Alunan takbir menggema semalam suntuk di kampung cipadati Kota Bandung. Sontak membangunkan ku sepagi mungkin hari ini untuk segera menuju mesjid untuk melaksanakan Ibadah sunat Idul Adha.
Ini adalah kali pertama aku salat eid di negeri yang jauh dari kampung halaman. Sebenarnya sudah dua kali lebaran aku tinggal di kota ini, namun lebaran sebelumnya belum bisa melaksanakan ibadah berjamaah disebabkan wabah corona melanda sangat parah di negeri ini.
Kali ini pun wabahnya masih ada, namun lambat laun sudah berkurang di daerah ini sehingga perangkat pimpinan setempat mengezinkan kembali untuk salat berjamaah termasuk salat idul Adha namun dengan protokol kesehatan yang harus dijaga.
Ada rasa kangen yang mendera akan kampung halaman saat lebaran tiba. Kangen akan bermaaf maafan sama orang tua dan kerabat, kangen akan masakan daerah yang tak ada tandingan dengan disini. Tapi semua kekangenan itu harus di tunda demi sebuah pencapaian dan cita-cita.
Di banyak tempat masih banyak masjid yang masih belum dibolehkan salat eid demi menghindari terpapar virus. Hingga banyak teman-teman mengirim ucapan lebaran penuh kata indah di inbok pribadi dan grup medsos.
saya sendiri kehabisan kata indah. Karena semuanya sudah di sampaikan para sahabat. Biarlah saya ucapkan kalimat yang paling sederhana “Selamat Hari Raya Idul Adha 1441 H. Mohon maaf lahir & batin.”
Serta kita memohon ampunan kepada Allah juga meminta semoga wabah ini segera berakhir di dunia dan bisa beraktivitas seprti sedia kala.aminn ya Rabb
cipadati,Jumat 31 juli 2020
-Muhammad Irwan