Walaupun sampah sudah dikutip, tetapi masi saja banyak orang yang buang sampah sembarangan di tempat itu.
Walaupun demikian, meskipun sampahnya tetap banyak, kita tetap berusaha mengutipnya. Mudah-mudahan bisa menjadi contoh bagi yang lain, dan semakin ramai teman-teman yang peduli terhadap permasalahan sampah ini.
Permasalahan sampah harus kita pikirkan solusinya bersama-sama. Masyarakat, guru, siswa, raja, presiden, ustaz, penceramah, pendeta, biksu harus ambil bagian masing-masing dalam menyelesaikan masalah ini. Seorang siswa jangan hanya bercita-cita ingin menjadi apa, tetapi pikirkanlah apa yang nantinya bisa diperbuat untuk kebaikan masyarakan dan alam sekitar. Begitu juga dengan guru, mari tekankan pendidilan moral tidak hanya terhadap sosial, perbaiki moral kita terhadap lingkungan juga. Ustaz, pendeta, biksu dan teman-teman pemuka agama, semoga ceramah-ceramahnya membuat pikiran ummat lebih terbuka dan lebih peduli terhadap masalah kerusakan lingkungan yang semakin menjadi-jadi di masa kini.
Kita bisa Belajar dari Foto diatas. Keindahan yang bisa dihasilkan bila kita mulai peduli. Foto itu adalah potret salahsatu sudut kota di negara pakistan. Kita bisa menilai gambar atas adalah ketika manusia berperilaku lebih buruk dari hewan, karena hewan gak buang sampah plastik sembarangan. Dan gambar bawah adalah ketika manusia kembali menjadi manusia. Dimana kita adalah khalifah yang diperintahkan untuk memelihara alam ini.
Pakistan luarbiasa
Gambar repost dari instagram @ecoimpakt
Teman komunitas selam bersama Istri dan Anaknya.
Kalo ada rencana sumbangkan saarung tangan yang lebih layak, kami akan sangat berterimakasih.
Lihat banyaknya pedagang-pedagang di jembatan ini! Selain sebabkan kemacetan, juga menjadi penyumbang sampah (karena sebagian yang beli dagangan tidak cukup pintar untuk buang sampah pada tempatnya)
Bravo. Teruskan perjuangan 👍💫👍💫
smangat-smangat