Abib's car was continuously shot at, and the right rear tire was hit, causing the vehicle to skid. Abib then slammed the brakes and swerved left, crashing the car into a tree to prevent it from rolling over. "Bang!" The windshield shattered. "Get out quickly!" ordered Abib. Sam struggled to open the right door. Just before exiting, a shout was heard from behind: "Put your hands up!" In an instant, they were surrounded by the PNT militia. "Tie them up, take them to the camp!" commanded a militia man. He seemed to be the leader. Abib and Sam were escorted to a camp about a kilometer away from that spot. The location was quite difficult to navigate as it involved steep, rocky cliffs. Abib and Sam were placed inside a tent.
Then, three armed men with AKs entered the tent. One of the militia men removed his mask. Seeing this, Sam's anger reached its peak; he stood up to punch the man in front of him, despite having his hands tied behind his back. But a militia man on Sam's right quickly kicked him in the chest, knocking Sam down. He got back up just before the militia man could kick him again, and the man in front of Sam shouted, "Stop!"
Sam: "You bastard Moza, you killed my parents, you killed the villagers with your death ideology."
Moza: "I never killed anyone; I am just following the teachings of Tau straight."
Sam: "Then what did you do to my parents, to Abib's parents? They died twenty years ago from your bullets."
Moza: "That was God's command because you have strayed from the straight path; you have 'leapt' into heresy. Those who leap must be eliminated."
Sam: "You are the one who is astray; you think murder is righteous, just because of differing views. Don't you understand that the God I worship and the one you worship are the same? Isn't the God of my parents and the villagers who died by your bullets the same as your God? Is that what our God wants?"
Moza remained silent, listening to Sam's argument.
Sam: "Before you met those outsiders, you were a good brother. You taught me how to trap mountain rabbits, and then we would slaughter the rabbits, roast them, and eat together." Tears streamed down Sam's face as he recalled the times spent with Moza in their childhood.
Moza stayed quiet.
Sam: "Abib and I still believe in the truth of Tau's teachings, which instruct us to do good to our neighbors, honor our parents, share with the poor, and safeguard the lives of fellow humans. I still hold the same beliefs as my parents and the villagers you killed; I am still the same as those you accuse of being heretical 'leapers.'”
Sam stood, looking into Moza's eyes. "Shoot me, kill me because I have leapt, fulfill your God's command, shoot me!!!" Sam shouted, and the entire tent fell silent. Moza was frozen; the man to Moza's left lowered his weapon.
Moza took a step back. "Release their bindings and give them food." Moza exited the tent without saying another word.
That afternoon, Sam and Abib stayed inside the PNT members' tent under Moza's leadership. They received enough food. That night, around 9 PM, Moza entered the tent alone, unarmed. The tent was dark. Moza turned on a small emergency light. He then handed a pack of cigarettes to Abib and Sam.
While lighting a cigarette, he asked, "What are your plans?" Sam took a cigarette from the one Moza offered.
"We will go to Vaeloris via Paks," answered Sam. "Before dawn tomorrow, you must reach the Paks and Rigz border checkpoint. I can’t escort you, but I will protect you from a distance; for now, get some rest." Moza took a drag from his cigarette. "I will go out to keep watch. There will be additional PNT militia forces at this post; if I signal you to leave, do so immediately, but if not, you should set off before dawn for safety." Moza stood up from his seat and exited the tent.
Mobil Abib terus ditembaki dan ban kanan belakang terkena tembakan, mobil oleng , Abib kemudian mengerem dan membanting setir kekiri dan menabrakan mobil ke sebuah pohon agar mobil tidak terguling. "Brak" kaca depan hancur "Cepat keluar" perintah Abib. Sam membuka pintu sebelah kanan dengan susah payah. Sebelum keluar terdengar teriakan dari belakang "Angkat tangan kalian" dalam sekejap mereka sudah dikelilingi milisi PNT. "Ikat mereka, bawa ke camp!" perintah seorang milisi. Mungkin dia adalah pemimpinnya. Abib dan Sams digiring kesebuah camp sekitar satu kilometer dari tempat itu. Lokasinya cukup sulit karena harus melewati tebing curam dan berbatu. Abib dan Sams dimasukan ke sebuah tenda.
