Judul di atas kerap kita dengar ketika seseorang teman menempati jabatan baru atau bahasa lain dapat jabatan baru. Di satu sisi, jabatan adalah amanah. Di sisi lain, jabatan adalah ujian.
Ujian dalam arti bahwa jabatan itu pula yang akan membawa kita menuju jalan kebaikan, bisa berbuat baik, bisa menambah sedekah, karena seiring bertambahnya pendapatan. Ujian lainnya, bisa pula kehilangan teman karena jabatan itu. Dalam arti, melupakan teman yang sudah berpuluh tahun kita kenal.
Satu hari, seorang teman saya cerita, dia menggerutu, temannya yang baru diangkat pada posisi bagus di satu kantor pemerintahan tak mau mengangkat teleponnya. Padahal, telepon itu hanya sekadar mengucapkan selamat atas jabatan baru itu. Seorang teman yang baik, tentu akan bahagia, jika temannya menempati posisi bagus.
Karena itu pula dia ingin mengucapkan selamat. Setelah telepon tak diangkat, dia lalu memilih untuk mengirimkan pesan singkat. Cilakanya, pesan tadi pun sekadar dibaca, tanpa dibalas sama sekali.
Berselang waktu, satu hari dia lalu bertemu teman itu secara kebetulan di suatu forum. Dia menegur teman itu. Cilakanya, temannya yang menempati jabatan baru tadi sekadar basa basi gambar saja. Padahal, dulunya mereka ngekos berdua ketika era mahasiswa. Pernah merasakan kelaparan bersama, masak bersama, dan menunggak uang kos bersama.
Dia cerita dan merasa sedih. Padahal, tak pernah dia berniat untuk meminjam uang atau sekadar meminta bantuan dari temannya tadi. Lalu, saya menjawab bahwa ujian itu ada dua hal, satu ujian ketika kita miskin, kedua ujian ketika kita kaya. Lazimnya, miskin kita selalu lolos ujian. Kaya, di sini ujian kita belum tentu lolos.
Untuk itu, saya sarankan teman tadi tak usah berkecil hati. Ya, biasa saja. Setiap kita memiliki kehidupan yang berbeda-beda. Temannya yang pejabat tadi juga memiliki kehidupan baru, teman baru dan lain sebagainya.
Namun, tak apik meniru perilaku itu. Toh, menjaga silaturahmi adalah keindahan tersendiri. Apalagi silaturahmi itu tidak merepotkan, tidak memberatkan, semisal meminjam uang dan lain sebagainya.
Ada baiknya tetap konsisten pada perilaku lama, walau kita berada di jabatan yang tinggi. Toh, jabatan itu satu hari akan hilang. Satu hari akan sirna dan berpindah tangan ke orang lain. Pepatah klasik menyatakan dunia ini hanya persinggahan sementara. Alam baka lah keabadian itu.
Buat apa sombong, maka berlaku baiklah. Walau jabatan setinggi apa pun. Itu yang akan membawa kita ke alam keabadian dengan baik, dengan paripurna. Semoga kita terus menjadi pribadi baik setinggi apa pun jabatan kita. Salam ramadan.
Sungguh sombong itu adalah senjata untuk membunuh diri sendiri. Ini pengalaman yang sangat baik untuk sebuah pelajaran bagi saya. Terimakasih banyak @aiqabrago
why test for him because he often associate with his subordinates who manage the entire top of his leadership back to his accountability with over all his leadership is full of trials every leader will be asked for all what he leads against the creator
memang pemimpin itu harus yang mengerti politik dan menjaga sholatnya agar kedua duanya mendapat berkah didunia dan di akhirat amin
my comment jangan lupa 3 ta di akhit yang selalu mencoba kita terjerumus didalamnya yakni ta di akhir yang pertama adalah harta tathta dan ta yerakhir yakni wanita jauhi sifat serakah di dalam higup kita ini kesemuannya itu adalah cobaan bagi kita yang menggoda didalam kehidupan ini
itulah pemimpin yang mengatur semua kegiatan nanti ia di tanya akan kepemimpinnya kelak......
