Pilkada serentak di Indonesia membuat para pemimpin membuat topeng palsu, mereka berlomba-lomba untuk memenangkan hati rakyat untuk membuat mereka menang di Pilkada tersebut seperti membuat acara makan bersama, kampanye ke pelosok-pelosok, dan lain sebagainya.Tapi apa yang kita dapatkan setelah mereka menang? Kita dibenci oleh mereka. Saya teringat ketika saya dan teman organisasi mengunjungi rumah dinas pemimpin tersebut, kami bermaksud untuk bersilaturahmi karena ketika sebelum dia menang pemimpin tersebut pernah berkata "kapan-kapan kita duduk ya, kalo kalian ada waktu mampir ke rumah saya". Tapi apa yang terjadi? Ketika sampai di gerbang kami dipersilahkan masuk oleh security dan di hidangkan teh oleh pelayannya. Setelah menunggu berapa lama,pemimpin tersebut keluar menghampiri kami seraya berkata "untuk apa kalian kesini?" Kami pun menjawab "kami ingin bersilaturahmi pak" kemudian dia berkata " saya tidak suka organisasi, organisasi itu hanya menginginkan imbalan setelah saya menang" mendengar perkataan tersebut kami pun terkejut dan pemimpin tersebut melanjutkan perkataannya " sudah silaturahminya, kalau sudah saya ingin masuk kedalam" lalu dia pun bergegas masuk kedalam tanpa mengucap kata sepatah pun termasuk maaf atau permisi. Kami tersadar begitulah topeng asli pemimpin setelah mereka menang mereka tidak mencintai rakyat, tetapi membencinya.
Halo @maulanamolen24.. Selamat join di Steemit! Suka bertemu anda di sini.. kami upvote yaa.. :-)