Membaca dan menulis adalah dua aktifitas yang tidak bisa dipisahkan. Sama halnya seperti membuat film dan menontonnya. Awalnya saya bukan seorang pembaca yang rajin. Mungkin sebuah anugerah yang besar bagi saya, sekarang menjadi suka membaca. Sampai saya membuat sebuah ungkapan
Jika Allah berkehendak memberi ilmu kepada seseorang, maka Dia akan menganugerahkan kepadanya rajin membaca
Membaca itu sebuah keterampilan yang harus diasah. Dulu saya memulainya dengan membaca buku bergenre fiksi, seperti novel. Bukan hanya fiksi, saya juga membaca kisah-kisah mukjizat dan karamah para Nabi dan Sahabatnya. Hal itu membawa saya kepada aktifitas mengunjungi perpustakaan setiap hari. Kebetulan setelah selesai dari Sekolah Menengah Atas, saya tidak berencana untuk melanjutkan pendidikan ke universitas. Jadi, saya memiliki waktu luang pada pagi hari yang bisa saya isi dengan mengunjungi perpustakaan. Pada saat itu saya masih aktif sebagai santri di sebuah pesantren di Kabupaten Pidie. Jadwal belajarnya hanya sore dan malam hari.
Buku yang membuat saya semakin suka dengan bacaan
Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El-Syirazi adalah novel pertama yang mengantar saya menjadi seorang maniak buku. Membaca novel AAC itu hanya untuk mengisi kekosongan ketika kena giliran menjaga kios yang ada di depan rumah. Tapi seperti ungkapan tadi, Allah mungkin akan menganugerahkan kepada saya ilmu yang lebih dengan cara membuat saya senang dengan buku-buku. Buku kedua yang menjadi stimulus adalah novel karya Dan Brown yang fenomenal, The Da Vinci Code. Disini saya terkagum-kagum dengan pengetahuan Prof. Langdon yang mengetahui segala sesuatu. Mulai dari sejarah seni dan simbologi. Saya berkeinginan juga seperti beliau (haha). Hal ini yang membuat saya ingin tahu segala bidang pembahasan, mulai dari statistika, ekonomi, farmasi, fisika kuantum, kimia, sejarah seni, algoritma pemograman, hingga filsafat. Perpustakaan menjadi tempat saya menghabiskan pagi hingga siang menjelang. Membaca berbagai macam genre buku walaupun sebagian tidak sepenuhnya saya ketahui. Tetapi karena terambisi oleh Prof. Langdon, saya seperti gila bacaan.
Saya menghabiskan 400 ribu rupiah dalam sebulan untuk majalah
Selain menuntut ilmu di pesantren, saat itu saya juga mengajar adik kelas. Kami diberikan sedekah sebesar 500 ribu rupiah sebagai jajan atas jerih mengajar. Dari 500 ribu itu saya membeli majalah National Geographic, NG Traveller, Bola Vaganza, Four Four Two, Info Bank, Gaya Hidup Sehat, Prevention, Bola, Tempo, Cinemagz, PC Mag, Chip,Chip Foto Video, Angkasa, dan Angkasa edisi khusus. Empat ratus ribu saya habiskan untuk membeli majalah itu setiap bulan. Kelihatan sangat boros pada saat itu, tapi sekarang bisa jadi bank ilmu untuk terus berbagi di media steemit ini. Saya tidak pernah menganggap uang yang saya habiskan itu akan sia-sia. Pembelian majalah itu juga karena obsesi saya pada tokoh fiktif Prof. Langdon dalam The Da Vinci Code.
Dengan Membaca, saya bisa menulis
Dari bacaan-bacaan tersebut, saya merasa perlu berbagi dengan dengan orang lain. Selayaknya menonton. Seperti kata Adrian Jonathan (redaktur Cinema Poetica), "kita perlu berbagi setelah menonton sebuah film, jangan sur sendiri saja". Dan medium yang praktis untuk berbagi adalah tulisan. Karena tulisan saya masih tidak bagus, saat itu saya hanya menggunakan blog untuk berbagi tulisan. Cherinmars.blogsopt.com adalah blog pertama saya. Sekarang saya sudah membeli domain dan mengubah namanya menjadi www.sembiland.net disana saya menulis berbagai macam opini dan review terhadap apa yang saya baca dan nonton. Naluri tulisan pun hadir seperti apa yang saya baca. Gaya kalimatnya, juga semua bentuk kata-kata yang saya gunakan. Saya juga belajar banyak dari @riodejaksiuroe. Saya rutin membaca blog beliau, begitu juga blog Henry Manampiring di www. henrymanampiring.com. Menjadi seorang blogger, saya juga menjadi seorang pembaca blog.