the leader must be authority and fairs with theirs his men
Motovasi yang sangat luar biasa dan tulisan yang bagus
Marhaban Ya Ramadhan
Sahabat sejati adalah sahabat yang ingin sukses bersama, bukan berarti kita harus sukses mengabaikan teman lama, bagiku itu bukan sebuah contoh yang baik, tulisan malam ini sangat bermanfaat bang @aiqabrago
Itu sudah lumrah terjadi dikalangan kita bang @aiqabrago kawan akan lupa kepada kita setelah dia merasa lebih sukses dari pada kita, contoh jika baru memiliki jabatan bagus maka dia pura-pura tidak mengenal kita, seperti yang abang ceritakan
Di hari akhirat orang² berpangkat yang pertama di intograsi sama Tuhan. Semoga kita selalu bisa menjaga amanah dari Allah. Amin.. postingan yg sangat bagus bang.
Iya benar jika Jabatan itu merupakan ujian, apapun jabatannya tetap punya sedikit orang yang kurang senang, bahkan ada saja cemoohan. Memang jika sudah semakin tinggi semakin Teuga angin yang menerpa. Di steemit lagee nyan sit bang kan?
Setiap kita adalah pemimpin, setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban..
Semoga kita terlepas dari golongan2 yang seperti diatas...
Jabatan adalah ujian plus amanah yang harus dipertanggungjawabkan juga di akhirat kelak.
Salam KSI Bg @aiqabrago..
Abg adalah seorang yang sangat hebat,saya kagum dengan abg,selalu abg membuat postingan yang sangat berasiat dan bermanfaat bagi orang lain,tapih saya heran dengan abg,kenapa abg sangat sombong dengan orang2 pemula,kenapa abg tidak memberi sebuah impirasi kepada orang2 pemula agar mereka semangat untuk bergabung dalam steemit,saya sangat heran dengan abg dan levykor😊
Ah masa? Bisa dielaborasi? 😀
Apa yang terjadi
@aneukpineung ketawa gak jahat kan?😂
Saya dan marlisa biasa bercanda . 😀
Saya juga ini mau daftar jadi bagian "bercanda" APG78 haha
Haha. Biikin proposal dulu. 😀
Harta, tahta, dan wanita itu merupakan ujian yang terbesar dalam hidup, sangat sulit untuk melewati ujian itu..
Benar sekali bg @aiqabrago . Menurut saya semua kita punya jabatan masing2 walau kepala keluarga..dan itu semua adalah ujian bagi kita.
Thank you very much bg for sharing nasehat untuk kami..
Saleum ramadhan..
Benar bang...saya suka ini postingan Abg.
Banyak contohnya hehehehe....
Abg emank gak kepikiran bikin postingan ini, bakal ada yg tersungging xixixixixi...
Saya sering melihat fenomena itu Bg. Tp kebanyakan, org yg terkejut dpt jabatan yg bakalan kayak gitu. Tapi seiring waktu, pasti berubah, Krn pada dasarnya, usai dia bersyukur, lambat laun sifat keangkuhan itu akan terkikis oleh pikiran positif. Tp kalo gak berubah juga, apalagi disaat usia makin tua, harus dicurigai org sombong itu ada gejala darah tinggi...
Makasih bang, kembali sudah mengingatkan saya supaya tidak kembali angkuh 🙏
Sering kita mendengar bahwa jabatan yang diharapkan menjadi nikmat justru berubah menjadi laknat karena satu dan lain hal. Dari situlah saya seperti meyakini bahwa jabatan adalah salah satu perwujudan ambivalen di dunia ini. Terima kasih postingan bernasnya Bang @aiqabrago.. Selamat menanti sahur.. :)
Salam Ramadan penuh berkah, Bang @aiqabrago.
