From @dokter-purnama and @razack-pulo, I've been learned to abandon real-world popularity when going into Steemit

in #indonesia7 years ago (edited)

Bar, on 11th, we will be at KSI Bireuen meet up ya! you waiting for us in Sigli, later we will pick you up in your home from Banda Aceh.

Bar, tanggal 11 nanti ada meet up KSI Bireuen ya! Akbar tunggu aja di Sigli, nanti kami jemput ke rumah dari Banda Aceh.

drpur.jpg

@dokter-purnama gives a speech in front of the audience

Returning from trip #hawhaw Kambing Guling at Joel Bungalow Lampuuk, @kemal13 informed me that there will be meet up of Indonesia Steemit Community Chapter Bireuen.

Sepulang dari trip #hawhaw Kambing Guling di Joel Bungalow Lampuuk, @kemal13 meninformasikan kepada saya bahwa akan ada meet up Komunitas Steemit Indonesia Chapter Bireuen.

A week later, we from Indonesia Steemit Community Chapter Banda Aceh went together to Bireun to attend a meet up to be held at Ujong Blang Beach, Bireun (11/2/2018). @suhiel informed me that they will leave at 15.00 pm. Meaning, they would arrive home to pick me up at 5pm. However, as usual, if Indonesia Steemit Community Chapter Banda Aceh has already made a journey, the time will be spent leaving Banda Aceh to Sigli for five to ten hours.

Seminggu kemudian, kami dari Komunitas Steemit Indonesia Chapter Banda Aceh berangkat bersama ke Bireun untuk menghadiri meet up yang akan diadakan di Pantai Ujong Blang, Bireun (11/2/2018). @suhiel memberitahu saya bahwa mereka akan berangkat pada pukul 15.00 WIB. Berarti mereka akan tiba di rumah untuk menjemput saya pukul 17.00 WIB. Namun, sebagaimana biasa, jika KSI Banda Aceh sudah melakukan sebuah perjalanan, maka waktu yang akan dihabiskan untuk berangkat dari Banda Aceh ke Sigli bisa lima hingga sepuluh jam.

razack.jpg

@razack-pulo as a moderator of Q and A session at Meet Up KSI Chapter Bireuen

We arrived at Star Black Coffee shop at 1 am. The coffee shop owned by @albertjester is a gathering place for Steemian in Bireuen. @albertjester who was sitting at the checkout table directed us to the 2nd floor, where our first two car group had arrived. As host, there is already sitting @bahagia-arbi, @razack-pulo, @dodybireuen. @dokter-purnama came too late.

Kami tiba di kedai kopi Star Black Coffee tepat pukul 01.00 dini hari. Kedai kopi milik @albertjester ini merupakan tempat berkumpulnya Steemian di Bireuen. @albertjester yang sedang duduk di meja kasir langsung mengarahkan kami ke lantai 2, dimana rombongan dua mobil pertama kami sudah tiba. Sebagai tuan rumah, disana sudah duduk @bahagia-arbi, @razack-pulo, @dodybireuen. @dokter-purnama datang terlambat.

When I looked at this association, I immediately remembered Da Vinci's The Last Supper. Is it because of the same table shape or something else, certainly this meeting is not like the title of the painting, The Last Dish. But this is the Open Supper Friendship between Steemians in Aceh.

Ketika memperhatikan perkumpulan ini, saya langsung ingat lukisan Da Vinci, The Last Supper. Apakah karena bentuk mejanya sama atau hal lain, yang pasti pertemuan ini bukan seperti judul lukisan tersebut, Hidangan Terakhir. Tetapi ini adalah hidangan pembuka silaturrahmi antar Steemian di Aceh.

bahagia arbi.jpg

@bahagia-arbi looks very happy at meet up

At 02.00, friends from Banda Aceh ask permission to go home to rest at home @ fahrijoely, in July, Bireun. I chose not to go home first. We are with @gulistan, @razack-pulo, and @dokter-purnama are engaged in interesting discussions.

Pukul 02.00, kawan-kawan dari Banda Aceh minta izin pulang beristirahat di rumah @fahrijoely, di Juli, Bireun. Saya memilih untuk tidak pulang dulu. Kami bersama @gulistan, @razack-pulo, dan @dokter-purnama sedang terlibat diskusi yang menarik.

