Hallo Steemian semuanya, hari ini saya akan berbagi pengalaman tentang aktivitas di suatu Dayah, sebut namanya Dayah Nurul Yaqin. Kepada pembaca yang diluar Aceh, saya akan menerangkan apa itu Dayah. Dayah merupakan nama lain pesantren, Dayah adalah sebutan orang Aceh untuk lembaga tempat orang-orang belajar ilmu agama islam.
Sekarang ini saya bukan hendak menulis tentang aktivitas pembelajaran di sebuah Dayah, saya akan menuliskan sebuah pengamatan tentang suatu yang lain di Dayah, sesuatu yang berkaitan dengan judul postingan ini. Yaitu budidaya cabai tanpa media tanah. Kegiatan seperti tidak banyak kita temukan Dayah, biasanya kalau bicara tentang Dayah fokus pikiran kita adalah tentang proses pembelajarannya.
*Cabai berumur 1 bulan yang di Tanam dengan media sabut kelapa*****
Oh iya para steemian yang berbahagia, Gambar-gambar ini sebagiannya adalah saya foto di Dayah Nurul Yakin yang beralamat di Desa Ulee Rubek Barat, Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara, Propinsi Aceh, Indonesia. Desa itu terletak di pinggiran pantai, dimana lautnya langsung berbatasan dengan Samudera Hindia, rata-rata penduduk desa ini adalah nelayan perikanan tangkap.
**Kondisi Dayah Nurul Yaqin Ulee Rubek Barat, saya foto dari samping
Saya sering kesana untuk berbagai keperluan, saya selalu menyempatkan waktu untuk mendiskusikan berbagai hal dengan pimpinan Dayah ini, Namanya Teungku Zulfikar Sulaiman, biasanya saya dan orang-orang disini memanggil beliau hanya dengan sebutan Abi. Salah satu keperluan saya ketika berkunjung ke Dayah ini adalah berkaitan dengan aktivitas Koperasi.
Oh iya, dalam beberapa tahun ini, kami bersama beberapa orang di Dayah dan beberapa orang tokoh masyarakat setempat telah mengaktifkan sebuah Koperasi, namanya “Koperasi Industri Samudera Indah” dengan fokus usaha di bidang perikanan tangkap, dan hingga saat ini sudah kami telah memiliki aset sebayak empat unit Kapal Nelayan ukuran 20 GT, 10 GT dan 5 GT, kapal tersebut merupakan bantuan hibah dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Saya sendiri ikut ambil bagian sebagai Bendahara pada koperasi ini (mengenai Koperasi Industri Samudera Indah, nanti akan saya tuliskan pada kesempatan yang lain).
*Persiapan Lahan Untuk Penempatan Polybag*****
Menanam Cabai Tanpa Media Tanah.
Penanaman cabai ini 100 persen menggunakan media sabut kelapa yang sudah dihancurkan, kemudian dimasukkan kedalam polybag sebagai media tanam. Sedikitpun tidak ada memakai tanah sebagai media tanam. Ini yang menurut saya menarik. Dalam masa pertumbuhan, cabai-cabai hanya dirawat dengan zat organik, tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahaya, sehingga hasil produksinya sudah pasti terjamin.
*Bibit cabai berumur 2 minggu, masih ditempatkan ditempat pembibitan*****
Saya sendiri tidak ikut ambil bagian dalam usaha budidaya cabai, karena saya memang tidak mengerti bagaimana membudidayakan cabai, tetapi dari gambaran pihak pengelola, menanam cabe dengan bahan sabut kelapa lebih mudah dikerjakan ketimbang pola penanaman biasa, karena gulma-gulma tanaman lebih mudah dibersihkan, bahkan jarang sekali tumbuh gulma sebagai tumbuhan pengganggu.
**Kondisi Cabai yang sudah mulai berbuah****
Media sabut kelapa yang sudah digiling sampai menjadi seperti serpihan kecil dimasukkan kedalam polybag dapat bertahan lama, menurut mereka sabut tersebut bisa digunakan hingga masa 20 tahun lebih masa pakai, hal ini tentu sangat menghemat dari sisi biaya. Hanya saja perlu modal awal untuk membuat media sabut kelapa, sedangkan untuk proses penanaman berikut tinggal menggunakan media yang sudah ada. Untuk masa panen dan hasil panen, sangat ditentukan oleh bibit yang digunakan, setidaknya butuh waktu antara 3 -3,5 bulan untuk menunggu sampai cabai berbuah dan siap untuk dipetik. Untuk hasil panen, dalam satu batang pohon dapat menghasilkan 1 – 2 kg cabai, jumlah panen sangat tergantung dari bibit yang digunakan maupun proses perawatan selama cabai tumbuh.
Dayah ini sudah hampir dua tahan menggeluti usaha penanaman cabai “tanpa tanah”, bahkan telah membuat tertarik Prof. Dr. Syahrizal Abbas kepala Dinas Syariat Islam Propinsi Aceh untuk berkunjung ke dayah ini, beberapa bulan yang lalu didampingi Kepala Badan Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Utara, Prof Syahrizal telah datang ke lokasi serta telah diperlihatkan bagaimana budidaya cabai yang dilakukan oleh Pimpinan Nurul Yaqin.
*Kunjungan Prof. Dr. Syahrizal Abbas di Dampingi Oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Utara dan Disambut langsung oleh Pimpinan Dayah Nurul Yaqin*****
Suatu hari saya berdiskusi banyak dengan Abi, dia mengatakan ketertarikannya untuk mengembangkan konsep menanam cabai ini kepada masyarakat sekitar, tetapi karena keterbatasan modal yang dimiliki hal ini belum dapat berjalan. Menurutnya apabila masyarakat mau menanam cabai di halaman rumah mereka, hal ini bisa menjadi salah satu sumber ekonomi bagi keluarga. Karena itu beliau berharap
adanya perhatian dari pemerintah.
*Foto Cabai yang sudah 1,5 bulan*****
Demikianlah tulisan singkat saya, apabila ada steemian yang tertarik untuk belajar, saya bersedia mengajak anda berkunjung kemari, sementara untuk pembaca yang jauh saya sarankan untuk belajar dari tutorial-tutorial yang diunggah di youtube, disini saya lampirkan untuk anda satu contoh budidaya cabai tanpa tanah yang diunggah salah seorang youtuber.
https://ruclip.com/video/JYSgUVGJu8I/menanam-cabai-dengan-media-sabut-kelapa.html
Thanks to read my post.
Tentunya dilain waktu saya akan mempromosikan steemit kepada sahabat-sahabat saya disini, mari terus mempromosikan steemit.
#promo-steem dan promo-steemit
Terima kasih untuk yang berkenan membaca, dan upvote.
Salam saya
@aafadjar
Saya adalah steemian pendatang baru dari Aceh.
Kami sudah upvote ya..
terimakasih bro @puncakbukit, calon "anggota dewan" steemit.. semoga segera menempati 50 urutan besar yach broo... hehehe
Mantap, berapa harga per polibag
kalau soal harganya harus saya tanya dulu ke pihak dayah. terima kasih saudaraku @irwandinurrus sudah memberikan commentar
keren bang @aafadhar kapab bisa di panen bang? salam.. mari mampir jika berkenan.
siap bung @muksamina7.. Insha Allah nanti kalau sudah full power saya mampir..