudara-saudara sekalian saya ini bukan dukun dan jangan panggil saya paranormal, saya hanya manusia biasa!"

"Saya akan tunjukkan atraksi yang menakjubkan!"

"Lihat, anak saya ini (yang ada dalam kantong kain coklat) akan saya masukkan ke dalam kotak ini."

Tak lama setelah dimasukkannya manusia itu ke dalam kotak dan menguncinya dengan dua gembok, si pemimpin rombongan itu memerintahkan para asistennya menutupnya dengan kelambu kain warna hitam yang telah didesain khusus untuk itu. Dan setelah itu dia meniup mikrofonnya dan menyiramkan air yang ada di gelas ke tanah, tiba-tiba kelambu itu terangkat.


Kelambu itu terangkat setelah pemimpin rombongan meniup mikrofonnya. (dok. pribadi)

"Coba lihat kelambu terangkat."

"Percaya atau tidak, ada yang bilang kelambu itu diangkat pakai remote"

"Coba lihat sekali lagi".

Sekali lagi dia meniup mikrofonnya dan kelambu terangkat, dan mengatakan kepada para penonton dengan menyakinkan bahwa itu bukan rekayasa.

Tak lama kemudian dia memanggil seorang pemuda yang saat itu sedang menonton atraksi dan tidak jauh dari si pemimpin rombongan itu. Dan memanggil pemuda itu dan menanyakan namanya, sambil meminta agar helm yang dipakainya dipinjam untuk atraksi itu.

Helm yang dipinjam dari pemuda itu kemudian ditaruh di atas kotak hitam itu dan berbicara akan merubah helm itu menjadi benda lain, dan kalau dia gagal. Dia berjanji akan pulang dengan telanjang. Astaga! Pikir saya, jangan sampai terjadi kalau dia telanjang sungguhan, nggak menariklah...., nggak lah..., wong sama lelakinya masak jeruk makan jeruk....ha...ha..!

Helm yang dipinjam tadi berubah menjadi buah naga. (dok.pribadi)

Kotak yang ada helmnya di atas itu, ditutup kembali dengan kelambu hitam khusus, dan sambil berbicara, "Datanglah guruku, jangan permalukan muridmu!". Dan ia memerintahkan agar kelambu dipindah, ternyata helm tadi berubah menjadi buah naga.

Ia tak serta merta segera melakukan atraksi untuk mengembalikan helm itu, masih ada beberapa atraksi lain. Misalnya botol dan gelas yang ditaruh bersamaan di atas kotak dan setelah ditutup kelambu dan kemudian kelambunya dibuka, ternyata gelasnya masih utuh tapi botolnya yang ada disampingnya pecah semuanya. Ada juga atraksi kebal iris pisau, dengan hanya diolesi minyak khusus maka akan tidak mempan diiris pisau.


Botol sebelum pecah. (dok. pribadi)


Botol setelah pecah. (dok. pribadi)

Menjelang penghujung acara, sang pemimpin rombongan yang dipanggil AA. Deden ini akhirnya meminta para asistennya kembali menutup kotak hitam dengan kelambu khusus tadi dan beratraksi untuk mengembalikan helm pemuda tadi. Alhasil akhirnya pemuda itu senang karena helmnya kembali lagi.


Sang pemuda yang senang helmnya sudah balik lagi.(dok. pribadi)


Orang yang ada dalam bungkus kain coklat dikeluarkan dari kotak tanpa membuka kotaknya.

Di akhir acara, dilakukan penjualan minyak yang tadi digunakan untuk atraksi kebal iris, serta atraksi mengeluarkan orang yang ada di dalam bungkus kain coklat tadi disertai dengan pembagian "pegangan" kepada para penonton yang berminat untuk mendapatkannya. Karena menjelang azan maghrib saya pun segera beranjak dari tempat itu, sungguh acara yang menarik dan mengobati kerinduan akan atraksi jalanan yang ada di era 1970-1990 an. (hpx)

Sort:  

dilakukan penjualan minyak yang tadi digunakan untuk atraksi kebal iris,

Baiknya jual souvenir atau sesuatu barang sebagai bentuk apresiasi para penonton karena telah terhibur... Kalau jual "pegangan" berasa gimana gitu..ahaha

!Lol

Setuju... ha..ha...!

 3 years ago  

wah pasti asik tuh nontonnya yah om. .
tapi kalau saya disuruh beli minyaknya sih pasti ga maj. . ,: ,)

 3 years ago (edited) 

Ha...ha...ha.. Iya tapi setelah Saya coba lumayan manjur buat capek-capek cuma harganya agak mahal 20 ribu sekitar 10 ml

Wahhh...
Masih ada atraksi begitu di era sekarang, seingat saya dulu adanya saat saya masih kecil.... tapi cukup menghibur Mas Hanto, ditengah musim mudik, bisa melihat pertunjukan :)

Iya.... jadi memunculkan nostalgia masa kecil...ha..ha..!