Hi Everyone, on our trip this time we visited the "Tsunami Mosque Dome Historical Site". This site is located in Gurah Village, Peukan Bada District, Aceh Besar Regency, Aceh Province. This dome is one of the historical relics of the tsunami event that attracts attention, because the dome of this mosque was carried away by the tsunami waves that occurred on December 26, 2004 and was found about 2.5 kilometers from its original location, this is a very long distance for a solid object that heavy to be dragged from the location of the mosque where it originally was, now the dome of the mosque is a symbol of the power of nature as well as a miracle that is remembered by the people of Aceh to this day.
Hai Semuanya, di perjalanan kami kali ini mengunjungi "Situs Sejarah Kubah Mesjid Tsunami". Situs ini terletak di Desa Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Kubah ini menjadi salah satu peninggalan sejarah peristiwa tsunami yang menarik perhatian, karena kubah mesjid ini terbawa jauh oleh gelombang tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam dan ditemukan sekitar 2,5 kilometer dari lokasi aslinya, ini merupakan jarak yang sangat jauh bagi benda padat yang seberat itu terseret dari lokasi mesjid tempat asal ia berada, kini kubah mesjid tersebut menjadi simbol kekuatan alam sekaligus keajaiban yang dikenang oleh masyarakat aceh hingga saat ini.
Gurah Village, which is the location of the historical site, is approximately 12 kilometers from Banda Aceh City. The journey from Banda Aceh to the location of this historical site can be reached in approximately 30 minutes by vehicle. The distance may vary depending on traffic conditions when heading to this location.
To enter the location of this site there is no ticket fee at all, free access for local and foreign tourists, only if we bring a four-wheeled vehicle we only have to pay a parking fee of Rp. 15,000 per car, and if we bring a two-wheeled vehicle maybe the parking fee is around Rp. 5,000 only, I think so.
Regarding the location map of this site, you can also search for the location map via https://worldmappin.com/ , with the search code: //:# (!worldmappin 5.53227 lat 95.26331 long d3scr) .
Desa Gurah yang merupakan lokasi situs sejarah tersebut berjarak sekitar 12 kilometer dari Kota Banda Aceh, Perjalanan dari Banda Aceh ke lokasi situs sejarah ini dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit dengan menggunakan kendaraan, jarak tempuh bisa selisih tergantung kondisi lalu lintas saat menuju ke lokasi ini.
Untuk memasuki ke lokasi situs ini tidak di kenakan biaya tiket sama sekali, akses gratis bagi wisatawan lokal maupun maca negara, hanya saja jika kita membawa kendaraan roda empat kita cukup mengeluarkan biaya parkir sebesar Rp. 15.000 per mobil, dan jika kita membwa kendaraan roda dua munkin biaya parkirnya sekitar Rp. 5.000 saja kayaknya, menurut saya begitu.
mengenai peta lokasi situs ini kamu juga bisa melakukan pencarian peta lokasi via https://worldmappin.com/ , dengan kode pencarian :
//:# (!worldmappin 5.53227 lat 95.26331 long d3scr) .
The location of the "Tsunami Historical Site" is located in the interior of Aceh Besar Regency, and the location point is in the middle of the local village rice fields, and far from the homes of local residents. However, for me the location of this historical site is very interesting because it is flanked by beautiful natural scenery of hills beside it. with the presence of gurah hill beside it, which is part of the Barisan hill that starts from Padang, West Sumatra to the tip of Sumatra.
The existence of these Barisan hills can be an attraction for tourists who are thirsty for natural beauty, especially for those of us who like taking selfies or want to collect some pictures from beautiful corners of nature.
Lokasi "Situs Sejarah Tsunami" ini berlokasi di pendalaman Kabupaten Aceh Besar, dan titik lokasinya pun berada di tengah-tengah lokasi persawahan desa setempat, dan jauh dari rumah warga setempat. Walaupun demikian, bagi saya lokasi situs sejarah ini sangat menarik karena di hapit oleh pemandangan alam perbukitan yang sangat indah di sampingnya. dengan keberadaan bukit gurah di sampingnya, yang merupakan bagian dari bukit barisan yang di mulai dari Padang Sumatra Barat hingga ke Ujung Sumatra.
Keberadaan bukit barisan ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan yang haus akan keindahan alam yang masih alami, apalagi bagi kita yang hobi berselfi ataupun ingin mengoleksi beberapa gambar dari sudut-sudut keindahan alam.
The area of this historical site is not yet 100% complete, according to what I have seen there are still many empty spots of buildings, as seen in the picture, on the side yard there is only a footpath that reaches all corners of the site area, there is only a small prayer room as a place of worship for tourists who visit this place, while the others have not been realized in the form of buildings, in my opinion if the development has reached 100% this site will be even more interesting, and will not look empty like this.
