Mendulang Ilmu di Kementerian Luar Negeri

Ini merupakan cerita tahun 2016 lalu dimana aku berkesempatan magang disana. Masih saja syukur mengalir karena ini merupakan salah satu mimpi yang telah lama dipersiapkan, telah lama direncanakan, telah lama diperjuangkan dan juga telah lama selalu didoakan. Akan kubagi cerita itu disini, bukan untuk memamerkan. Hanya saja, semoga ada hal baik yang bisa diambil untuk terus mengejar mimpi. Karena mimpi hanya sekedar mimpi jika hanya direnungi.

Flashback
4 tahun yang lalu, tepatnya saat semester II semua berawal. Aku tidak sengaja mendengar kata-kata “magang” dari pembicaraan para senior. Masih bingung, kuberanikan untuk bertanya langsung. Rupanya sudah menjadi mata kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh pada saat semester VII yaitu On Job Training (OJT) atau bisa disebut juga PKL atau magang. Sekilas pikiranku kembali pada mimpi awal untuk menjadi Duta Besar Indonesia.

Semenjak itu, aku sudah mulai rajin mengakses website resmi Kementerian Luar Negeri RI. Segala bentuk kegiatannya bahkan strukturnya juga terhafal. Hampir seluruh blog mengenai cerita magang mahasiswa lain aku baca dan kuhubungi secara personal untuk bertanya lebih jauh. Bahkan, kubuat lembar rahasia di belakang binder tentang rencana untuk magang disana.

Setiap semester terus kuperdalam apa yang memungkinkan untuk dipraktekkan disana. Bahasa asing, teknik kerja dan lain sebagainya kucoba untuk terus diperhalus. Kuikuti beberapa forum agar membuat aku belajar menjadi pribadi yang fleksibel dan mudah beradaptasi. Bahkan tulisan di binder halaman belakang selalu kubaca jika mulai malas untuk belajar. Dan mengenai biaya, itu juga sudah difikirkan jauh-jauh hari. Dengan beasiswa Bidikmisi yang kupunya, tiap semester selalu disisihkan untuk keyakinanku yang akan mampu hijrah ke Jakarta di semester 7. Sangat percaya diri dan yakin untuk itu.

Sempat di Ragukan
Di awal semester 5, sempat ada beberapa orang yang bertanya dimana rencana aku akan magang. Kujawab bahwa aku ingin ke Jakarta. Mimpi kecil anak dari ujung negeri untuk mencoba bertahan di kota yang katanya sangat kejam. Beberapa temanku juga setuju untuk ikut magang ke Jakarta, namun waktu dan keraguan perlahan-lahan mengikis. Dengan alasan biaya beberapa teman-temanku membatalkan keinginannya. Tinggal aku sendiri. Tetap melanjutkan atau mimpi yang sudah dipersiapkan gagal selamanya.

Kupertegas kembali cita-citaku yang ingin menjadi Duta Besa Indonesia, dan magang adalah salah satu tahapannya. Tidak sampai disitu, bahkan ada seorang senior yang berusaha mematahkan niatku dengan nada mengejek yang masih bisa kuingat jelas “Hahaha, adapulak ya nanti ada Duta Besar Indonesia dari Unimal”. Kuakui Unimal atau Universitas Malikussaleh adalah kampusku. Yang bahkan sebagian teman-teman akan bertanya kampusku berada dimana dan provinsi apa. Tapi bukankah semua memiliki hak? Semua orang punya kesempatan.

Aku memilih diam dan tersenyum dalam perkataan. Tapi semangatku tidak pernah patah. Jujur disituasi seperti ini aku bersyukur dengan sifat keras kepala yang aku punya. Tetap kupersiapkan semuanya tapi tidak pernah menjawab ketika ada yang bertanya mengenai magang. Akan kubuktikan dengan caraku. Terus berusaha karena Allah selalu bersamaku.

