Bangunan bekas istana kerajaan Aceh ini pernah jadi kantor Residesn dan pusat pemerintahan Kolonial Belanda di Aceh, kemudian menjadi kantor Chokang Jepang, kini jadi Pendopo Gubernur Aceh, dikenal sebagai Meuligoe Aceh.
Pagi masih remang ketika melewati Meuligoe Aceh, Rabu, 19 Januari 2022. Bangunan bersejarah itu tampak indah dengan lampu depan yang masih menyala. Saya mengabadikannya dengan kamera telepon selular.
Meuligoe, kediaman Gubernur Aceh [foto: dok pribadi]
Bangunan beragaya ersistertur Eropa itu dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda di bekas istana kesultanan Aceh yang disebut sebagai Dalam. Bangunan pusat pemerintahan Aceh awalnya berada di kawasan Gampong Pande, yang kini masuk dalam kawasan Kecamatan Kutaraja, Kota Banda Aceh. Tapi karena kawasan tepi pantai itu dilanda banjir besar, pusat pemerintahan dan istana Sultan Aceh itu dipindahkan ke Dalam.
Pada tahun 1873 Pemerintah Kolonial Belanda menginvansi Aceh. Perang sengit terjadi di Bandar Aceh Darussalam ibu kota Kerajaan Aceh. Kemudian pada Februari 1874 Sultan Aceh memindahkan pusat pemeritahan ke Pidie yakni ke kawasan Keumala, yang sampai kini dikenal sebagai Keumala Dalam.
Meuligoe Aceh, dulu pernah jadi kantor Chokang Jepang [foto: dok pribadi]
Pemindahan ibu kota dan pusat pemerintahan Kerajaan Aceh dalam situasi perang itu kemudian menyebabkan Belanda bisa menguasai Dalam yang ditinggalkan sultan dan pejuang Aceh yang memilih perang gerilya. Pada saat itulah nama Bandar Aceh Darussalam diganti oleh Belanda menjadi Kutaraja.
Belanda kemudian menghancurkan istana Kesultanan Aceh dan menggantikannya dengan bangunan yang baru bergaya Eropa. Pada tahun 1942 Belanda mengalami kekalahan perang, Jepang masuk ke Nusantara termasuk ke Aceh. Bangunan peninggalan Belanda itu kemudian dijadikan sebagai kantor Chokang Jepang di Aceh.
Meuligoe pada awal Indonesia merdeka jadi kantor Residen Aceh [foto: dok pribadi]
Setelah Indonesia merdeka dan Aceh dinyatakan sebagai bagian dari Republik Indonesia, kantor Chokang Jepang itu berubah menjadi Kantor Residen Aceh, yang hingga kini menjadi kediaman Guernur Aceh, yang dikenal sebagai Meuligoe atau Pendopo Gubernur Aceh.
Makam Raja Aceh Sultan Iskandar Muda di Komplek Baperis di samping Meuligoe Aceh [foto: dok pribadi]