Di Steemit, kamu seharusnya membaca sebelum menulis
Budaya membaca yang saya terapkan saat menjadi seorang blogger, saya bawa juga di steemit. Saat baru membuka akun di steemit, saya lebih memilih untuk mempelajari dulu bagaimana kriteria menulis di platform ini. Kemudia seluk beluk steemit. @jumaidafajar menyuruh saya untuk membaca FAQ steemit supaya jangan salah dalam membuat postingan, dan itu saya turuti. Ini sebenarnya sangat penting bagi seorang steemian. Di steemit kita bukan hanya seorang konten kreator, tetapi juga pengguna yang memberi apresiasi pada tulisan orang lain dengan cara membacanya dan memberi komentar. Dari aktifitas tersebut, biarkan vote mengalir sebagaimana mestinya. Pilih saja bacaan yang kamu suka sesuai dengan passionmu. Atau kamu bisa mempelajari tentang cryptocurrency dan blockchain. Juga bisa memantau informasi yang sedang menjadi pembicaraan hangat untuk kamu tanggapi dalam postinganmu.
Ingat, ayat pertama yang diturunkan untuk Nabi Muhammad itu adalah "Bacalah"
"Bacalah" itulah juga wahyu pertama yang dianjurkan pada kita umat manusia, semakin banyak kita membaca semakin banyak kita tahu, semakin banyak kita belajar maka semakin banyak pula tempat yang bisa kita tuju. Semakin banyak kita baca tulisan di steemit semakin banyak pula inspirasi untuk menulis, Hehe. terima kasih bang @akbarrafs yang sudah memberi semangat & motovasi agar giat membaca dan kian termotivasi untuk terus menulis dan tentunya postingan yang semakin
berkualitas :)
siap.. sama-sama, menulislah yang bisa bermanfaat bagi orang lain. reward itu adalah bonus untuk kita
Membacalah dengan mata dan hati maka semua akan terbuka...
Izinkan aku membaca isi hatimu kak hahaha
Ada cara gak, jgn membaca tp bisa nulis. Hahahahahhaaha
Ada, tulislah apa yang kamu lihat (tonton)
Satu-satunya pasangan dari menulis adalah membaca. Sulit rasanya bisa menulis dengan baik dan benar jika tidak pernah membaca dengan baik dan benar.
Ngomong-ngomong, The Lost Symbol adalah satu dari dua buku karangan Dan Brown yang khatam saya baca, satu lagi Digital Fortress, endingnya gak bisa ditebak, di samping juga menambah ilmu dan wawasan baru di luar bidang profesi kita.
Bagaimana dengan Deception Point, Angel and Demond, Inferno? sekarang sudah keluar Origin lagi bang. Tidak sabar untuk memulai membaca
Dua yang pertama baca setangah karena pinjam dari pustaka, kalau yang The Lost Symbol saya beli sendiri, kalau yang Inferno seingat saya buku setelah The Lost Symbol, Origin juga ya? Saya belum punya hehe :D
Postingan selanjutnya, bisa sharing ttg FAQ steemit yaa. Can't wait to read
Boleh kak, insya Allah. Tapi sebenarnya FAQ itu ada di sebelah kanan steemit. Coba kakak cek
Oops! Sipsip
saya akan lebih giat membaca,saya juga ingin bisa menulis @akbarrafs terimakasih untuk tulisan yang memotivasi ini :)
bacaalah @dumasari, itu akan jadi investasi kamu untuk masa depan
Congratulations @akbarrafs! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of comments
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
iqrak
Majalah fenomenal memang majalah bola dan soccer. Apalagi terbit setiap hari selasa dan jumat serta soccer tiap kamis dan sabtu. Posternya bisa ditempel di balik pintu.
Benar. Saya beli hampir empat majalah tentang bola, Four Four Two, Bola Vaganza, Tabloid Bola, kadang juga soccer
Majalah wajib baca bagi pria gemar bola zaman old
benar banget,dengan membaca kita bisa jadi banyak tau,banyak ide, dan bisa kita tuangkan menjadi tulisan... btw saya pemula,follow saya ya... :)