Selamat sore sahabat steemian dimanapun berada. Karena saya berasal dari Aceh maka pada postingan kali ini saya akan membahas tentang rumoh Aceh. Sahabat steemian yang belum pernah ke Aceh maka disini akan saya bagikan sedikit gambaran tentang rumoh Aceh.
Jika ditanyai hampir semua orang di Aceh pasti tahu yang mana rumoh Aceh atau yang dikenal sebagai rumah tradisional Aceh. Tapi jika ditanya dimana sekarang masih bisa ditemukan rumoh Aceh yang asli, maka saya akan menjawab ada di Kota Langsa, tepatnya di hutan lindung Kota Langsa. Lalu, apakah cuma ada di Langsa saja ? Sebenarnya jika mau ditelusuri secara menyeluruh hampir disemua kabupaten dan kota di Aceh, rata-rata masih memiliki rumoh Aceh. Hanya saja kita harus ke daerah pedalaman Aceh untuk menemukan rumoh Aceh yang masih asli. Jika mau menelusuri berbagai pelosok desa di Aceh kemungkinan besar berbagai macam keaslian dari rumoh Aceh masih bisa ditemukan.
Rumoh Aceh merupakan rumah seperti panggung yang mempunyai tinggi beragam. Saat melihat rumoh Aceh kita akan melihat terlebih dahulu bagian bawahnya. Bagian bawah rumoh Aceh biasa disebut dengan miyup moh yaitu bagian antara tanah dan lantai rumah. Biasanya dibagian bawah ini kita dapat melihat berbagi benda, seperti jeungki/penumbuk padi, dan kroeng/tempat menyimpan padi.
Rumoh Aceh bukan sekadar tempat hunian, tetapi disana terdapat ekspresi keyakinan terhadap Tuhan dan adaptasi terhadap alam lingkungan. Adaptasi terhadap lingkungan dapat kita temukan pada bentuk rumoh Aceh yang berbentuk seperti panggung, dinding yang terbuat dari papan, tiang penyangga yang terbuat dari kayu-kayu pilihan, dan atapnya yang terbuat dari rumbia.
Dengan mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam rumoh Aceh, maka kita akan lebih menghargai rumoh Aceh yang masih tinggal di zaman ini. Bisa saja karena perubahan zaman yang semakin modern ini arsitektur rumoh Aceh pun sedikit berubah, tetapi dengan memahami dan menghargai makna dari rumoh Aceh ini maka nilai-nilai yang hendak disampaikan oleh orang-orang terdahulu dapat terjaga dan tetap sesuai dengan yang di harapkan. Paling tidak melindungi dan melestarikan pusaka Nanggroe ini menjadi hak atas seluruh masyarakat Aceh.
Semoga bermanfaat bagi seluruh steemian dimanapun berada.
Visit aceh sangat keren @lisa.amelia.
Benar bung @fajargj sangat nyaman tinggal di aceh
sangat bagus