Waduh, membaca tentang perilaku teman tersebut ada rasa geram juga. Kadang berpikir untuk apa ya, kita dihadapkan dengan sikap semacam itu. Benar-benar tak layak ditiru. Namun ternyata untuk itulah ia ada, untuk memberikan pelajaran penting bagi kita. Jabatan itu pun tak akan kekal.
Terima kasih untuk inspirasiny :)
Amanah yang disampaikan mudah-mudahan tersampaikan. Siapapun diantara kita baik pejabat tinggi, pengusaha, pembisnis, atau pengangguran janganlah sombong. Mari kita selalu menampakkan yang terbaik, dan selalu untuk saling berbagi yang bermanfaat.
Serendah dan setinggi apapun jabatan seseorang, dalam hal mengharhargai adalah satu kewajiban, betapa kini kita liat banyak sekali mengabaikan sesama hanya karena sebuah posisi, sedangkan nilai silaturrahmi diabaikan, cukup menarik tema kali ini bg, teruslah memberikan motivasi dan inspirasi kami stemian tetap menyemangati, sukses selalu bg @aiqabrago
Ada sebuah novel yang bagus untuk dibaca bro @aiqabrago, judulnya Animal Farm karangan George Orwell. Ini relevan dengan postingan anda ini :)
Semoga kita dapat melewati setiap ujian yang diberikan Tuhan, baik ketika miskin ataupun kaya. Terimakasih bang @aiqabrago atas motivasinya.
Semoga sehat selalu bang, panjang umur dan bahagua selalu. Aamiin.
Pemimpin yang baik selalu menjalankan amanah karena amanah baginya itu kewajiban.
Semoga kita selalu memiliki pemimpin yang menjalankan amanahnya.
Begitu juga halnya dengan yang dipimpin, harus saling bahu-membahu menjaga agar terhindar dari perbuatan negatif!
Benar bang, kesombongan akan menjatuhkan kita secara perlahan. Allah SWT tidak pernah sombong kepada hambanya, selalu memafkan jika bertaubat. Jadi tidak sepantasnya kita sombong, sang pencipta saja tidak sombong.
Kesenangan dan kesenggsaraan sama-sama ujian, bisa jadi fitnah bisa juga jadi berkah. Ini adalah pilihan.
Hidup ini seperti roda yang berputar ,ada kalanya di atas dan adakalanya di bawah, begitu juga dengan jabatan bg @aiqabrago ,jabatan tidak akan abadi, ia akan hilang berganti seiring kondisi dan situasi yg berlaku.
kita akaui bahwa, bahwa jabatan adalah amanah yang harus kita jalan sebenar-benarnya, terimakasih bg atas motivasinya.
Mungkin dia lagi tidur, makanya tdk diangkat. Caranya telpon lagi, haha
Setujuu, jabatan hanya sementara, ketika jabatan hilang, hanya kebaikan yang mereka ingat, ketika kebaikan tiada? maka kita tak akan dihargai lagi. Maka saya setuju dengan "berbuat baiklah".
Lazim terjadi, ketika sahabat lebih dulu meraih jabatan, lalu ia melupakan sahabatnya yang masih merangkak menggapai sukses.
Anenhya, ketika kita bangun komunikasi dengan sahabat kita yang telah sukses, ia mengabaikannya, bahkan ia terkadang salah paham, bahwa kita ingin mengemis kepadanya, dengan jabatannya yang baru.
Terima Kasih Bang @levycore.
