Culture and tradition are the identity of a nation, if culture and tradition have disappeared then rest assured that one day the nation will also become extinct. Departing from the narrative, I think if it is true, we have forgotten the culture and traditions then our nation will become extinct, it is time for us to improve every nation's identity that is swallowed up by time.
Budaya dan tradisi adalah idenditas suatu bangsa, bila budaya dan tradisi telah hilang maka yakinlah suatu saat bangsa tersebut juga akan punah. Berangkat dari narasi itu, Saya berpikir jika benar, kita telah melupakan budaya dan tradisi maka bangsa kita akan punah, maka Saya berpikir sudah wakunya kita memperbaiki setiap idenditas bangsa yang mulai ditelan waktu.
We call it Rumoh Aceh, it is a building made of wood in the form of a house on stilts known as the traditional house of our area, Aceh province, Indonesia. But now, the existence of Rumoh Aceh has begun to disappear from people's lives in Aceh province. Yes, no one has tried to build a house in Aceh as a private residence, even if there were some that were only done by a handful of people. Collectors, for example and some groups who like rumoh Aceh which has historical value only.
Kami menyebutnya Rumoh Aceh, Ia adalah bangunan yang terbuat dari kayu berbentuk rumah panggung yang dikenal sebagai rumah adat daerah kami, provinsi Aceh, Indonesia. Namun kini, keberadaan rumah Aceh mulai menghilang dari kehidupan masyarakat di provinsi Aceh. Ya benar, tidak ada lagi yang mencoba membangun rumah Aceh sebagai tempat tinggal pribadi, jika pun ada hal itu hanya dilakukan oleh segelintir orang. Kolektor, misalnya dan beberapa golongan yang menyukai rumoh Aceh yang memiliki nilai history saja.
The rest, Rumoh Aceh began to lose its identity, in part can still be found in the Meuseum, and government complexes only. Or there are also in some places of tourism, but can be counted on the fingers just for the amount.
Selebihnya, Rumoh Aceh mulai kehilangan identitasnya, sebahagian masih bisa ditemukan di Meuseum, dan kompleks pemerintahan saja. Atau ada juga di beberapa tempat parawisata, namun bisa dihitung dengan jari saja untuk jumlahnya.
The only district in Aceh where the majority of the community still maintains this identity is the Pidie community, in a number of villages in the district, Rumoh Aceh can still be found easily, the average community there still has and lives in Rumoh Aceh, both their buildings and or the inheritance of their parents.
Satu-satunya kabupaten di Aceh yang mayoritas masyarakatnya masih menjaga identitas ini adalah masyarakat Pidie, di sejumlah perkampungan di kabupaten itu, Rumoh Aceh ini masih dapat ditemukan dengan mudah, rata-rata masyarakat disana masih memiliki dan menetap di Rumoh Aceh, baik bangunan mereka maupaun milik peninggalan orang tua mereka.
Rumoh Aceh has a fantastic price, maybe in terms of value, so some people think ten times to build the new Rumoh Aceh. Rumoh Aceh is unique, it was created for disaster mitigation. Rumoh Aceh is the only building that does not have nails in each of its buildings.
Rumoh Aceh memiliki harga yang fantastis, mungkin dari segi nilai, maka sejumlah orang berpikir sepuluh kali untuk membangun Rumoh Aceh yang baru. Rumoh Aceh memiliki keunikan, Ia diciptakan untuk mitigasi bencana. Rumoh Aceh satu-satunya bangunan yang tidak memiliki paku pada setiap bangunannya.
Rumoh Aceh is designed by combining each wood with a hole foundation so that it merges. So building Rumoh Aceh requires quality wood number 1, and the cost to build one unit of Rumoh Aceh if estimated in rupiah has now reached 2 billion. Do not want to assume any further, but price is one of the factors that caused Rumoh Aceh to lose its identity in my area. Well, how about custom homes in your area? is it still the building that is used by the majority of local people? or now starting to be abandoned with various reasons?
Rumoh Aceh didesign dengan menggabungkan setiap kayu fondasinya yang diberi lubang agar ia menyatu. Maka membangun Rumoh Aceh membutuhkan kayu kualitas nomor 1, dan biaya untuk membangun satu unit Rumoh Aceh bila ditaksir dalam rupiah kini mencapai 2 Miliar. Tidak ingin berasumsi lebih jauh, namun harga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Rumoh Aceh mulai kehilangan identitasnya di daerah saya. Nah, bagaimana dengan rumah adat di daerah kamu? masihkah Ia menjadi bangunan yang digunakan mayoritas masyrakat setempat? atau kini mulai ditinggalkan dengan beragam alasannya?
![](https://images.hive.blog/0x0/https://files.peakd.com/file/peakd-hive/ericha/gtXOyNQ6-gift20ericha.gif)
![](https://images.hive.blog/0x0/https://files.peakd.com/file/peakd-hive/ericha/aruUJDuF-7ohP4GDMGPrU6KTuuW27Tq6en5JYHcVeXL6fAJ1RujUw3NULjf8Ndi8hgZ9Y3z9gNnigXBUG8LhpFBRxXKrErDt1jbPMgCxxSy7s.gif)
![](https://images.hive.blog/0x0/https://files.peakd.com/file/peakd-hive/ericha/6RpP5RKz-7ohP4GDMGPrU6KTuuW27Tq6en5JYHcVeXL6fAJ1RujUw3NULjf8Ndi8hgZ9Y3yWCHwV4B7pK4pJxkq221vu8wDNzVSc4KfMMRzFw.gif)
Mantap, terimakasih sudah mempromosikan budaya Aceh kepada dunia👏👏😁
Sama-sama @muhammad-wali, join di Hive Cross Culture juga, biar bisa berbagi tentang culture dengan sesama hivers lainnya ^_^
Mantap, mungkin kedepannya saya akan mencoba untuk mempromosikan culture yang kita miliki kepada dunia melalui Hive Blockchain ini.
So much of our traditional building methods have gone by the wayside to be replaced by quicker, cheaper building methods and materials.
Yes, that's the way it is, but we also have to defend existing buildings without damaging them to build new ones. Aren't identity and history important too? If tomorrow our grandchildren never know it, who will be blamed by the next generation?
I hope these houses remain, they are charming!