Ibu seorang kawan harus mendapatkan perawatan intensif di sebuah rumah sakit besar di Banda Aceh. Ketika dibawa ke sana atas rujukan seorang dokter, kawan itu mendapatkan jawaban tidak tersedia ruang inap karena sudah penuh. Kawan dan keluarganya panik, mereka tidak diberikan pilihan untuk tindakan selanjutnya. Ibunda kawan itu yang sedang lemas, harus menginap di ruang IGD sampai ada pasien lain yang keluar.
Jadi, tindak lanjutnya adalah menunggu. Sampai kapan? Yah, sampai ada pasien lain yang keluar. Kalau tidak ada pasien lain yang keluar, bagaimana?
Tidak ada jawaban yang memuaskan. Akhirnya, seorang kawan dari kawan itu menyarankan untuk menghubungi seorang tokoh berperngaruh di Aceh. Dan itu dilakukan. Kawan itu menelepon sang tokoh yang memang dikenal dan mengenalnya, menceritakan kejadian yang menimpa ibunya. Tak lama, kemudian tersedia kamar rawat inap di rumah sakit tersebut.
Kawan yang lain, berurusan dengan dengan sebuah dinas untuk pengurusan surat-surat penting. Sudah berbulan-bulan, surat yang diperlukan tidak pernah selesai. Jawabannya macam-macam, mulai dari tidak ada blanko, pejabat yang berwenang sedang tidak ada di tempat, sampai dengan listrik padam.
Akhirnya, kawan itu menghubungi wartawan dan mengeluhkan buruknya pelayanan publik di kantor tersebut. Sang wartawan yang kebetulan mengenal pejabat bersangkutan, menelepon dan akhirnya si kawan ini selesai urusannya. “Tapi beritanya jangan ditulis lagi, kan masalahnya sudah selesai,” pinta sang pejabat.
Begitu banyak peristiwa seperti itu terjadi di sekitar kita. Seolah bila tidak memiliki koneksi, kita tidak bisa mendapatkan pelayanan yang seharusnya. Seolah uang, pengaruh, dan koneksi menjadi solusi atas semua masalah yang kita hadapi. Bagaimanakah nasib warga yang tidak memiliki uang? Atau kalaupun ada uang tetapi tidak mau menggunakan cara tidak halal untuk memperlancar urusan. Bagaimana dengan orang yang tidak mempunyai pengaruh, tidak memiliki koneksi dengan siapa pun yang bisa menolongnya? Kepada siapa dia harus mengadu?
Jawaban paling mudah adalah masih ada Allah yang Mahapenolong. Yah, pada akhirnya kita memang harus kembali ke sana. Namun, persoalan pelayanan publik agar menjadi lebih baik tidak akan tercipta hanya dengan doa. Harus ada upaya semua pihak untuk memperjuangkannya. Semuanya memiliki hak sama. Kalaupun secara sosial tidak memiliki pengaruh penting, tetapi sebagai manusia harus dilayani sepenuh hati. Bukankah itu yang membedakan kita dengan makhluk lain?
SALAM STEEMIT INDONESIA
BERSAMA KITA BISA
Please, always provide the source of each image being used. Thank You
Indonesia?? Bagi kita anak muda penerus bangsa, bangun bangsa, ini jangan budak di negara sendiri.
Pelayanam publik yang menyedihkan, teman saya mengurus kesalahan nik saja harus bolak balik mondar mandir kayak orang cari kerja. Terima kasih @aiqabrago, ini masukan buat lembaga terkait.
kalo saya merekam jejak dari tulisan di atas maka selayaknya kita berdoa semoga saja pelayanan publik kita semakin tepat dan cepat dimanapun dan dalam kondisi apapun. mudah-mudahan tulisan bang @aiqabrago jadi inspirasi yang bagus bagi yang menjalankan dan berprofesi sebagai pelayan masyarakat. Terima kasih
semoga kedepannya ada perubahan untuk indonesia dari segi manapun, harapan bangsa hanya ada di pundak para pemuda yang akan meneruskan perjuangan para tokoh bangsa kita, semoga peran pemuda kedepannya dapat menjadikan indonesia lebih baik.
Sungguh miris pelayanan publim tempat kita. Semoga ada perubahan
Itulah perangai orang kita, jika punya koneksi urusan biasanya cepat beres. Di rumah sakit sekarang, jika ada pasien yang ditanya dulu apakah ada BPJS, termasuk yang butuh pelayanan medis segera. Beda banget dengan di negeri orang...AU ah
Begitulah zaman sekarang, yang didepan yang berkuasa,. Allah maha mengetahui semua, semoga mereka mendapatkan hidayah ke jalan yang benar.
Mantap pak ketua .
apa ini seperti anak ayam yang mau dimangsa kucing yang kemudian datang gajah menyelamatkan anak ayam. jika gajah tidak ada ?
ya nasib si anak ayamlah...
Mereka hanya takut kepada pejabat dan penguasa saja, sedangkan kepada allah swt yang maha penguasa segalanya mereka lupa.
Semoga saja mereka sadar, kalau doa orang teraniaya cepat dikabulkan allah swt.
