Sejak pagi masyarakat tionghoa Banda Aceh mendatangi Vihara Dharma Bhakti yang berada di kawasan Peunayong. Ini adalah daerah pecinan yang telah hadir sejak ratusan tahun lalu. Peunayong adalah harmoni dari keberagaman Banda Aceh.
Masyarakat tionghoa datang bersama keluarga untuk bersembahyang bertepatan pada tahun baru imlek 2569. Para warga mendoakan kebaikan bagi dirinya, keluarga dan negara.
Bagi masyarakat tionghoa yang berada di Banda Aceh, meski perayaan imlek tidak semeriah di tempat lain namun prosesi ritual budaya ini tetap berjalan dengan suasana penuh khidmat dan rasa gembira.
Saya bertemu dengan Hasan salah seorang pengurus Vihara Dharma Bhakti. Ia tampak sibuk menyiapkan perlengkapan sembahyang yang berada di sebelah kanan ruangan. Nama Hasan cukup unik sebab seperti nama yang lazim dipakai oleh laki-laki Aceh. Namun ia memiliki garis turunan tionghoa kuat. Ia lahir dan besar di Banda Aceh sehingga fasih berbahasa Aceh dengan dialek yang khas.
Hasan mengaku penyelenggaraan sembahyang di Vihara ini berjalan dengan baik. Pengamanan yang dilakukan pihak kepolisian juga membantu proses jalannya ibadah bagi masyarakat tionghoa. Pihak kepolisian bahkan telah menyisir seluruh vihara sebelum digunakan untuk sembahyang.
Sama halnya dengan masyarakat tionghoa lainnya, Hasan juga berharap agar pada tahun anjing ini, dirinya serta seluruh masyarakat memperoleh keselamatan, kesehatan serta rezeki yang melimpah.
salah satu vihara di Banda Aceh
membakar dupa merapal doa
kaum muda tak lupa sembahyang
cahaya lilin-lilin kecil
melihat lebih dekat
Prosesi sembahyang yang berlangsung di Vihara Dharma Bhakti Peunayong terbuka untuk umum. Tidak mengherankan sejumlah warga Banda Aceh juga datang ke lokasi ini untuk melihat lebih dekat serta mengabadikan prosesi sembahyang yang dilakukan masyarakat tionghoa. Deretan perempuan berjilbab pun juga tampak di altar doa.
Selain di Vihara Dharma Bhakti, ibadah dalam rangka imlek 2569 juga berlangsung di Vihara Budha Sakyamuni di jalan panglima polem kampung baru Banda Aceh. Bedanya tidak ada tercium dupa dan kepulan asap disini.
Melihat antusias dan tenangnya para warga merayakan tahun baru Cina semakin memperkokoh toleransi yang telah berjalan lama di Banda Aceh. Anggapan miring yang pernah muncul dan diberitakan adalah omong kosong. Ibarat air yang menguap tanpa bekas, tak bisa dipertanggungjawabkan. Kondisi ini adalah warisan yang patut dijaga dan dunia harus tau.
Wah, Bang Ariel beruntung sekali ya, sempat mengabadikan momen ini kemarin dan melihat dari dekat. Liputan menarik, semoga Pak Hasan turut merasakan kebahagiaan tinggal di negeri syariat, Islam sebagai rahmatan lil 'alamin.
Terima kasih sudah berbagi Bang @arielogis. Kemarin Aini ingin sekali menulis tentang ini, sempat menonton barongsai di depan hotel Hiphop sorenya, sayang Aini nggak bisa fokus karena nyambi mengejar krucils, hehe. Tapi sudah ada ini, jadi Aini re-steem aja yaa...
Sukses terus buat Host Igoe Ceurape. I'm your big fans. hihi
Haha makasih aini sudah berkenan berkunjung dan resteem. Moga makin banyak yg vote hehhe
Belum banyak yang lihat, kalau banyak yang baca pasti banyak yang upvote. Hehe 👍👍
OOT, jadi program igoe ceurapee itu beneran ada?
Yup, semua omong kosong itu adalah kabar bohong yang dihembuskan untuk menjelekkan masyarakat kita. Padahal dalam bertoleransi, terutama dalam peribadatan, masyarakat kita juga memiliki toleransi yang kuat dan patut dibanggakan.
Semoga kedamaian ini akan terus terjaga. Thanks for the share, Riel!
hahaha..belum Kak Al Igoe Ceurape-nya. Doakan aja lah ya.
Congratulations @arielogis! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of posts published
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Dulu setiap Imlek vihara yang di idi rayek juga ramai diziarahi warga tionghoa dari berbagai negara, khususnya asia tenggara. itu salah satu vihara tertua di aceh, tahun 98 hancur diamuk massa, tapi sekarang udah dibangun lagi.
Iya td sempat nonton di tv, katanya untuk mbangun vihara itu, raja saat itu meminta dibangun rumah besi.. Kupeu nyan??
Eh, boleh masuk ya bg?
alahh kalo gitu masuk lah kami kemaren, ini cuma lewat aja, penasaran x padahal.. haha
Boleh, nginap juga boleh.
Senang melihatnya begini ya, toleransi di Aceh memamg luar biasa, walau ditetapkan sebagai daerah syariat Islam, tapi di sini juga diberi kebebasan untuk agama lain dalam melangsukan perayaan hari besarnya. Sepertinya perlu banyak diketahui oleh masyarakat luar Aceh tentang hal ini. Yel resteam tulisannya ya bg.
Terlalu banyak hal baik ttg Aceh yg dunia blm tau. Ini tugas kita...
Lantas tugas pemerintah apa?? Hahha
Ah singkat kali, kirain ada diceritain tentang prosesi ramalan nasib di lempeng bambu yang dikocok-kocok gitu. Khas kali kegiatan itu di vihara biasanya. (Referensi: film kera sakti 😆)
Jangan panjang2 x, pemirsa ngak sanggop baca haha
Mantap kali orang Banda Aceh ya bisa merayakan Imlek dengan damai dan tenang. Selamat Imlek, Bang Ariel.
Apa betul kalau ditempat laen, orang tionghoa sering dipalakin??
Kalau di Tangerang sama Serang, di depan gerbang klenteng udah ditungguin sama pengemis-pengemis, bang. Minta angpao.
Baru tau kalo ternyata kita boleh masuk kesan Riel. Sayang yaa dulu kakak nggak sempat lihat perayaan mereka. Paling pawai aja.. itu pun nggak setiap tahun juga kami saksikan.
Sekarang malah makin ramee orang nonton. Tapi lucu juga sih kita datang liat orang sembahyang. Tapi mereka nya santai aja kok haha