Workers are installing air conditioners. Image credit @kharrazi
As we discussed earlier, that almost all home appliances require electricity to operate, so do not be surprised if we are almost overwhelmed to pay for electricity every month.
As in Indonesia, the majority of a population has a fan or air conditioner to create a comfortable room, this is due to the condition of Indonesia that has a tropical climate.
Indonesia is on the equator, that means Indonesia is a tropical region that has two seasons, the dry season and the rainy season [source]. So during the dry season, some cities in Indonesia has a temperature of 31-36 degrees Celsius [source].
Due to the hot temperatures, many people of Indonesia have to use an air conditioner. The impact is certainly a use of electrical energy is increased in certain conditions and some areas actually lack electrical energy.
What should we do?
The first solution, if you live in a hot area then immediately move to a region that has a cooler temperature. But still, it is not the right solution.
So how?
Architects and engineers are taught to be able to create technologies that are environmentally friendly and energy efficient, In some conditions engineers should be able to engineer some things that are considered important.
Direct the wind with the help of vegetation. Image credit @kharrazi
Ventilation is left open for hot temperatures to exit a building and replaced with new air entering through a window.
As you known, that hot air has a milder period than cold air and can be felt [source], cold air is on the lower surface and hot air is above it, so that with the addition of ventilation at home can make hot air out easily.
To generate maximum room temperature, you can actually use Air Conditioner (AC), just wasteful energy.
Are there any other alternatives?
Cross section of the wind catcher tower in the middle east. image source
The principle is simple, a tower is made towering with a wide window at the top, the windows serve to catch a wind and forwarded into a required room.
Some wind towers have also been modified to produce cooler air, they place curtain-shaped bamboo on ventilation, the curtains can absorb evaporated water and make the room cooler [surce].
But by making use of the more modern knowledge we can create better wind catchers by creating more simple and easy-to-do towers with maximum results.
To produce colder air, we can make evaporation of water in the wind catcher, the evaporation of the air can reduce the heating temperature carried by the wind.
The concept of a wind catcher tower can be combined with the venturi effect, an actual venturi effect we often encounter on the car's carburetor.
We should know what is the effect venturi.
A cross section showing the venturi effect on the fluid. image source
venturi effect is a decrease in fluid pressure that occurs when the fluid travels through a narrowed pipe. The velocity of a fluid is forced to increase to maintain a fluid flow in which it is moving, while the pressure on this narrow part must decrease due to a displacement of potential energy of pressure into kinetic energy. [source]
In a narrowed channel we can add a small pipe connected to the water container, the increased air velocity in a narrowed channel can force a water vapor to be enclosed and finally an air mixed with a water vapor is passed into the room.
Carburetor cross-section that carries fluid vapor due to venturi effect, the system can be utilized in the wind catcher tower. image source
I have not thought about how the tower-capturing prototypes are, but theoretically, it is clear that the wind-catching towers that utilize moisture can function.
Some countries in the world experience extreme heat temperature, even some cities in Indonesia has a temperature of 31-36 degrees Celsius.
In the Middle East, many countries have taken advantage of wind tower technology to produce cooler room temperatures, the tower serves to catch a wind and flowed into a building.
In keeping with the current knowledge, we can modify the better and simpler catcher tower, a wind catcher uses the venturi effect to combine moisture and wind. Evaporation of water and wind can increase a temperature of an air becomes cooler to be streamed in a room.
The air-catching tower with the venturi effect can be developed and refined, so it can work optimally.
BAHASA
Pekerja sedang memasang air conditioner (AC). Image credit @kharrazi
Seperti yang telah kita diskusikan sebelumnya, bahwa, hampir semua peralatan rumah memerlukan listrik untuk dapat dioperasikan, sehingga tidak heran jika kita hampir kewalahan untuk membayar listrik setiap bulannya.
Seperti di Indonesia yang mayoritas penduduknya memiliki kipas angin atau pendingin ruangan untuk menciptakan ruangan yang nyaman, hal ini terjadi akibat kondisi Indonesia yang memiliki iklim tropis.
Indonesia berada di garis katulistiwa, itu berarti Indonesia termasuk daerah tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan [sumber]. Sehingga saat musim kemarau beberapa kota di Indonesia memiliki suhu 31-36 derajat celcius [sumber].
Akibat suhu panas tersebut, banyak masyarakat Indonesia harus menggunakan pendingin ruangan. Dampaknya tentu penggunaan energi listrik yang meningkat pada kondisi tertentu dan beberapa wilayah justru kekurangan energi listrik.
Apa yang harus kita lakukan?
Solusi pertama, jika anda tinggal di wilayah yang bersuhu panas maka segeralah pindah ke wilayah yang memiliki suhu yang lebih dingin. Tetapi tetap saja itu bukan solusi yang tepat.
Jadi bagaimana?
Para arsitek dan insinyur diajarkan untuk bisa menciptakan teknologi yang ramah lingkungan dan hemat energi, pada beberapa kondisi insinyur harus mampu merekayasa beberapa hal yang dianggap penting.
Mengarahkan angin dengan bantuan vegetasi. Image credit @kharrazi
Ventilasi dibiarkan terbuka agar suhu panas dapat keluar bangunan dan diganti dengan udara baru yang masuk melalui jendela.