Itulah potret pelayanan publik di Aceh, jika kita mempunyai kenalan atau dalam bahasa kerennya disebut link, setiap proses yang kita ajukan akan berjalan dengan lancar dan cepat. Seharusnya pelayanan-pelayanan yang seperti ini harus ditiadakan, agar tidak menimbulkan konflik yang berakibatkan tertindasnya masyarakat kurang mampu dan kalangan bawah.
postingan yang sangat bagus bang @aiqabrago . Sudah banyank kita temui keluhan-keluhan masyaraat yang seperti ini, tapi pemerintah seakan tidak memperdulikan dan acuh terhadap ini semua.
He he he mantap @aiqabrago sangat realita.
Postingan yang bagus bang, mungkin bisa menjadi lebih baik pelayanannya ke depan, jangan mementingkan hal sepele, ketika ada orang yang sangat membutuhkan bantuan kita.
Sukses selalu bang @aiqabrago, saleum.
Mari kita sama-sama, kita memulai sesuatu yang bermanfaat untuk rakyat, rakyat itu bukan hanya orang kaya, tapi juga orang miskin. Karena orang miskinlah Pemimpin itu ada, dan karena orang miskinlah orang kaya bisa bertahan hidup. Hidup ini bukan hanya tentang koneksi, tapi juga tentang hati.
muda2han kedepannya Negeri ini akan lebih baik.
sangat bagus @aiqabrago
Kendala utama di Indonesia adalah pelayanan publik, yang menjadi korban sering kelas menengah kebawah @aiqabrago. Semoga kedepan ada perbaikan.
Rendahnya nilai moral dan rendahnya semangat yg seharus mereka lakukan ... PNS Adalah Pelayan Publik ... dan Rakyat adalah Raja yang harus di layani .. tentunya harus begitu ... program reformasi tata layanan dan tata kelola pemerintah belum berjalan dengan semestinya .. maka langkahnya hanya reformasi hati ( tanya diri kita mm kita itu siapa?)
Postingan mantap bg
Akhir-akhir ini pelayanan publik di negara kita memang lagi sangat buruk bg.
seperti lantunan lagu iwan fals @aiqabrago
Itu mata rantai yang panjang sebenarnya. Jadi pejabat harus punya relasi, uang, dan pengaruh ke orang nomor satu. Lalu orang nomor satu waktu terpilih juga kebanyakan dengan cara tidak benar.
Pelayanan Rumah Sakit yang Buruk Bisa Bikin Pasien Makin Sakit
Peradaban kita semakin rusak rasa-rasanya @aiqabrago
Yang punya status sosial lebih tinggi lebih berkuasa, berbagai fasilitas tersedia.
Skanirio manusia yang salah akan selalu salah bila bila niat yang salah.apa yang diceritakan @aiqabrago adalah nyata menurut saya. Masalah ini bukan kali pertama kita hadapi dan kita dengar, bukan hanya pelayanan yang memerlukan pedamping (deking) yang kuat untuk memperoleh pelayanan yang optimal.masalah yang di utarakan oleh sadara @aiqabrago mengingatkan saya pada suatu kejadian yang menimpa salah seorang orang terpenting di kalanga. Salah satu partai ternama di aceh, dengan jaminan yang masyarakat lain gunakan ia bisa menggunakan fasilitas rawatan yang luar biasa (luar negeri) dan ada anggarannya. Akan tetapi sebaliknya di saat yang menderita hanya penyumbang suara..... Mereka hanya mendapatkan fasilitas apa adanya. Sungguh luar biasa bukan??? Tapi itulah kenyataan yang sebenarnya yang ada di lapangan.
Inilah negara kita bg ,,
Bagus sangat bang eiqa.. Slut untuk bang eiqa yang masih mnjadi kurator indonesia dan kita harus selalu bangga sama negeri kitaa
Semua kita pernah merasakan hal seperti yang di post oleh @aiqabrago mungkin berbeda kasus.
Namun saya berharap, semoga ada pengambil kebijakan yang telah bergabung dengan komunitas steemit dan bacanya.
Akhirnya akan ada solusi yang lebih baik....
berita yang bagus Bang,nasib kawan abang pun sempat terjadi bahkan sering di alami di daerah kami,Bogor Jawa Barat, karena hanya hal yang sepele,semua jadi di persulit oleh pejabat intansi yang terkait.sangat di sayangkan sekali untuk kasus yang serupa ini,terjadi di daerah yang lain juga.
Semoga ada upaya dari pihak-pihak terkait untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan publik seperti ini.
Pelayanan publik di negara kita memang masih kacau. Orang-orang yang bertugas di ruang publik yang seharusnya bekerja dengan tulus, tetapi tidak menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati. Pilih kasih, hanya melayani secara normatif saja, dan yang terbaik hanya untk orang tertentu.
Selamat! Tulisan anda masuk peringkat 7 kategori Tulisan Dengan Upvote Terbanyak, di 10 Besar Tulisan Hari Ini di https://steemit.com/peringkat/@puncakbukit/10-besar-tulisan-hari-ini-selasa-14-november-2017 ..