Hari-hariku diwarung kopi bertemu dengan sejumlah orang penikmat kopi yang datang silih berganti. Terkadang menjadi pembicara dan terkadang menjadi pendengar, mendengarkan berbagai macam pembicaraan baik berhubungan dengan politik, steemit ataupun curhatan hati. Dari meja kopi ini dimulailah sebuah cerita dari seorang teman yang biasa menjadi teman minum kopi setiap hari. Dia bercerita tentang arti sebuah kebaikan yang pernah dilakukan tanpa pamrih kepada orang lain.
Photo from @saifulramadhan
Ketika itu disebuah perjalanan menuju kota Matang yang berjarak lebih kurang 10 kilometer dari kota Bireuen, kawan saya bernama Firsha mengenderai mobil pick up untuk mencari barang rempah-rempah dari masyarakat untuk dijual kepada agen penampung hasil alam. Karena jarum penunjuk bahan bakar sudah menunjukkan kode merah maka dia masuk ke SPBU untuk mengisi sedikit bahan bakar. Namun dia terpaksa memarkirkan kendaraan sejenak karena dia baru sadar kalau dia lupa membawa dompet. Sepersen uang pun tidak ada dalam celananya. Akhirnya dia pun turun dari mobilnya dan hendak menuju toilet. Tiba-tiba dia melihat sebuah dompet yang terjatuh arah menuju toilet. Dia pun mengambilnya dan melihat identitas pemiliknya. Disana terdapat SIM dan sejumlah uang yang lumayan banyak.
Tidak ada niat untuk mengambilnya. Setelah dia melihat identitas pemilik dompet, langsung dia melihat sekitar untuk mengenali sang pemilik dompet. Pemilik dompet adalah salah satu pejabat di Aceh. Ketika sudah menemukannya dia pun mengembalikan kepada pemiliknya yang sedang mengisi bahan bakar.
Pemilik dompet sangat senang, atas bantuan telah menemukan dompet dia yang terjatuh, akhirnya pejabat itupun memberikan sejumlah uang sebagai ucapan terima kasih telah mengembalikan dompetnya. Kawan saya pun mengambil uang sebagai hadiah yang diberikan pejabat itu, karena merasa sedang membutuhkan untuk keperluan mengisi bahan bakar agar bisa melanjutkan pekerjaannya mencari hasil perkebunan dari masyarakat.
Beberapa hari kemudian, tanpa disangka dan diduga dia mendapatkan sebuah tawaran dari kawannya untuk menjadi distributor sebuah produk untuk pemasaran di Bireuen. Hingga kini dia sukses dengan usaha distributor yang digelutinya. Dia berpikir, inilah balasan yang diberikan Allah karena sudah membantu orang lain, maka orang lain juga datang membantu kita. Ketika ekonomi sedang sulit, pintu rejeki akan selalu terbuka dengan keikhlasan membantu sesama manusia.
Begitulah cerita seorang kawan tentang kejadian yang pernah dirasakan dan menjadi pembelajaran dalam kehidupannya sambil menikmati segelas kopi. Dengan berbuat kebaikan sesama manusia dalam hidup ini, maka suatu saat akan ada orang lain juga yang membantu kita. Oleh karena itu jangan segan untuk saling bantu membantu.
Regards,
bereh cerita droeneuh rakan...pajan2 wate lon woe u bireun ta jep kupi bereh.....raseki ka geu atoe intijih....balasan kebaikan tdk di sangka2...bereh kisah ngon droeneuh yg ka suksea nyan..
Nyan keuh... asai nit get pasti balasan pih get.. neu calling2 menyoe na di Bireuen
Kisah yg menarik bang @albertjester
Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan pula, hanya saja kita tidak mengetahui dalam bentuk apa balasan tsb datang.
Betul bg ricky... berbuat ikhlas kita tidak tau kapan balasan akan datang kepada kita...
Sebuah kisah tentang kebaikan dan moral baik yg makin jarang ditemukan. Sangat inspiratif...
Makasih bang... menyoe na kata2 yang han pah neu peugah bak wa beh... keu ilmee lon sit. Karena maklumlah lagee neuteupu lon keun basic menulis.. hehehe
Jadi bahan renungan juga bang
Iya min.. semoga bermanfaat eaaa
semoga berkah
Makasih ya