Dalam sebuah perjalanan udara. Cuaca sangat cerah. Kebetulan saya duduk di samping jendela. Saya jarang memilih duduk dekat jendela. Hari itu saya memilih check in via mesin sehingga tidak bisa memilih seat yang saya sukai. Biasanya saya memilih di dekat lorong. Tujuannya agar saya merasa lapang. Setiap check in konter selalu saya minta kursi di pintu emergency dan di lorong.
Ada nikmat tersendiri duduk samping jendela. Pagi yang cerah saat pesawat akan mencapai Bandara SIM Banda Aceh. Saya melongo keluar saat terbangun dari tidur. Pandangan saya tertuju ke bawah, ke gugusan gunung bukit barisan. Terutama di gugusan gunung Seulawah. Betapa Tuhan telah menciptakan bentangan alam yang amat harmoni. Sesuatu yang teramat sulit untuk dijelaskan atau digambarkan, namun begitu sangat menginspirasi. Bahwa kehidupan adalah harmoni.
Saya pun merenungi. Bahwa Allah telah memberi kita banyak hal yang indah. Bahwa hidup dan kehidupan telah disediakan dengan begitu komplit. Sebagai manusia, dan satu satunya makhluk intelektual di bumi. Alam dengan segala isi bukan hanya sebagai nikmat saja. Tapi juga amanah yang wajib dijaga dan dipelihara. Dinikmati tidak dengan nafsu angkara murka. Sehingga segala sesuatu yang harmoni harus dirusak. Yang di awal hanya untuk sekedar hidup. Kemudian dirusak karena untuk sebuah ambisi. Semisal bahwa kita lebih bahagia dengan kekayaan melimpah? Yang salah satunya dengan mengekploitasi alam secara berlebihan. Atau kita cukup bahagia dengan menikmati dari alam dan menjaga harmoninya.
Kehidupan modren sedikit sekali bertumpu pada harmoni. Kita cenderung eksploitatif dengan alasan kesejahteraan. Dan pencapaian kegemilangan peradaban. Dan untuk itu kita kehilangan banyak anugrah. Kehilangan kebahagiaan karena mengejar materialisme yang berujung pada penaklukan. Peperangan dan penistaan
Dan hidup dan kehidupan adalah dua hal yang berbeda. Hidup lebih pada kecenderungan mempertahan eksistensi. Mencapai hal-hal yang bersifat hegemonik. Terkadang cenderung tidak harmoni. Ekploitasi sebagai pencapaian. Penaklukan sebagai bentuk eksistensi. Dan peperangan adalah kewajiban. Baik sesama manusia, bahkan kepada makluk lain yang pasif.
Sementara kehidupan upaya yang terkait antara komponen dan saling melengkapi. Pencapaian pencapain lebih bersifat saling berkait dan menguntungkan. Kehidupan lebih pada harmoni antar semua pendukung kehidupan. Ianya menjadi mekanisme dan saling bekerjasama. Demi pencapaian kehidupan yang rahmatin lilalamin. Kehidupan adalah upaya intelektual yang saling terkait dan saling membutuhkan.
Perenungan saya pagi itu berakhir pada sistem kerja pesawat terbang. Bagaimana mungkin logam puluhan ton mampu terbang hanya bertumpu pada kekuatan udara. Padahal udara jelas tak punya massa. Kekuatan jelas ada pada tanah yang dilindasi mobil atau kenderaan. Adakah udara mampu dilindasi? Bila ada tentu kita bisa berjalan tanpa harus tertumpu pada tanah. Nah terjadi sistem pada pesawat udara telah mampu memanfaatkan udara sehingga menjadi pendorong. Dan semua sistem pada pesawat harus harmoni. Tidak terbayang bila satiu kabel kecil pada sayab tak berfungsi. Maka kekuatan mesin malah bisa menjadi. Malapetaka. Sebab keadaan sayap yang tidak normal membuat pesawat tidak harmoni. Dan kekuatan mesin akan jadi malapetaka. Pesawat oleng karena mesin bekerja pada pesawat yang sayapnya tak normal.
Maka sebagai makhluk intelektual. Tugas kita manusialah menjaga bumi. Agar alam harmoni titipan tuhan tidak menjadi ancaman kehidupan. Jangan hanya karena kita ingin hidup. Maka merusak apa yang telah harmoni. Itu sama dengan kita memotong sebuah kabel pada sayap pesawat. Pemanasan global. Bencana alam dan malapetaka peperangan karena manusia mengutamakan hidup di banding kehidupan. Wallahu alam
Bereh @abulaot foto penampakan bukit barisannya keren. kajeut bloe kamera rayeuk sang saboh nyan.
Nyan kajeut, han ek ta gulam2
neubloe kelon bah lon gulam-gulam hehhehe
Edisi khutbah Jumat sang untuk besok, bereh bang. Jagalah alam agar ianya seimbang...
Bek ulok. Nyan perenungan setelah sejak sekian lama
Nyan tanda lon ka tuha khak
Ngeri tat.. menye lageinyan sayeup..lon laju kulakei troen
Yg penting ide, mandum jeut keu tulisan
suatu pemandangan yang tertarik, kedepan anda harus mendapatkan yang lebih baik lagi. Terima kasih atas postingannya
Insha Allah
senang mendengarnya 👍👍👍
Mantap