Selamat pagi steemians...
Pernahkah anda merasa sangat malas dan merasa ada beban hampir 100 kg di pundak anda? Jika ya, maka anda sedang mengalami sindrom malas. Lazy syndrome merupakan sebuah penyakit yang sudah lama ada di dunia ini. Bahkan dapat dikatakan dalam setiap sejarah dunia selalu ada orang yang malas.
Saat kita hidup di suatu lingkungan, tentu kita memiliki kewajiban yang harus selalu kita lakukan setiap hari dan kewajiban tersebut secara periodik harus kita tunaikan. Misalnya, mandi, menggunakan baju yang berbeda, mencukur rambut, membantu orang tua, bahkan mencari uang agar bisa kaya. Oleh karena itu, jika kita jarang mandi kadang dibilang malas mandi, jika kita menggunakan baju yang sama setiap hari, kita akan dibilang malas mencuci baju, jika kita tidak mau mencukur rambut, maka kita akan dibilang malas mempercantik diri, begitu juga saat kita tidak memiliki uang, maka kita akan dibilang malas bekerja.
Namun benarkah demikian? Apakah malas merupakan sebuah penyakit yang terlepas dari konfigurasi politik, sosial dan kultural?
Lazy Syndrome sedari awal merupakan suatu hal yang sifatnya biologis ada pada manusia. Artinya, siapapun bisa menjadi orang yang malas. Tidak terkecuali saya sendiri. Malas secara alamiah berarti bahwa kita tidak menikmati setiap pekerjaan yang kita lakukan secara berulang-ulang.
Setiap pekerjaan di dunia ini adalah pekerjaan yang berulang-ulang. Paling kita hanya melakukan alih ubah saja secara struktur. Walau secara subtansi tetap sama. Namun esensi dari pekerjaan yang sama tetap berbeda jika kita memahaminya.
Nah, sebenarnya apa yang membuat esensi dari pekerjaan yang sama kita lakukan setiap hari akan berbeda sehingga kita tidak dikatakan dan menjadi malas untuk mengulang hal-hal yang sama?
Nah, sebelum kita membahasnya lebih rinci, ada beberapa pertanyaan yang harus kita refleksikan kembali? Misalnya ;
Bayangkan, pernahkah anda memikirkan mengapa kita harus mandi setiap hari bahkan ada orang yang mandi 3 kali sehari?
Mengapa kita harus makan setiap hari?
Mengapa kita harus membaca? Belajar atau menulis?Mengapa kita harus bekerja?
Mengapa kita harus ngopi dan saling berbicara dengan topik yang bahkan tidak ada di kamus bahasa Indonesia?
Dan sekali lagi, masih banyak aktivitas sehari-hari yang harus kita refleksikan kembali?
Pertanyaan diatas tentu harus terjawab terlebih dahulu sebelum kita membahas tentang apa itu malas, kemalasan dan Syndrom malas. Karena dengan bertanya pertanyaan sederhana akan membuka wacana dalam pikiran kita untuk mulai memahami secara benar semua pekerjaan harian yang kita lakukan. Tujuannya agar kita terhindar dari autopilot
Bersambung....
tidak demikian karena itu cuma se ekor binatang dan manusia justru ada pikiran dan beban seberat pun siap atasi dengan ada cara semua dan...
Yups...terima kasih...
sama-sama aikamil