Area situs sejarah ini belum utuh 100% pembangunannya, menurut dari yang saya lihat masih banyak titik-titik yang kosong akan bagunan, seperti yang terlihat pada gambar, di halaman sampingnya hanya ada jalan setapak yang menjangkau hingga ke seluruh sudut area situs ini, yang ada hanyalah sebuah musholla kecil sebagai tempat ibadah bagi wisatawan yang berkunjung ke tempat ini, sedangkan yang lainnya belum terealisasi bentuk bangunannya, menurut saya jika pembangunannya sudah mencapai 100% situs ini akan lebih menarik lagi, dan tidak terlihat hampa seperti ini.
This is the shape of the area and its buildings if we look at it from the latest satellite imagery, so far I have not been able to translate the meaning or intent of such a shape for the area of this site, if we look at it from the shape it is a circular path to the corner of the area, and there are also four large circles that I do not know the meaning of, maybe if the construction has reached 100% then it will be easy for us to understand.
Beginilah bentuk area dan bagunannya jika kita lihat lewat citra satelit terkini, sejauh ini saya belum bisa menerjemahkan makna atau maksud dari bentuk yang sedemikian rupa akan area situs ini, kalau kita lihat dari segi bentuknya berupa jalan setapak yang melingkar hingga ke sudut area, dan juga ada bentuk bulatan-bulatan besar sebanyak empat buah yang belum saya ketahui maksudnya, munkin jika pembangunannya sudah mencapai 100% maka akan mudah untuk kita pahami.
Well, regarding the mosque dome which is the symbol of the site, it made me curious when I looked closer, I was amazed, how could the large and heavy mosque dome move 2.5 kilometers away from its original location, what's more interesting, even though the mosque dome was carried away by the tsunami this far, its physical appearance is still very intact, none of the sides of the dome were destroyed.*
Nah, mengenai kubah mesjid yang menjadi lambang pada situs membuat saya penasaran ketika melihat lebih dekat, saya pun terheran-heran, kubah mesjid yang berukuran besar dan berat kenapa bisa berpindah tempat hingga 2,5 kilometer jauhnya dari tempat semula, menariknya lagi, kubah mesjid ini walaupun terbawa arus tsunami sejauh ini akan tetapi fisiknya masih utuh sekali, tidak ada sisi-sisi kubah yang hancur.
According to information from the site guard or site guide, the dome of the mosque measuring 4X4 meters weighs up to 80 tons, even though it weighs that much it can be dragged by the tsunami waves up to 2.5 kilometers away. Previously, this dome was in a mosque located in LamTeungoh Village which is also in the same sub-district as the current location, namely Gurah Village. In fact, the mosque that used to be the place where this dome was located was destroyed by the tsunami waves at that time, but it was different with the dome, it was dragged for kilometers through residential areas and rice fields until it reached its current location.
Menurut keterangan dari penjaga situs atau pemandu situs kubah mesjid yang berukuran 4X4 meter ini beratnya berbobot hingga 80 Ton, walaupun berbobot seberat itu sanggup di seret oleh gelombang tsunami hingga berjarak 2,5 Kilometer jauhnya. Sebelumnya, kubah ini berada di mesjid yang berlokasi di Desa LamTeungoh yang merupakan satu kecamatan jug dengan lokasi yang sekarang ini, yaitu Desa Gurah. Padahal, mesjid yang dulunya tempat kubah ini hancur lebur di hantam oleh ombak tsunami kala itu, namun lain hal dengan kubahnya, malah terseret berkilometer melewati area penduduk dan persawahan hingga sampai pada lokasi yang sekarang ini.
The dome of the mosque that was carried away by the tsunami waves is now nicknamed the "Al-Tsunami Dome", and the location of this historical site is named the "Aceh Tsunami Dome", which is now a "Historical & Religious Site" that is very often visited by local and foreign tourists.
Kubah mesjid yang terbawa oleh gelombang tsunami ini sekarang di juluki dengan sebutan "Kubah Al-Tsunami", dan tempat situs bersejarah ini di beri nama dengan sebutan "Kubah Tsunami Aceh", yang kini menjadi "Situs Sejarah & Religi" yang sangat sering di kunjungi oleh wisatawan lokal maupun manca negara.
According to information from the site guide, the rice field area where the dome is located used to belong to local residents, and then the residents agreed to donate their land to be used as a historical site, while the prayer room next to the dome was donated by several Malaysian tourists who had visited this site when the site had very minimal facilities, regarding the maintenance and cleanliness of this place, local residents worked together to maintain or preserve the environment of this site.
Menurut informasi dari pemandu situs, area persawahan yang merupakan tempat lokasinya kubah ini dulunya adalah milik warga setempat, dan kemudian warga bersepakat untuh menghibahkan tanahnya untuk di jadikan situs sejarah, sedangkan musholla yang ada di samping kubah tersebut merupakan sumbangan dari beberapa wisatawan malasyia yang pernah berkunjung ke situs ini di saat keadaan situs ini sangat minim fasilitas, mengenai perawatan dan kebersihan tempat ini warga setempat bergotong royong melakukan perawatan atau pelestarian lingkungan situs ini.
In addition, local residents also form a working group by providing two-wheeled vehicle rental services for tourists who want to travel around this village, because this village also has the attraction of its mountain panorama for tourists who like the charm of mountain nature.
