Social media, like Steemit, is like a camera. We can record anything we want. We can capture the beautiful moments in our life and everyday life. We can also share with others, share the beauty and precious moments of it.
But the camera can also record bad things. The camera can perpetuate a crime, an immoral behavior. In essence, the camera can share anything that can spread hatred, slander and other ugliness.
So the use of social media, like the use of cameras, is highly dependent on each of us. Do we want to record good things or record bad things.
Social media as well as a camera, is a tool that can be used to then be used in campaigning good things or vice versa. To motivate the good or to encourage the crime.
For the wise men, all the things in his life would be used for good. So are we not?
*INDONESIA*
Filosofi Kamera dan Media Sosial
Media sosial, seperti halnya Steemit tak ubahnya seperti sebuah kamera. Kita bisa merekam apapun yang kita mau. Kita bisa mengabadikan momen-momen indah dalam kehidupan dan keseharian kita. Kita juga bisa berbagi pada yang lain, berbagi keindahan dan momen-momen berharga itu.
Namun kamera juga bisa merekam hal-hal buruk. Kamera bisa mengabadikan sebuah kejahatan, sebuah perilaku asusila. Intinya, kamera bisa berbagi hal apa saja yang bisa menyebarkan kebencian, fitnah dan keburukan lainnya.
Jadi penggunaan media sosial, seperti halnya penggunaan kamera, sangat bergantung pada kita masing-masing. Apakah kita ingin merekam hal-hal baik atau merekam hal-hal buruk.
Media sosial seperti juga sebuah kamera, adalah alat yang bisa gunakan untuk kemudian bisa dimanfaatkan dalam mengkampanyekan hal hal baik atau sebaliknya. Untuk memotivasi pada kebaikan atau untuk mendorong pada kejahatan.
Bagi orang-orang bijak, semua hal dalam hidupya tentu akan digunakan untuk kebaikan. Begitu juga kita bukan?
The power of camera, orang bijak selalu mengedepankan hal yang bersifat positif.
Sebagai manusia tentu kita memiliki sisi baik dan sisi buruk, adalah sifat alamiah kemudian manusia berupaya menyembunyikan sisi buruknya.
Kecuali kepada sang pencipta, biasanya kita tidak berbohong terhadap sisi buruk yg kita miliki. Moga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang selalu berbuat baik. Amien.
Namun Semenjak kehadirannya fotografi, ini disebut sebagai alat perekam dan penghadir ulang kenyataan yang paling ampuh. Kepekaannya terhadap detail dan ketepatannya akan waktu membuat kita manusia modern, mengagungkannya sebagai bagian dari kemajuan manusia dalam merekam sejarah umum maupun diri kita sendiri
namun sayangnya saya belum punya camera umtuk mrekam hal-hal baik, ini saya lagi nabung..
Nabung pangkal kaya
Segala niat yang baik akan berakhir baik. Semoga di steemit ini kita semua dapat memberikan yang baik-baik.
Terimakasih bang @aiqabrago atas nasehatnya.
saya setujuh dengan anda bg, yang terpenting dari niat @djamidjalal
Postingan yang mengesankan.
Salem aneuk nagroe
Wow! What a very wise thought, Aiqa!
I absolutely agreed with you.
Let's record the good things, share positive energy and happiness. Minimalize the negative things, then life will be easier and pretty. 😊
Tentu bang. Dan semoga pengguna Steemit Indonesia adalah pengguna kamera yang baik.. Salam Bang @aiqabrago.. Selamat rehat.. :)
Segala sesuatunya sudah terekam, apalagi di dunia blockchain. Gak ada yg bisa di hapus
bisa kok dihapus, jika kamu belum menulis dan belum memposting , kan bisa dihapus dulu, hehe
Saya setuju, membagikan kebaikan.
Perumpamaan kamera dan sosial medianya keren, saya suka.
Tergantung dari niat kita dan bagaimana cara menggunakan media sosial yang baik dan benar. Steemit juga demikian kalau kita benar-benar membuat postingan untuk hal yg baik maka kita bisa mendapatkan hal yg baik pula.
Teurimeng genaseh saudara l0n.
Luar Biasa Terimakasih @aiqabrago Salam KSI
Zaman sekarang, bisa dikatakan, kamera sudah menjadi kebutuhan pokok, apalagi kita yang aktif di sosmed, pasti nggak jauh-jauh dengan yang namanya kamera.
Bila setiap steemian fokus pada kapasitas ilmunya masing-masing, sungguh akan sangat luar biasa. Layaknya camera yang dipegang oleh photografer profesional
Terima kasih @aiqabrago sudah berbagi pengetahuan, sukses selalu.
Luar biasa, saya setuju bang!
fantastik..pesan moral yang sangat kuat dan ditutup dengan kalimat yang menyejukan.
Betul niat yang baik pasti dalam kebaikan
That's right.
We have to do the best thing in our life.
Keep spirit!
Ilustrasi yang bijak, seakan menggambarkan bahwa sebuah alat bisa saja berdampak baik & buruk. Tergantung dari pribadi yang memakainya
yang terpenting niat dari kita sendiri, jika kita ingin berbuat baik, pasti akan berguna dan bermanfaat media sosial, jika seseorang itu berperilaku buruk maka media sosial akan dijadikan tidak bermanfaat.
salam sukses bg @aiqabrago
Iya bang, kita harus berpandai-pandai dengan sosial media. Terima kasih bang atas nasehat yang betul-betul bermamfaat ini.
Sepakat, Bang @aiqabrago.
Tergantung pada si pdmbidiknya.
Object apa yang akan di Eksplore
positive or negative.
Salam sukses selalu!
medsos bisa di artikan bagai" dinding tembok",
di tempat umum, bebas untuk mbuat coret coretan,siapa yg mau mbuat coretan baik
akan di apresiasikan org lain, siapa yg bbuat coretn buruk akn d caci org lain.
nah...di situlah letaknya bijak/ tidak bijaknya ssorang.
slmukhuwah smga sllu brkah
Benar sekali, kamera akan baik dan bermanfaat untuk orang lain bila yang menggunakan adalah orang baik dan yang di rekam adalah hal-hal yang baik.
Begitu juga sosial media akan baik dan bermanfaat bila digunakan oleh orang baik dan memposting hal-hal yang baik.
Apapun itu tergantung pada perspektif orang nya.
Mari sukses bersama @aiqabrago
Salam sukses berjamaah.
I'd always love to be caught as a model in camera...hehehehehe
Ulasan menarik brother @aiqabrago
Saya sendiri lebih memahaminya dengan lensa kehidupan, bahkan hampir setiap aktifitas kecil yang kita lakukan kita tidak melupakannya untuk kita share dalam media sosial yang kita akses. Tapi dibalik semua itu kita harus bisa menyaring setiap hal yang nantinya akan kita publikasi di media tersebut. jangan sampai semua itu menjadi boomerang bagi diri kita saat menjalani realita kehidupan.
Perbandingan yang berimbang dan kalau saya voleh memisalkan bisa juga dianggap mata pisau ianya bisa memudahkan pekerjaan namun jika salah menggunakan bisa menikam. Saya bahagia membaca postingan anda terimakasih telah berbagi catatan berharga ini
kamera itu hannyalah sebuah alat, diibaratkan sebuah pisau, bukan pisau yang bersifat tajam yang membahayakan melainkan pengaruh si pemegang pisau yang menentukannya.
terima kasih atas motivasinya untuk kami, salam hangat dan semoga sukses selalu @aiqabrago!