Assalamu’alaikum,Wr,Wb…
Pada kesempatan ini saya akan merevie buku ACEHNOLOGI volume 3 pada bab ke 27 yang berjudul Cara Berpikir Orang Aceh. Baiklah saya lagsung saja memulai pembahasan bab 27 Cara Berpikir Orang Aceh.
Pada dasarnya gaya ataupun cara berpikir orang Aceh di pengaruhi oleh faktor spiritual, akan tetapi seiring berjalannya waktu mengakibatkan terjadinya perubahan budaya dan sosial masyarakat Aceh sehingga cara berpikir tersebut pun ikut berubah sesuai perkembangan zaman.
Di Aceh sendiri ada suatu konsep yang asli dari Aceh yaitu konsep hadih maja yang sampai saat ini masih di akui sebagai pemikiran yang lahir dari Aceh tanpa mengikuti konsep pemikiran dari luar, hadih maja sendiri merupakan nasehat dari para tetua Aceh.
Kemudian ada juga kata bangai yang jika di artikan ke dalam bahasa Indonesia mengandung makna bodoh. Istilah ini biasanya di lontarkan oleh kalangan yang status sosialnya lebih tinggi, kata bangai ini sendiri dilontarkan bukan karena tidak mempunyai ilmu pengetahuan, akan tetapi kata ini di lontarkan apabila ada sesuatu yang dianggap tidak sesuai oleh kalangan yang status sosialny lebih tinggi kata ini juga sering di sebut di perkampungan dengan makna yang berbeda, yang maknanya bahwasanya orang yang di katakan bangai tersebut benar-benar bodoh.
Dari beberapa istilah di atas dapat kita pahami bahwasanya cara berpikir orang Aceh lebih di tentukan berdasarkan wilayah dan status sosial seseorang, dan apabila terjadinya suatu konflik agama dan sosial kebudayaan yang kembali mempersatukan masyarakat Aceh. Untuk mencegah terjdinya suatu konflik maka diantara yang konflik tersebut mereka di ingatkan dengan suatu istilah, yang mana istilah tersebut akan membuat yang konflik tadi sadar.
Salah satu hal yang unik pola berpikir orang Aceh, masalah 'keurija' ada terdapat 2 pemahaman yaitu, 'keurija udep' dan 'keurija mate', yang di maksud dengan 'keurija udep' merupakan kerjaan seperti di acara perkawinan, sunatan, dan yang dimaksud dengan 'keurija mate' suasana yang menyelimuti duka, contohnya orang meninggal, kedua hal tersebut merupakan relasi sosial dalam dua kerja yang sampai sekarang masih berlangsung di perkampungan Aceh, adapun kerjaan tersebut di artikan dalam pekerjaan tanpa pamrih yang semuanya di lakukan bersama-sama oleh masyarakat Aceh. Pola berpikir orang Aceh ada tiga fondasi yaitu alam, agama, jiwa.
Demikian saya review pembahasan mengenai Cara Berpikir Orang Aceh, apa bila ada kekurangan dalam menyampaikan atau penulisan kata-kata saya mohon maaf.
------Arfan Syahputra
Congratulations @arfansyahputra98! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
You published 4 posts in one day
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP