Televisi warkop
Salah satu tradisi yang telah berlangsung lama adalah nonton bola di warung kopi (warkop). Tradisi ini muncul pasca menyebarnya televisi di kampung dan di kota.
Secara historis, tradisi ini mungkin sudah muncul pada era 1980an, ketika warkop mulai dilengkapi dengan televisi. Saat itu tradisi nonton bola bareng sudah mulai menjamur baik di kota maupun kampung.
Saat ini fenomena tersebut dapat kita saksikan sendiri di momen-momen Piala Dunia, Piala Eropa atau pun di ajang Liga. Di momen-momen tersebut hampir semua warkop dipenuhi oleh penonton yang terlihat bersorak sorai saat idolanya melakukan gol.
Saat ini bahkan banyak warkop di kampung yang menyediakan televisi layar lebar untuk menarik minat penonton. Warkop ini terbilang selalu ramai dibanding warkop yang hanya menggunakan televisi berukuran kecil.
Pertanyaan yang muncul, kenapa mereka lebih senang menonton di warkop dibanding di rumah, padahal di rumah masing-masing mereka juga memiliki televisi?
Jawabannya sederhana saja. Menonton bola sendiri di rumah terkesan kurang asyik, khususnya ketika terjadi gol, suasananya biasa saja dan kurang bersemangat.
Para penonton lagi serius
Kondisi ini berbeda dengan menonton di warkop. Menonton di warkop biasanya terdapat dua kubu yang mendukung klub yang berbeda. Ketika terjadi gol, maka sorak-sorai pun bergemuruh yang disertai dengan aksi "pukul meja" sebagai tanda kepuasan.
Tidak jarang pula ada yang bertaruh dalam ajang-ajang tersebut. Saya tidak menyebutnya judi, meskipun mengarah ke sana, di mana satu pihak bertaruh satu sama lain. Mereka bertaruh tentang jumlah gol dari idola mereka masing-masing dan ketika gol terjadi, pihak yang kalah harus membayar sejumlah uang kepada pihak yang menang. Meskipun terlarang, namun praktik ini sering terjadi di warkop.
Namun begitu, tidak semua penonton terjebak dalam praktik ini, mayoritas lainnya justru menjadikan ajang nonton bola di warkop sebagai hiburan belaka.
Walau bagaimana pun nonton bola di warkop sangat mengasyikkan, khususnya bagi para penggemar bola. Di warkop mereka bisa menonton sampai larut malam dengan modal hanya secangkir kopi yang diseruput pelan-pelan.
Meskipun saat ini revolusi android juga sedang memuncak, namun aksi nonton bola bareng di warkop masih tetap bertahan.