Amazon?
Di Aceh?
Ah lebay lo, Yud! Nulis jangan lebay dan konyol dong yud!
Silahkan kawan berinterprestasi apapun terhadap judul dan isi tulisan saya ini. Tak mengapa. Karena kesan Amazon Lah yang saya dapati tatkala pertama kali berhasil memasuki rimbunnya tumbuhan hanguana malayana alias tumbuhan bakung bakung.
Air sungai yang berwarna kuning keemasan bercampur lusuhnya serabut akar, sesekali ikan air payau berkecipuk dipunggung sungai. Amboi... Seketika itu saya merasa kalau saya tak lagi di Aceh, tapi di Amazon Brazil!
Thomas leaf monkey
Adalah Rawa Singkil, destinasi tujuan perjalanan saya beberapa waktu lalu. Sebelum kalian bertanya "kok bisa ke Kawasan Suaka Margasatwa Rawa Singkil" saya akan bagi tahu untukmu, kawan.
Belakangan ini, saya di-hire oleh salah satu NGO pro konservasi Kawasan Ekosistem Leuser, dan SM Rawa Singkil termasuk didalamnya. Hutan rawa yang terlah berusia ribuan tahun ini terletak di kabupaten Aceh Singkil-Aceh, Indonesia.
Ini memang hutan lindung, sementara belum bisa dijadikan kawasan wisata (sedang dalam proses zonasi). Jadi bila kamu ke sini, ada baiknya hubungi kantor BKSD Aceh untuk meminta ijin ya.. Ingat! Memasuki taman nasional tanpa ijin adalah sebuah PELANGGARAN!
Jadi apa yang membuat Rawa Ini spesial?
Di sini, adalah tempat populasi orangutan Sumatra terbanyak di Aceh dan sumatra! Begitupun dengan beberapa spesies lainnya.
Kekayaan floranya juga keren. Sayangnya saya tak bisa sebutkan apa saja demi menjaga kode jurnalistik lingkungan hehe
Buaya? Ada! Buanyak dan itu akan memberikan sensasi petualangan yang tak tergantikan. Di sini juga tempat populasi burung yang cukup banyak!
Hmm apalagi ya..
Ah iya, kerbau rawa tahu? Pernah liat? Nah di Aceh ada lho kerbau rawa dan itu adanya di daerah Rawa Singkil!
Jadi, masih berpikir kalau Aceh itu biasa saja? Masih bilang saya lebay? Emang lebay..
Akhirul kalam, jika kamu ke kawasan hutan please.. jangan merusak. Minimal dukunglah alam dengan tidak menulis perihal yang mengecewakan tentang satwa satwa yang dilindungi!
Salam sayang penuh kecup berdesah dari bapak beranak tiga nan Alay
@anakkorea
Nb : kalau ke sini, harap benar benar mengurus ijin di BKSD - Aceh ya gaes.. please...
Sharing pengalaman yang bikin iri, amazon meunan, hehe. Kami juga sudah baca detail perjalanan bang yudi di hikayatbanda.com, bukan sekedar perjalan biasa, tapi lebih kepada petualangan. Namun dibalik itu semua juga masih ada pihak-pihak yang terus merusak kawasan hutan lindung, semoga dengan semakin banyaknya tulisan-tulisan tentang konservasi alam oleh teman-teman blogger seperti bang yudi dapat meningkatkan kepedulian kita terhadap alam, keep spirit! :)
walaaah saya jadi terharu ketika abang bahas blog sebelah di sini.. :D
sukses selalu, dan semoga ada manfaatnya setiap tulisan biasa saya ini
Sumaksi jangan lupa diurus kalau masuk kawasan konservasi, juga siapakan biaya untuk kamera.
Yups benar sekali bang. Dan hargailah kearifan lokal setempat kan bang
Weesss ada si ganteng thomas
Eh kenal juga ya sama dia.. mau dititipin salam kah?
Kenal dong.. Awal 2010 udh ketemu, tp di daerah bukit lawang
Terima kasih telah berbagi, seakan saya ada disana..
Semoga berkenan bang
Gambar-gambarnya tampak seperti karya lukis, bedanya yang ini nyata dan bisa disentuh. Berdebar membacanya. Bukan karena tulisannya bagus, tetapi karena melibatkan emosi saat membacanya. Alam adalah ruh dari kehidupan, jika ia rusak maka terputuslah nadi hidup ini.
Ihan,suatu hari nanti harus ke sini!
Semoga ada lembaga yang mau membawa kami ke sini. Uhg.... berdenyut membayangkan bisa di sana.
Amieen... Saya selalu doakan semoga ihan dan kawan2 bisa main2 ke sini
Wonderful pictures.
Thanks bro
Kayuhannya enggak meyakinkan haha
Itu lagi mundurin bro.soalnya di depan nyangkut
Kalo menurut saya itu ga lebay sih, dari tampilan foto-fotonya memang mirip salah satu sudut hutan terkenal di dunia itu.. Hehe
Iya..apalagi pas kesana ketemu buaya hihihi