![]() |
![]() |
![]() |
Teringat lagi masa kecilku, masa-masa yang sangat penuh kebahagiaan, walau kebahagian itu sangat sederhana, kesederhanaan yang menghasilkan canda tawa riang dan gembira, masih ingatkah kawan ketika musim panen padi telah berlalu, kita sama-sama turun kesawah untuk memburu ikan, dengan alat perang tombak dan tangguk? musuh yang kita uber adalah ikan gabus dan ikan mujair, selepas bertempur kita memanggangnya dipinngiran sawah dan menikmati kesederhaan semua itu, betapa bahagianya kita dimasa itu, walaupun kita hanyalah anak petani, yang tugas keseharian kita adalah mengembala lembu dan mengarit rumput, tapi itulah bahagia tiada tara dalam kesederhanaan.
![]() |
![]() |
![]() |
Kadang kala, kita melakukan rutinitas mengembala, sambil menunggu lembu-lembu ngangon sampai kenyang, kita sering memanfaatkan waktu luang ini untuk memancing dipinggir kali, teringakah kawan ketika tarikan ikan, namun ketika kita angkat sangat berat, dan setelah sampai di atas permukaan air itu adalah pelepah kelapa atau pelepah rumbia, kita tertawa sambil ngebuli kawan yang tersiksa, bukankah itu namanya bahagia? namun, ketika kita beranjak dewasa dan membina rumah tangga, kenapa kebahagiaan yang sederhana itu hilang dan sirna seperti ditelam ombak thsunami! tahukan kawan dimana letak kesalahan kita? tahukah kawan dimana kebahagiaan itu bersembunyi? seiring waktu, seiring zaman, kebahagiaan yang sangat sederhana itu pergi dan terganti dengan smartphone yang merusak generasi-generasi muda belia, meracuni otak-otak anak kita dengan berbagai macam ragam aplikasi, kadang dia ketawa sendiri, kadang dia menangis sendiri, layaknya orang gila dengan otaknya yang tak terkontrol lagi.
![](https://images.hive.blog/768x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmY3iAX9hnd675oaNcrG9sb3WE8KNTBFrQdAdzDYCwtJ4T/child-2069547.jpg)
Seperti tertera diatas, memancing layaknya kita bersteemit, memancing membutuhkan proses, proses dari perencanaan yang matang, dari pendanaan, peralatan, dan umpan. Kesabaran dalam memancing adalah modal utama dalam mendapatkan ikan, begitu juga kita bermain steemit, kita membutuhkan tahapan-tahapan untuk mencapai kesuksesan, tidak semata begitu kita lempar kail langsung kita mendapatkkan ikan, awal mula kita bingung cara bermain platform ini, kita harus belajar kepada yang lebih tahu bagaimana cara menulis, merapikan, penerapan dan kode etiknya,
kesabaran inilah yang akan membawakan kita kepuncak kesuksesah, jangan terpengaruh dengan harga Steem dan SBD yang naik turun seperti pasang surut di lautan, taukah kawan bagaimana cara untuk mencapai kesuksesan? cintai, gemari steemit itu seperti anda mencintai kekasih anda. Jangan anda hanya menulis ketika Steem dan SBD memuncak diatas gunung yang tinggi menjulang, ketika gunung itu meletus maka anda akan binasa, merangkalah pelan namun pasti, pancinglah ikan yang besar dengan penuh kesabaran, walau sesekali anda mendapatkan ikan buntal yang tak bisa dikonsumsi.
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Terinspirasi dari kawan Steemian saya @khanza.aulia, saya japri beliau melalui WhatsApp untuk bertukar pikiran, beliau tanyakan kepada saya, apakah anda suka memancing, tanpa saya menjawab ya, saya kirimkan hasil pancingan saya, lalu beliau kirimkan saya hasil tangkapan ikannya yang jauh mumbuka mata saya, apa yang tersirat dan tersurat didalam kepala saya? "jangan terlalu cepat bangga memamerkan sesuatu, belum tentu orang yang kamu pamerkan menerima kesombongan kamu, bisa saja dia membuat kamu terperangah dengan hasilnya". Ilmu kesabaran, keikhlasan mengajarkan kita tentang bersteemit, jadikan platform blockchain steemit ini sebagai keluarga kita, cintai dan sayangi, disitulah kita akan menemukan kebahagiaan yang sederhana untuk mencapai kesuksesan.
![](https://images.hive.blog/768x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmYjWY2wBZZPGop1xVjuJaMLzjxzW3KDN6Zi937aPZRH71/water-glass-2542790.jpg)
Inilah hasil dari kesabaran seorang pemancing ikan sejati, yang selalu menerapkan kedisiplinan dan keikhlasan, hasil tangkapannya membuat saya terperangah, kesabaran beliau telah membuahkan hasil yang sangat siknifikan, bukankah kata pepatah " apa yang kau tanam itu yang akan engkau tuai?" Berkaryalah kawan, berusalah, terapkan semua ilmu yang telah kau dapatkan untuk menjemput kesuksesan kita bersama-sama. InsyaAllah!
![](https://images.hive.blog/768x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmY56h8QbpezYDhV7TWJYafYtYcVYriK4sE254JDuSh7cM/IMG-20180715-WA0190.jpg)
![](https://images.hive.blog/768x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmdHCqSVBiWajkg7mhQqAJBaEkAayeKReooFARkhe97LYz/av4tt0mlsg.png)
![](https://images.hive.blog/0x0/https://cdn.steemitimages.com/DQmZ5BsKwYSP5GzvxcdcaFcnMskZtZK7cGMnRhimnSpZAGW/LEGEND_20180714_234751.gif)
pungo
troek jijak peugah salah tuleh nan. hahahaluar biasa bang @alaydroes tulisannya. sudah diduga percakapan akan jadi sebuah postingan. Tulisannya sangat menarik untuk dibaca berulang-ulang. banyak nasehat bijak didalamnya. Terimakasih bang udah mention saya, walau robotwkwkwkwkwkkwwk, hana buet ikanto, rab meu sipreuk tulesan mandum wkwkwkwk..
Hahaha nyan kamantap that bang, tinggai preh ’whale’ mantong trok.
saya tidak berharap lebih, saya hanya mencintai tulisan, pahai kop brat i cah teuh nye hana troe awak nyan wkwkwkwk
nyan katrok jih beh selamat...
hana can sagai, nol koma I vote,,,, sang laeëh that ka sp awak nyan wkwkwkkwkw, hana raseuki malam nyoe
tidak berharap
lebih
upvote
hahahaha saya juga sama bang @alydroes83, saya mengharapHi @alaydroes83, I'm @checky ! While checking the mentions made in this post I found out that @khaza.aulia doesn't exist on Steem. Maybe you made a typo ?
If you found this comment useful, consider upvoting it to help keep this bot running. You can see a list of all available commands by replying with
!help
.okay, I will check it now
Postingan yg bagus bang @alaydroes83, mengingatkan masa kecil dan keindahan hidup jika sabar dalam menjalaninya
makasih kak pujiannya...