in #indonesia6 years ago


Armin Bell dan Willyana Raih
Pengrahgaan Sastra Litera 2018

Tangerang Selatan (sr) – Armin Bell dan Willy Ana meraih Penghargaan Sastra Litera 2018. Armin memang atas cerpennya berjudul “Monolog di Penjara” dan Willy Ana menang atas puisinya berjudul “Petuah Kampung”.

Penghargaan untuk mereka telah diserahkan pada Malam Anugerah Sastera Litera 2018 di Resto Kampung Anggrek, Jalan Raya Victor, Buaran, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat, 27 Juli 2018 malam.

Cerpenis dan penyair muda tersebut mendapatkan trofi, sertifikat, buku, dan sejumlah uang tunai yang diserahkan langsung oleh Pemimpin Redaksi Portal Sastra Litera (www.litera.co.id) Ahmadun Yosi Herfanda.

Willy Ana -- lahir di Bengkulu Selatan, 29 September 1981 -- adalah penyair produktif yang kini berdomisili di Depok. Buku-buku puisinya yang telah terbit adalah Aku Berhak Bahagia (2016), Tabot: Aku Bengkulu dan Petuah Kampung (2017). Baru-baru ini ia bersama kawan-kawannya sukses mengadakan Festival Sastra Bengkulu, pada 13-15 Juli 2018.

Selain Willy Ana, ada sejumlah nama penyair yang meraih Penghargaan Sastra Litera 2018 untuk kategori Puisi Unggulan, yakni “Kampung Kita” karya Setia Naka Andrian, “Ruang Belakang” karya Iman Sembada, dan “Mobil Tua yang Resah” karya Surya Gemilang.

Sedangkan untuk kategori cerpen, peraih Cerpen Unggulan cerpen berjudul “Menjadi Burung Merpati” karya Muhammad Gotansyah, “Tetes Diorama Terakhir” karya Nufira S, dan “Mencari Marlin Lain yang Pernah Memakan Bunga” karya Fatah Anshori.

Selain itu, dewan juri yang terdiri dari Iwan Kurniawan, Mustafa Ismail, dan Mahrus Prihany, juga memilih 20 puisi nomine dan 14 cerpen nomine. Karya-karya pemenang, unggulan, dan nomine itu dibukukan dengan judul Monolog di Penjara. Puisi dan cerpen tersebut dipilih dari karya-karya yang ditayangkan di Portal Sastra Litera selama setahun (2017).

Acara penyerahan Anugerah Sastra Litera 2018 diwarnai dengan diskusi sastra bersama Rida K. Liamsi, Chavchay Syaifullah, dan Sihar Ramses Simatupang, dengan topik Sastra Politik dan Politik Sastra. Topik yang berkembang menarik itu akan dilanjutkan dengan seminar sastra. Sebelum diskusi, acara dimeriahkan musikalisasi oleh Adang dkk.

Agenda tahunan
Menurut Ahmadun Yosi Herfanda, Anugerah Sastera Litera 2018 adalah agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Lembaga Literasi Indonesia (Indonesia Literacy Instutute), sebuah lembaga literasi pengelola www.litera.co.id, yang berada di bawah Yayasan Master Kreativa Indonesia. Penyelenggaraan penghargaan ini atas dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation.

“Ajang tahunan ini sebagai bentuk apresiasi pada penulis puisi dan cerpen yang ditayang di portal sastra tersebut, karena Litera belum bisa memberi honorarium bagi mereka. Ajang anugerah ini sebagai gantinya,” kata penyair profetik tersebut dalam sambutannya.

Puisi Willy Ana dinilai pantas menerima penghargaan Anugerah Sastera Litera 2018, sebab membicarakan kerinduan yang begitu kuat dari ibu kepada anaknya. Selain itu, puisi ini juga sangat erat dengan berbagai konflik yang dirasakan oleh anak rantau.

“Ya kaget. Senang. Bersyukur. Puisi itu terpilih sebagai puisi terbaik Anugerah Sastera Litera 2018. Padahal, malah saya berharap tahun lalu dapat penghargaan ini. Eh, rupanya malah tahun ini,” kata Willy Ana.

Menurut Mustafa, penyerahan Anugerah Sastra Litera 2018 tersebut telah melewati berbagai proses. Dari pengumpulan karya, hingga seleksi final untuk menentukan kelayakan setiap karya untuk mendapatkan Anugerah Sastra Litera 2018.
Bulan lalu, nama-nama dan karya para nomine telah diumumkan kepada publik. Terdapat 20 puisi dan 14 cerpen yang terpilih dan dibukukan. Buku kumpulan karya para pemenang tersebut diluncurkan bersamaan dengan pengumuman dan penyerahan Anugerah Sastra Litera 2018.

Dari ratusan puisi dan puluhan cerpen yang diseleksi oleh Tim Kurator, kata Mustafa, tidak ditemukan karya yang berada di bawah standar estetika sastra. “Meski seleksi Litera cukup longgar, namun karya-karya yang dimuat masih bisa tergolong bermutu,” katanya.

Mustafa menambahkan, diskusi untuk menentukan penerima Anugerah Sastra Litera 2018 sempat a lot, sebab setiap kurator punya argumen masing-masing dalam mempertahankan nilai setiap karya yang telah diajukan masing-masing kurator.

“Masing-masing kurator mengajukan argumennya untuk mempertahankan nilai yang diberikan pada karya pilihannya,” ujar panyair kelahiran Tringgadeng, Pidie Jaya itu. “Pada akhirnya, karya-karya terbaiklah yang pantas menerima penghargaan.” (srr)
<br /><center><hr/><em>Posted from my blog with <a href='https://wordpress.org/plugins/steempress/'>SteemPress</a> : http://www.sembahyangrumputan.com/2018/08/08/498/ </em><hr/></center>

Sort:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/trend/18/07/30/pcnsag374-armin-bell-dan-willy-ana-raih-penghargaan-sastra-litera-2018

Congratulations @ahmadunyh! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of posts published

Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Do you like SteemitBoard's project? Then Vote for its witness and get one more award!

Selamat kepada @willyana. Semoga tambah semangat berkarya.