When you get into Steemit, you're no longer a great person with your past achievements

@dokter-purnama recounts when he first created a Steemit account. Who does not know this one, dr. Pur? outrageous if not familiar. @dokter-purnama is a candidate for Bireun district deputy who rides with Tu Sop, an Acehnese charismatic cleric, Leader of Islamic School at Jeunieb. @dokter-purnama told me that he must release all the frills of his achievements and background in order to be able to socialize with Steemian in Steemit. Proven indeed, what he said. I can sit to drink coffee until midnight with an obgyn specialist just because we are both Steemian.

@dokter-purnama mengisahkan ketika beliau pertama membuat akun Steemit. Siapa yang tidak kenal dengan dr. Pur ini? keterlaluan jika tidak kenal. @dokter-purnama merupakan calon wakil bupati Bireun yang naik bersama Tu Sop, seorang ulama kharismatik Aceh, Pimpinan Dayah di Jeunieb. @dokter-purnama bercerita bahwa beliau harus melepaskan semua embel-embel prestasi dan latar belakang beliau agar bisa bersosialisasi dengan Steemian di Steemit. Terbukti memang, apa yang beliau sampaikan. Saya bisa duduk ngopi hingga tengah malam dengan seorang dokter spesialis obgyn ini hanya karena kami sama-sama Steemian.

abduhawab.jpg

@abduhawab laugh at the @rastaufik10 joking on meet up stage

The opinion that said by @dokter-purnama, if we are idealistic with the background of greatness in Steemit, then don't hope we will last long here. The statement was shared by his colleague, @razack-pulo. @razack-pulo is a doctor as well. But that night, he was wearing a shirt and jeans with casual shoes. This person are very calm in talking. doctor @razack-pulo also tells his story first in Steemit.

Kata @dokter-purnama, jika kita idealis dengan latar belakang kehebatan di Steemit, maka jangan harap kita akan bertahan lama di sini. Pernyataan tersebut diamini oleh sejawat beliau, @razack-pulo. @razack-pulo adalah seorang dokter juga. Tapi malam itu, beliau mengenakan kaos dan celana jeans dengan sepatu kasual. Orang tua saya yang satu ini sangat tenang dalam berbicara. dokter @razack-pulo juga menceritakan kisahnya pertama kali di Steemit.

levi.jpg

happy face of @levycore when he looks at steemian friends

He is interested in investing in Steemit by doing Power Up. Increase Steem Power to be able to vote to Steemian friends. However, he finally realized one thing. This steemit is a space for socialize, this is more valuable than Steem and Steem Backed Dollar. That late night did not make us tired to sit down to tell each other's experiences at Steemit. From these two doctors I found great humility, as well as his hospitality.

Beliau tertarik berinvestasi di Steemit dengan melakukan Power Up. Meningkatkan Steem Power untuk bisa memberikan vote kepada kawan-kawan Steemian. Namun, beliau akhirnya sadar satu hal. Steemit ini adalah ruang untuk bersilaturrahmi, ini lebih berharga dari Steem dan Steem Backed Dollar. Malam yang sudah larut tersebut tidak membuat kami lelah untuk duduk mengisahkan pengalaman masing-masing di Steemit. Dari dua dokter ini saya menemukan kerendahan hati yang luar biasa, begitu pula keramahan-tamahannya.

Then @gulistan added, there is no seniority in Steemit. All must embrace another Steemian. If someone rely on me, I am a great writer, my writing is very good but he left socializing with other Steemians, then it is very possible he will not last long in Steemit.

Kemudian @gulistan menambahkan, tidak ada senioritas di Steemit. Semua harus merangkul sesama Steemian yang lain. Jika seseorang mengandalkan, saya adalah seorang penulis hebat, tulisan saya sangat bagus tapi beliau meninggalkan bersosialisasi dengan Steemian lain, maka sangat mungkin beliau tidak akan bertahan lama di Steemit.

The steemian I met in Bireuen that night departed from a different background. Their age is also a lot that is fairly old. But they show great things. No exclusivity. All can sit at a table and discuss or just tell each other's experiences. Has anyone mentioned the upvote or asked how much has the nominal rupiah earned from Steemit? not at all.

Steemian yang saya temui di Bireuen malam itu berangkat dari latar belakang yang berbeda. Umur mereka juga banyak yang terbilang sudah tua. Tetapi mereka menunjukkan hal yang luar biasa. Tidak ada eksklusifitas. Semua bisa duduk semeja dan berdiskusi atau sekedar saling menceritakan pengalaman masing-masing. Apakah ada yang menyinggung soal upvote atau menanyakan seberapa banyak sudah nominal rupiah yang diperoleh dari Steemit? tidak sama sekali.

