Apakah kawan steemian di seluruh Indonesia pernah memakan pinang muda seperti yang terlihat pada foto di atas? Pinang muda itu ditempat kami biasanya disebut dengan "pineung nyeen".
Malam itu seorang polisi bernama Deni mengunjungi warung kopi kami dan mencoba menawarkan pinang muda tersebut. Diatas meja sudah terdapat beberapa buah pinang yang dijadikan sebagai bahan promosi. Dia memanggil saya lalu menyerahkan sebuah pinang muda dan sebuah pisau. Saya merasa heran untuk apa pinang muda dan sebuah pisau itu. "Belah aja pinang itu lalu makan", katanya sambil tersenyum. Lalu saya menuruti perintah sang polisi dan memakan buah pinang.
Bentuk isinya yang kenyal seperti jeli dan memiliku rasa yang pahit dan sepet (klat). Deni pun menyerahkan sebiji lagi, tanpa perintah saya membelah dan memakan pinang untuk yang kedua.
Dia mulai menjelaskan tentang kegunaan pinang muda sambil menyeruput kopi. Pinang muda ini sangat bagus untuk penderita maag, asam lambung dan juga untuk meningkatkan gairah pria. Dia juga menawarkan pengolahan buah pinang muda ini menjadi jus. Dengan mencampurkan telur bebek/ayam dan menambahkan beberapa bahan maka jus pinang muda ini akan sangat enak untuk dinikmati dan langsung memancing gairah seksual.
Polisi yang sangat dermawan ini juga menyuruh saya untuk mencampurkan pinang muda ini ke dalam segelas kopi. Setelah membiarkan untuk beberapa saat, maka kopi yang hitam berubah warna menjadi kecoklatan. Rasa sepet pinang muda bercampur dengan kopi yang pahit menjadi sebuah rasa yang masih enak untuk dinikmati. Deni menjual pinang muda ini dengan harga 50 ribu per kilo. Dia juga menjelaskan kalau sebahagian uang hasil penjualan pinang ini akan disumbangkan kepada seorang warga kota Juang yang memiliki rumah yang tidak layak huni.
Menu jus pinang muda penambah gairah ini belum tersedia ditempat kami. Nanti suatu saat menu baru ini akan kami sediakan buat penambah gairah pria. Tapi, bagi rakan yang belum berumahtangga jangan pernah mencoba ya.
Bireuen, 28 juli 2018
Long ek Bang, neu kubah sineuk.
Saleum keu Bang Pan.
Dan salut akan kedermawanan Pak Deni
Omen min... payah ka coba sigoee... sep bereh watee teungoh ehem...
Ha ha ha suwah long peugah bak si Dimas. Karena dia lagi di Medan, khak. . .
Jih dipeugah tanpa nyan pih teuga... hahahha
Wah belum pernah makan pinang muda, hahaha. Banyak pohonnya ya di sana?
Ga banyak... dia ambilnya dalam hutan