Tapi misteri x loh yel.
"Abi?, bukannya kata umi abi sudah meninggal saat aku masih dua tahun,"
Umi panik. Ia kalap. Sekejap umi bangun ke arah pintu. Dibantingnya pintu berkali kali hingga ijah ketakutan.
"Umi kenapa?" Tanya ijah.
Umi yang kerasukan mengambil kain batik panjang yang tersangkut di belakang pintu. Didekatinya ijah. Dengan cepat ditutupinya muka ijah dengan batik dan selimut.
"Selamat jalan nak, temui ayahmu disana"..
Ijah melawan. Segera ia berontak mengambil guling yang berada tepat di sampingnya. Tanpa menunggu lama, diarahkan guling ke muka wanita manjah di depannya.
"Rasakan ini, Umi!! Rasakan!"
Sekuat tenaga Ijah mengayunkan guling bertubi-tubi ke arah muka Umi.
"Anak durhaka!!" teriak Umi memecah malam.
Lantas, dengan kekuatan kain batik ia mengepak laksana merpati tua di sangkar besi.
"HIIIAAATTTT"
Kain batik terbentang panjang. Seketika tubuh Umi terangkat tinggi hingga menyentuh platfom rumah.
"Kamu belum tahu saya, Ijah!" teriaknya sambil menyeringai tajam. Gigi taringnya terlihat menakutkan. Semakin menyeramkan sebab di sela-selanya terdapat sisa cabe dan daun sop bekas kuah bakso.
"RASAKAN PEMBALASANKU!!!" teriak Umi sambil menghempas kain batik.
Ijah menghindar. Dilemparnya guling, bantal, piring, gelas, meja, hingga spring bed ke arah Umi.
"Busyet dah, ni bocah. Kecil-kecil tenaga kuli," gumam Ummi.
Aku ngak suka cerita @ferhatmuchtar terlalu berlebihan
Astaghfirullaaaah, Maaak! Nenek Uyut menyaksikan tinggah cucu dan cicitnya sambil menyesal. Kenapa waktu hamil dulu ia banyak salah makan. Hiks
Nenek uyut, warga kampung memanggilnya dengan sebutan itu. Alasannya, sebab dia pintar mengurut. Nenek uyut meninggal karena terjerembab dalam bebatuan cadas saat memilih daun untuk dijadikan minyak. Namun menurut warga sosok nek uyut masih sering muncul bila bulan sedang menghilang
Hiks sad ending. Sangking sedih gak bisa melanjutkan cerita.
HAPPAAAAA INI APPPAAAAA???
Wuiih, ternyata panjang ceritanya. Sampai masuk pula Nenek Uyut. Hahaha, luar biasa.