Of these two doctors, @razack-pulo and @dokter-purnama, I can learn how they socialize in Steemit. They took off his prowess as a doctor as well as a politician. I am the only young person who does not know himself, can sit at the table and drink coffee with him both. Not seeming the slightest prestige they show, all running normally with warmth and jokes of laughter.

Dari dua orang dokter ini, @razack-pulo dan @dokter-purnama, saya bisa belajar bagaimana cara mereka bersosialiasi di Steemit ini. Mereka menanggalkan kehebatannya sebagai seorang dokter juga politisi. Saya yang hanya anak muda tak tahu diri, bisa semeja dan ngopi bersama beliau berdua. Tidak nampak sedikitpun gengsi yang mereka perlihatkan, semua berjalan normal dengan penuh kehangatan dan canda tawa.

In Indonesia Steemit Community Chapter Bireun Meet Up, I find again the parents where I share. They are Bang @bahagia-arbi, @razack-pulo, @dokter-purnama, @albertjester. Also present from outside Bireuen, such as Bang @abduhawab, @ayijufridar, @dstaria, and @mukhtar.juned.

Di Meet Up Komunitas Steemit Indonesia Chapter Bireun, saya menemukan lagi orang tua tempat saya berbagi. Mereka adalah Bang @bahagia-arbi, @razack-pulo, @dokter-purnama, @albertjester. Juga yang hadir dari luar Bireuen, seperti Bang @abduhawab, @ayijufridar, @dstaria, @mukhtar.juned.

I also found many friends in this Meet Up. Steemit met us. All blend in properly. No seniority, exclusivity. I and other friends happily shared stories with other Steemians.

Saya juga menemukan banyak sahabat di Meet Up ini. Steemit mempertemukan kami. Semua berbaur sebagaimana mestinya. Tidak ada senioritas, eksklusivitas. Saya dan teman-teman lainnya dengan senangnya berbagi cerita dengan Steemian lainnya


foto foto.jpg

Sort:  

jak sabe abang nyoe, han ime adek keuh....

Adek gadoh ngen itangen ata

Wow luar biasa ni ajak-ajak donk bos

pantau terus postingan-postingan di Steemit, pasti ada pengumuman Meet Up

Luar biasa terus maju..

Mantap terus maju bangkitkan semangat nya hehehe

terima kasih sudah bersedia membaca dan memberi apresiasi

Keren cerita mereka ketika awal mula belajar.. Sama junior pun tak ada soalan

Benar, sosok yang sangat bisa dijadikan teladan

Dahsyat..! Terima kasih.

terima kasih kembali @bahagia-arbi atas undangan dan kehangatan saat meet up

Proses yang membuahkan hasil yang luar biasa.... !!

Benar @kemal13, tanpa silaturrahmi, Steemian tidak akan bisa sukses dengan berjalan sendiri-sendiri dengan mengandalkan ego semata

Berkelas!! Seiring bahu seayun langkah steemian😎...Lanjut cerita ke malaysia ke 3 kapan?😃

Sudah akbar mulai Chapter 1, nanti akan dilanjutkan kembali Chpater 2 yee

I also meet @akbarrafs at the meetup.. Hahah

bang @faizarfatria, si kalon aju akun @ilham3587 hahaha

Interesting..

thank you brotha

Semakin dahsyat brooo

Ayo kita meriahkan juga meet up KSI Pidie

Mantaps... Salam buat pak dokto...
@jubagarang

get bang, terima kasih

Mantap. Keep support untuk para steemian. Semakin terdepan

terima kasih

Syg x kmrn g bisa ikut, smoga lain x msh ada kesempatan..
Sukses trs bg @akbarrafs :)

Wah..kenapa gak bisa ikut?

Mereka berdua memang dokter yang rendah hati... Salut saya...

Nanti kita ngopi bareng mereka di Bandung yaa

lagak that cerita bang akbarrafs sehingga trok teuka ulaot bireun untuk jak ikot rapat hehe
maju terus bsc, sukses selalu untuk mu bang
salam kenal manteng dari kruemane 😊

Terima kasih aduen

salam kenal kembali

Acara yang mantap sekali @akbarrafs. Bertemu dengan banyak sahabat. Semoga SBD pun sebanyak sahabat di Steemit, hehehehhe.

Hahaha..benar bg Ayi. Harganya pun harus semakin meninggi 😂