A beautiful concept for local residents, taking wisdom from a disaster to become a blessing in terms of improving the local economy.
Selain itu, warga setempat juga membentuk kelompok kerja dengan menyediakan jasa sewa kendaraan roda dua bagi wisatawan yang ingin berkeliling ke sepanjang desa ini, karena desa ini juga memiliki daya tari akan panorama pegunungannya bagi wisatawan yang menyukai pesona alam pegunungan.
Konsep yang cantik bagi warga setempat, mengambil hikmah dari bencana hingga menjadi berkah dalam segi peningkatan ekonomi warga setempat.
The shape of the dome is round with a size of 4X4 meters and consists of a number of small cavities in the shape of a mosque door, and we can enter the body of the dome and inside it is shaped like a large bubble like a ball, the entire dome is made of solid concrete, even the roof.
Bentuk Kubah tersebut bulat dengan ukuran 4X4 Meter dan terdiri dari sejumlah rongga-rongga kecil berbentuk pintu mesjid, dan kita bisa masuk ke dalam badan kubah tersebut dan di dalamnya berbentuk gelembung besar seperti bagian bola, keseluruhan dari kubah tersebut berbahan beton padat bahkan yang bagian atapnya sekalipun.
In terms of its physical appearance, it still looks sturdy and good, only in terms of the outer skin or paint, it may need to be renewed with new paint, because according to what I saw, a lot of the paint on the roof has peeled off, perhaps due to the long period of time.
But I am sure, all the shortcomings of the site will soon be resolved, so that this historical & religious site can be preserved for a long time, because according to the information I heard from the guide of this site, many people care about this place, especially tourists from Malaysia, they really enjoy religious tourism to Aceh and really care about places like this, for example, the prayer room next to this dome which was built thanks to donations from Malaysian tourists who visit this place. Hopefully in the future this historical site can develop more than before.
Dari segi fisiknya memang masih terlihat kokoh dan bagus, hanya saja dari segi kulit luar atau catnya munkin perlu pembaharuan dengan cat yang baru, karena menurut dari yang saya lihat cat di bagian atapnya banyak yang sudah terkupas, itu munkin akibat masa yang sudah lama.
Tapi saya yakin, segala kekurangan-kekurangan dari situs itu akan segera teratasi, agar situs sejarah & religi ini bisa terlestarikan hingga masa yang panjang, karena menurut informasi yang saya dengar dari pemandu situs ini banyak kalangan yang peduli terhadap tempat ini, apalagi wisatawan yang dari malasyia, mereka sangat senang berwisata religi ke Aceh dan sangat peduli dengan tempat-tempat seperti ini, contohnya saja musholla yang ada di samping kubah ini yang terbangun berkat sumbangan-sumbangan dari Wisatawan Malasyia yang banyak mengunjungi tempat ini. Semoga saja ke depan situs bersejarah ini bisa lebih berkembang dari sebelumnya.
Thank you for reading my writing this time, I hope my travel stories to historical places like this can be useful and educational for all of you, see you in my next travel story.
Terimakasih bagi kamu yang sudah membaca tulisan saya kali ini, semoga kisah-kisah perjalanan saya ke tempat-tempat bersejarah seperti ini bisa bermanfaat dan menjadi edukasi bagi kalian semua, sampai jumpa di kisah perjalanan saya selanjutnya.
My Social Media:
WordPress
Youtube
Dailymotion
PageFace
Facebook
Tiktok
Snack Video
Instagram
Twitter
WhatsApp
You can check out this post and your own profile on the map. Be part of the Worldmappin Community and join our Discord Channel to get in touch with other travelers, ask questions or just be updated on our latest features.
thanks @worldmappin for adding my post to the Worldmappin Map i am glad to see it there, and the Worldmappin view is now more attractive, that is very nice....
You are very welcome @sudutpandang! Glad you like our new look ❤️☀️
😎👍
View or trade
BEER
.Hey @sudutpandang, here is a little bit of
BEER
from @isnochys for you. Enjoy it!Learn how to earn FREE BEER each day by staking your
BEER
.View or trade
BEER
.Hey @sudutpandang, here is a little bit of
BEER
from @isnochys for you. Enjoy it!Do you want to win SOME BEER together with your friends and draw the
BEERKING
.Thank you for your witness vote!
Have a !BEER on me!
To Opt-Out of my witness beer program just comment STOP below
View or trade
BEER
.Hey @sudutpandang, here is a little bit of
BEER
from @isnochys for you. Enjoy it!Do you want to win SOME BEER together with your friends and draw the
BEERKING
.Thank you for your witness vote!
Have a !BEER on me!
To Opt-Out of my witness beer program just comment STOP below
View or trade
BEER
.Hey @sudutpandang, here is a little bit of
BEER
from @isnochys for you. Enjoy it!If you like BEER and want to support us please consider voting @louis.witness on HIVE and on HIVE Engine.
Thank you for your witness vote!
Have a !BEER on me!
To Opt-Out of my witness beer program just comment STOP below
Thank you for your witness vote!
Have a !BEER on me!
To Opt-Out of my witness beer program just comment STOP below