Dilema Rindu [ bilingual ]

in #indonesia7 years ago

The morning breeze that usually brings comfortable air is now changing the tightness that is embedded in the chest.
Every cavity no longer inhaling calmly
Every cavity no longer excited. On your soothing love I drifted into the nestapaan.

Angin pagi yang biasanya membawa udara nyaman kini berganti sesak yang tertanam dalam dada.
Setiap rongga tak lagi menghirup tenang
Setiap rongga tak lagi mengeluarkan senang. Pada kasih mu yang begitu menenangkan aku hanyut ke dalam ke nestapaan.

I knock on the door of your heart open the door, waiting for your love, in my memories window dilemma longing passionate.
In the moon that stares cheerfully here I'm mad at you there you brood. No need to pretend or to hide about time, for the night wind is always whispering something; you and me.

Ku ketuk pintu hatimu bukalah pintu, menunggu kasihmu, di jendela kenanganku dilema rindu menggebu-gebu.
Pada rembulan yang menatap riang di sini ku merindumu di sana kau merenungku. Tak perlu berpura atau merahasia tentang waktu, sebab angin malam selalu membisikkan sesuatu; kau dan aku.

The two souls who once met, created a lasting impression. All the time in a lethargic silence. I'm waiting, I'm waiting for your hand without bored. For love to meet, I wooed day and night to my god.

Dua jiwa yang pernah bertemu, menciptakan kesan abadi. Sepanjang waktu dalam kebisuan yang mengundang lesu. Aku menunggu, aku menunggu ulur tangan mu tanpa jemu. Agar kasih bertemu, aku merayu siang malam pada tuhan ku.

How long will you cover you from my presence. Why not reluctantly reveal your beautiful smile to me. And we both need each other worthy of him you need my shoulders as well as me who need your hug.

Sampai kapan engkau mau menutup mu dari hadapan ku. Kenapa enggan menampakkan saja indah senyum mu itu padaku. Padahal kita sama-sama membutuhkan satu sama lain layak nya kau butuh pundak ku begitu juga dengan ku yang butuh peluk mu.

image

It's been too long for me to swallow this silence, how much longer time should I have.
The rain always sends a message to return, we discuss talking that you will be my wife. When I come home you are still the one I stand for.

Sudah terlalu lama aku menelan kesunyian ini, berapa lama lagi waktu yang harus ku nanti.
Hujan selalu mengirim pesan untuk kembali, kita berdiskusi bicara bahwa kau akan ku per-istri. Bila nanti aku pulang masih kamu lagi yang aku perjuangkan.

You do not need to worry, do not argue. Are not your conscience the same as mine? Then what else to consider. Just stretch out your hand to me let me put the ring in your fingers.

Kau tidak perlu resah, tidak usah membantah. Bukankah kata hati mu sama dengan ku? Lalu apa lagi yang harus di pertimbangkan. Ulurkan saja tangan mu padaku biar ku sematkan cincin di jemarimu.

How many times have you made a mistake but this heart still finds good on the other side.
If I'm ever wrong on occasion at other points. Open the eyes of the heart to make you easy to wander and find the light.

Berapa kali engkau buat kesalahan tapi hati ini masih saja menemukan kebaikan di sisi lain.
Jika aku pernah salah liat lah sesekali pada titik-titik lain. Buka mata hati agar kau mudah menerawang dan menemukan jalan terang.

My memory is still pretty good, you will not forget who is the best.
We've been searching for the best, but the results are inversely proportional.
When I come home later, you are my goal, if you are still waiting for me who will return.

Daya ingatku masih cukup baik, kau tak akan lupa siapa yang terbaik.
Kita sudah mencari-cari yang terbaik, namun hasil berbanding terbalik.
Bila nanti aku pulang, kamu lah tujuan ku, bila engkau masih menanti aku lah yang pasti kembali.

image