Kemudian masuk tiga orang ke dalam tenda bersenjata AK. Seorang dari milisi itu membuka tutup mukanya. Melihat itu amarah Sams memuncak, dia bangkit hendak memukul laki laki didepanya dalam keadaan tangan terikat ke belakang. Tapi seorang milisi disamping kanan segera melayangkan tendangan ke dada Sams, dan Sams pun terjungkal. Sams bangkit kembali sebelum milisi yang menendang Sams melayangkan sepatunya untuk kedua kalinya lelaki didepan Sams berteriak "Tahan".
Sams " Bangsat kau Moza, kau bunuh ayah ibu ku, kau bunuh orang - orang kampung dengan ideolgi kematianmu".
Moza " Aku tidak pernah membunuh siapapun, aku hanya menjalankan ajaran Tau dengan lurus".
Sams " Lalu apa yang kau lakukan dengan ayah ibuku, ayah ibu Abib, mereka mati dua puluh tahun lalu oleh peluru peluru kalian".
Moza " Itu adalah perintah Tuhan karena kalian telah keluar dari ajaran yang lurus, kalian telah "Luncat" sesat. Orang yang luncat harus disingkirkan".
Sams" Kau yang sesat , kamu anggap pembunuhan adalah sebuah kebenaran, hanya karena berbeda pandangan, tidak kah kau paham Tuhan yang aku sembah dan kamu sembah sama, bukankah Tuhan ayah ibuku dan orang orang kampung yang mati oleh peluru peluru kalian sama dengan Tuhan kalian?, apa itu yang diinginkan Tuhan kita?"
Moza terdiam mendengarkan argumentasi yang dilontarkan Sams.
Sams" Sebelum kamu kenal orang-orang asing itu kamu adalah kakak yang baik. Kamu ajari aku bagaimana menjebak kelinci pegunungan, kemudian kita sembelih kelinci itu , kita panggang dan kita makan bersama" Sams menitikan air mata menceritakan kebersamaan dia dengam Moza diwaktu kecil.
Moza masih terdiam.
Sams" Aku dan Abib masih meyakini kebenaran agama Tau yang mengajarkan berbuat baik kepada tetangga, berbakti kepada orang tua, berbagi dengan orang miskin dan menjaga nyawa sesama manusia, aku masih berkeyakinan seperti ayah ibuku, orang - orang kampung yang kalian bunuh , aku masih sama dengan orang - orang yang kalian tuduh sesat "luncat". ".
Sams berdiri menatap mata Moza " Tembak aku , bunuh aku karena aku telah luncat, laksanakan perintah Tuhanmu, Tembak aku!!!". Sams berteriak seisi tenda terdiam, Moza terpaku lelaki disebelah kiri Moza menurunkan senapanya.
Moza mundur satu langkah " Lepaskan ikatan mereka dan berikan mereka makanan" Moza keluar tenda tanpa sepatah kata apapun.
Siang itu Sams dan Abib tinggal didalam tenda anggota PNT dibawah pimpinan Moza. Mereka mendapatkan makanan yang cukup. Malam harinya sekitar jam 9 , Moza masuk tenda sendirian tanpa senjata. Tenda dalam keadaan gelap. Moza menyalakan lampu emergency kecil. Dia kemudian membagikan sebungkus rokok kepada Abib dan Sams.
Sambil menyalakan rokok "Apa rencana kalian?" Sams mengambil sebatang rokok yang diberikan Moza.
" Kami akan pergi ke Vaeloris melalui Paks." Jawab Sams. "Besok sebelum subuh kalian harus sudah masuk chek point perbatasan Paks dan Rigz, aku tidak bisa mengantar kalian tapi aku akan lindungi kalian dari kejauhan, sekarang kalian beristirahat". Moza menghisap rokoknya. "Aku akan keluar berjaga-jaga. Akan ada tambahan kekuatan milisi PNT di pos ini, jika aku beri kode untuk pergi kalian segera pergi tapi jika tidak kalian berangkat sebelum subuh karena lebih aman." Moza bangkit dari duduknya dan keluar tenda.
This is a part of my fiction project. The theme is about figjting against radical ideology. I have written 20 pages. Do you have any comments?