Tiga tahun berlalu, sungguh sulit untuk melupakan sebuah peristiwa penting dalam hidup saya. Ketika pertama kali mengenal platform media sosial berbasis blockchain, saat itu juga sebuah perubahan besar terjadi dalam hidup saya. Perubahan pertama adalah bagaimana keadaan menuntut saya untuk menulis dalam (minimal) 500 kata perhari. Selama tiga tahun itu juga, terhitung dari pertengahan 2018, saya sangat terbiasa untuk menarasikan apa saja yang ada di pikiran, apapun itu. Hingga hal remeh-temeh pun bisa dirangkai sedemikian rupa dalam jumlah kata yang mencapai 700-an kata. Ini melatih saya dalam menulis.
Perubahan kedua, saat itu semua penulis di media sosial blockchain tersebut terkumpul dalam satu komunitas besar. Di sana saya mengenal banyak orang dari berbagai latar belakang, juga belajar banyak hal dari mereka. Kemana saja saya berkunjung (tentu saja biaya berpergiannya dari pendapatan yang saya dapatkan pada penjualan koin blockchain tersebut), sudah pasti berjumpa dengan teman-teman kreator lain yang tergabung dalam satu komunitas tersebut. Ini adalah investasi berharga di masa lalu yang masih bisa saya manfaatkan sampai sekarang.
Perubahan selanjutnya, tentu saja dari segi finansial. Senang rasanya bisa terlibat dalam hal-hal kreatif, membangun kesadaran sosial dengan banyak cara, sedangkan finansial tetap tejaga melalui pendapatan yang saya dapatkan dari media sosial blockchain tersebut. Saya bisa meneruskan cita-cita untuk berkunjung dan mengalami kebudayaan di Indonesia dan Asia Tenggara melalui dana yang saya dapatkan dari menulis di sana. Detailnya, saya seorang film programmer. Berkunjung ke berbagai negara dan mempelajari kebudayaan adalah hal yang mutlak harus saya lakukan agar apa yang saya programkan nanti di festival film maupun kegiatan sosial lainnya mampu memberikan efek yang lebih besar pada kehidupan masyarakat.
Namun, setelah tiga tahun berlalu. Saya berhenti menulis, dan menuangkan ide pada platform tersebut. Keinginan untuk kembali sangat besar, tapi waktu yang saya punya cukup sedikit untuk itu. Hari ini, saya rasa harus memulainya kembali. Saya berpindah platform, mengikuti teman-teman, karena saya ingin tulisan saya dibaca dan memberi efek bagi masyarakat. Saya beberapa kali menerima informasi dari teman-teman bahwa ketika mencari tulisan soal perfilman di Aceh, mereka hanya menemukan tulisan saya di mesin pencari. Itu membuat saya sangat senang. Bagaimana tidak, sudah sekian lama saya menulis tentang itu, tulisan saya masih berguna untuk mereka dalam mengambil sumber bagi tugas akhir kuliahnya. Ini menjadi salah satu semangat baru bagi saya untuk memulainya kembali. Saya perlu berlatih setiap hari. Seperti ungkapan "Practice make perfect"; Berlatih menjadi sempurna. Menulis juga perlu terus diasah, baik dalam hal pemilihan kata, penyusunan kalimat, hingga menemukan ide.
Ini adalah postingan saya pertama kali di platform Hive. Saya akan berbagi persoalan yang saya hadapi sehari-hari, pergulatan pikiran saya, dan ide-ide yang saya temukan dari hasil pengamatan saya sehari-hari terhadap hal di sekeliling. Semoga tulisan saya semakin berisi setelah lama sudah saya hanya sekedar membaca. Sampai jumpa di tulisan berikutnya, teman-teman.
Selamat datang dan selamat bergabung di #hive @akbarrafs. Semoga kita sukses bersama disini.
Insya Allah, bang. Kita ulang kisah-kisah dulu kembali
Khak! Peu na leumpoe beuklam, Bar? Njoe kakuteken, semoga hana meuangen kali njou 😁😁😁
Lumpoe rekening BNI ka soh bang haha. That na teuh
Congratulations @akbarrafs! You have completed the following achievement on the Hive blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
You can view your badges on your board And compare to others on the Ranking
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @hivebuzz:
Alhamdulillah, tetap semangat walaupun tipis fulus, hehehehe.
Welcome back, my bro! Kk malah belum kembali, mau menyusulmu kembali ke sini, ah! Kangen dengan teman2 di sini!