Seperti yang diketahui, bahwa udara panas memiliki masa yang lebih ringan dibanding udara dingin dan dapat dirasakan [sumber], udara dingin berada pada permukaan bawah dan udara panas berada diatasnya, sehingga dengan ditambahkannya ventilasi pada rumah dapat membuat udara panas keluar dengan mudah.
Untuk menghasilkan suhu ruangan yang maksimal, sebenarnya anda bisa memanfaatkan Air Conditioner (AC), hanya saja boros energi.
Apakah ada alternatif lain?
“Badgir” adalah sebuah teknologi yang telah lama dimanfaatkan dibeberapa negara timur tengah seperti Iran bahkan di Pakistan, sebuah menara penangkap angin diciptakan untuk memberikan kenyamanan pada ruangan [sumber].
Prinsipnya sederhana, menara tersebut dibuat menjulang dengan jendela lebar dibagian atasnya, jendela-jendela tersebut berfungsi untuk menangkap angin dan diteruskan ke dalam ruangan yang dibutuhkan.
Beberapa menara penangkap angin juga telah dimodifikasi agar menghasilkan udara yang lebih dingin, mereka menempatkan bambu yang berbentuk tirai pada ventilasi/jendela, tirai tersebut dapat menyerap air yang dapat menguap dan menjadikan ruangan menjadi lebih dingin [sumber].
Tetapi dengan memanfaatkan pengatahuan yang lebih modern kita bisa menciptakan penangkap angin yang lebih baik dengan menciptakan menara-menara yang lebih simpel dan mudah dikerjakan dengan hasil yang maksimal.
Untuk menghasilkan udara yang lebih dingin, kita bisa membuat penguapan air pada menara penangkap angin, penguapan udara tersebut dapat mengurangi suhu panas yang terbawa oleh angin.
Konsep menara penangkap angin dapat dipadukan dengan efek venturi, efek venturi sebenarnya sering kita temui pada karburator kendaraan.
Sebaiknya kita mengetahui apa itu efek venturi.
Penampang yang memperlihatkan efek venturi terhadap fluida. image source
efek venturi adalah penurunan tekanan fluida yang terjadi ketika fluida tersebut bergerak melalui pipa menyempit. Kecepatan fluida dipaksa meningkat untk mempertahankan debit fluida yang sedang bergerak tersebut, sementara tekanan pada bagian sempit ini harus turun akibat pemindahan energi potensial tekanan menjadi energi kinetik. [sumber]
Pada saluran yang menyempit tersebut kita bisa menambahkan pipa kecil yang terhubung dengan wadah air, kecepatan udara yang meningkat pada saluran yang menyempit tersebut dapat memaksa uap air terikut dan akhirnya udara yang tercampur dengan uap air tersebut dialirkan ke ruangan.
Penampang karburator yang membawa uap fluida akibat efek venturi, sistem tersebut dapat dimanfaatkan pada menara penangkap angin. image source
Saya belum memikirkan bagaimana prototip menara penangkap angin tersebut, tetapi secara teori,
jelas bahwa menara penangkap angin yang memanfaatkan uap air dapat berfungsi.
Beberapa negara di dunia mengalami suhu panas yang ekstrim, bahkan beberapa kota di Indonesia memiliki suhu 31-36 derajat celcius.
Di timur tengah banyak negara telah memanfaatkan teknologi menara penangkap angin untuk menghasilkan suhu ruangan yang lebih dingin, menara tersebut berfungsi untuk mengangkap angin dan dialirkan ke dalam bangunan.
Sesuai dengan pengetahuan saat ini, kita bisa memodifikasi menara penangkap angin lebih baik dan lebih sederhana, menara penangkap angin tersebut menggunakan efek venturi untuk memadukan uap air dan angin. Uap dan angin tersebut dapat meningkatkan suhu udara menjadi lebih dingin untuk di alirkan pada ruangan.
Menara penangkap angin dengan efek venturi tersebut dapat dikembangkan dan disempurnakan, sehingga dapat bekerja secara maksimal.
This is the only thing I can write on this occasion, over all the mistakes and lack of unintentional writing as a servant of God, I apologize.
Thanks to friends who have visited this blog and provided constructive comments, as well as scientists who are willing to sacrifice their time for a better civilization.
Active link reference:
www.wikipedia.org
www.gragepolitan.com
www.listrikdirumah.com
www.ikons.id
www.wikipedia.org
Do you love science? by respecting the work of others and not plagiarism then you are welcome to join steemSTEM by using #science tags, you can also chat with us in steemit chat/steemSTEM channel.
Ayo dukung penulis STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia dan #indo-STEM serta bergabung di discord https://discord.gg/Ehxa9h
BEST REGARDS @kharrazi
excellent stuff kharazzi my friend ! being energy efficient is really great for the environment
Thanks brother, it's time we have to save energy
for the sake of our children and grandchildren :)
It's great Idea. so, I have an idea for us... let try to make it done such as product. very interested for me. thanks for share.
My pleasure
Thanks for read it :)
hi steemit friends how to progress in steemit business