Postingannya sangat mencerahkan
membaca tentang teman yang dilupakan teman adalah perkara yang sangat menyedihkan, apalagi pernah ngekos bersama namun lupa dan berubah ketika memiliki jabatan, jangankan orang saya pribadi pun kepikiran tentang diri saya seandainya ketika ujian jabatan dan kekayaan menghinggapi saya. semoga dari postingan ini membuat orang sadar bahwa jabatan adalah ujian,jangan berlaku sombong dan tetap seperti yang dulu
Jabatan adalah amanah, semoga kita tidak tergolong orang yang sombong hanya karena jabatan
saya sangat suka dengan postingan anda, cara tepat untuk memepelajari watak seseorang adalah pada saat dia mendapatkan jabatan atau menjadi seorang pimpinan. maka sifat asli seseorang akan muncul, dan itu berlaku untuk semua orang...
Tentu saat memiliki jabatan kita pasti akan mudah tergoda yang bukan bukan kalau gk kuat iman, betul kan bg @aiqabrago
Dalam kehidupan manusia, biasa kita temui orang yang lupa diri. Padahal salah sati godaan terberat manusia adalah posisi atau jabatan. Apabila kita telah berubah saat mendapati posisi tertentu. Bisa diprediksi, godaan harta dan wanita sulit untuk di tolak. Semoga kita semua bisa menjauhkan diri dari godaan tersebut.
pelajaran bagi kita semua, agar kelak menjadi manusia yang mana apabila di berikan jabatan agar tidak sombong. karena jabatan hanya bersifat sementara. mantap bang @aiqabrago
Sombong dan angkuh membuat hati keruh, sehingga kita tidak bisa lagi bercermin pada diri sendiri. Menyoe kheun ureung Aceh beunak hatee..
Kadang mencari sahabat sejati menjadi tantangan tersendiri y
Terima kasih bang @aiqabrago telah membagi pengalaman dan motivasi bagi saya postingan ini sangat menarik bisa merubah hidup saya dari buruk menjadi baik. Dan yang lebih terima kasih telah menilai dan memberi penghargaan dari karya saya 😁 hehe, walaupun bagi abang itu hal spele tetapi bagi saya sangat syukur Alhamdulillah , Terima kasih semoga abang sukses selalu
semoga kita tidak termasuk demikian, banyak orang yang putus hubungan gara-gara harta dan jabatan
Sampai kapan kita bisa menyombongkan diri karena jabatan, Allah dengan mudahnya bisa menghinakan kita.
Iya betul itu bg, kadang banyak orang kalau sudah menegur orang lain dia lupa akan dirinya sendiri
Jabatan disatu sisi memang merupakan ujian. namun disisi lain ianya adalah berkah. Tergantung dari mana kita melihatnya dan seperti apa kita menyikapinya....
harta tahta dan wanita adalah ujian yang jika kita tidak mampu menghadapinya maka akan putus tali perssaudaraan
Jabatan sementara waktu saja brother @aiqabrago paparan diatas tepat sekali.
Saya pikir lebih senang menjadi orang biasa saja dari pada menjabat terlalu tinggi, Banyak yang salah paham dan Banyak yang memandang kita berubah. Serba bebas menjadi orang biasa yang tidak dipandang status sosial oleh orang lain.
Memang sudah menjadi kebiasaan buruk bila ada teman kita yang mulai berubah saat ia mendapatkan suatu jabatan yg lebih baik dari kita. Terima kasih telah berbagi dan salam hangat dari dataran tinggi.
Saya berharap kesombongan tak lagi merajalela ,. Karena dari situ kita mulai di jauhkan dari kesuksesan.
Saya banyak membaca tulisan kurator Indonesia @aiqabrago . Dari tulisan nya saya menilai mengapa beliau layak menjadi kurator dan banyak di berikan upvote.
Tentu nya karena beliau merupakan seorang penulis yang hebat dan terstruktur, kalimat pembuka yang mengandung pengait terhadap masalah, lalu baru dia mengulas isi masalah secara rinci, lalu di akhir beliau menggunakan closing harapan atau tujuan yg ingin disampaikan pada pembaca nya.
Sungguh menarik, saya akan terus banyak membaca karya anda @aiqabrago. Dan menjadi penulis yg hebat seperti mu.