Man Jadda Wajada, Man Sabara Zhafira, Man Saara ‘Ala Darbi Washala
Memasuki semester VI, aku sudah mempersiapkan berkas yang diperlukan. Sebelumnya, ada yang perlu diperhatikan. Jika kamu ingin magang disini, pastikan jelas kamu ingin di direktorat apa dan kapan. Dan lagi, semuanya harus dipersiapkan jauh-jauh hari. Aku mulai mengajukan permohonan magang di bulan Maret. Saat itu ada dua Direktorat yang aku inginkan, yaitu Direktorat Informasi dan Media (Informed), dan Direktorat Diplomasi Publik (Diplik). Awalnya kumulai dengan menghubungi pihak Direktorat Informed dan mereka menyarankan agar aku segera memasukkan berkasku.

Tapi cobaan selalu ada, pihak kampusku terlambat menyiapkan recommendation letter yang dibutuhkan. Ketika menghubungi kembali mengenai magang seminggu kemudian, kuota sudah penuh dan mereka menyarankan untuk magang di awal 2017 mendatang. Seketika sempat ciut, tapi besoknya kuhubungi Direktorat Diplomasi Publik (yang ternyata sangat selaras dengan konsentrasiku, public relations.

Alhamdulillah, ada peluang untuk periode yang aku inginkan yaitu 1 September – 31 Oktober 2016. God save the best for me. Langsung kukirimkan berkas yang berisi CV, transkrip nilai dan recommendation letter keesokan harinya melalui email dan konfirmasi pengiriman berkas. Sesekali tidak lupa saya tanyakan mengenai pengajuan magang tersebut. Sekitar tiga minggu kemudian, tadaaaa! Aku lolos bersama 5 orang lainnya. 3 dari Bina Nusantara, 1 dari London School of PR, dan 1 lagi dari Universitas Pancasila dengan awal magang yang sama. Namun karena satu hal, aku harus menunda jadwal mulai magangku dari 1 September menjadi tanggal 5 September-5 November 2016.

Sejauh ini semuanya menjadi kenangan yang menyenangkan. Menelfon kedutaan asing, bertemu para duta besar, berkerja dibawah bimbingan para diplomat yang ramah (di Direktorat Diplik 80% para diplomat), menjadi hal biasa yang sebelumnya pernah dianggap akan sulit. Bahkan atas kinerja yang baik pihak Direktorat Diplomasi Publik memberikan kesempatan bagi saya untuk ikut Dinas Luar Daerah dalam rangkaian kegiatan Diplomatic Tour; World Food Day. Sekarang semua hasil dari usaha yang berkepanjangan bisa dirasakan. Menjadi pertama kalinya mahasiswa asal Universitas di Aceh yang magang disini. Mematahkan anggapan senior atas kata-kata keraguan yang pernah diucapkan. Membuatku semakin yakin dengan doa kedua orangtua. Terutama bersyukur karena kehendak Allah aku mampu melewati semuanya.

Siapa yang bersungguh-sungguh pasti dapat, siapa yang bersabar pasti akan berhasil, dan siapa yang berjalan di jalan-Nya pasti akan mencapai tujuan. Salam dari manusia yang masih ingin belajar. Semoga kita menjadi terus lebih baik!

image
Sesi foto bersama dengan Direktur Diplomasi Publik beserta jajarannya, juga seluruh staf dan para peserta magang


Best regards,
@levycore, @aiqabrago, @good-karma

Sort:  

Sangat menginspirasi pengalaman yang kakak bagikan kak, you are the best kak.. mantap euy..

Masih amatiraaan. Jom bareng belajar

Infinite striving to be the best is man's duty; it is its own reward. Everything else is in God's hands.

- Mahatma Gandhi

Thank you for beautiful quote @wise-old-man

Wah, kayaknya kak @annisazulkarnain selalu punya banyak lembar rahasia ya..?? Hehe
Semoga semua yang diimpikan tercapai ya kak.
Don't forget to follow me kak. Ditunggu juga komentar-komentar rahasinya. Mana tau juga bisa jadi motivasi buat iim ke depan. Hehe

Ahahaha kalo semua rahasia kamu bagi, maka apa yang menjadi rahasia dirimu sendiri? Eak eak. Uda follow kok @imrhatussholihah , follback yaakk. Siap daaah

Ilmu yang bermanfaat bagi semua kaula muda.

Terima kasih bang tompul

I'm proud of you, terus semangat, gapai selagi mampu!

And me proud of you back! Laksanakaaaaan.

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://generasipetrodollar.blogspot.com/

sangat menginspirasi kak