[Cerita Mini] Aku Ini Anak Siapa?

in #indonesia7 years ago (edited)

image

*Indonesia Tanah air siapa
Katanya, tanah air beta
Indonesia sejak dulu kala
Katanya Rakyat sejahtera *

Nyatanya kita tak merdeka
Petani digusur sawahnya
Buruh nelayan semakin sengsara
Sampai akhir menutup mata

Mat Amin bingung, siapakah ibunya? Selentingan gosip ibu-ibu komplek mengatakan, ibunya bernama bernama Pertiwi. Seorang wanita cantik jelita pemilik perhiasan bertahtakan intan permata yang kerap membuat iri para tetangga. Tapi Mat Amin sendiri meragukan kesahihan gosip ini.

Pasalnya, semenjak ingatan pertama yang melekat pada dia punya batok kepala, Mat Amin punya seorang wanita yang dipanggilnya dengan sebutan Ibu. Dialah Kartini, wanita yang mengasuh Mat Amin sedari bayi. Mat Amin tak ingat, apakah benar Kartini ini adalah ibu kandungnya? Dari Vagina siapa sebenarnya ia muncul ke dunia? Semua pertanyaan itu semakin membuat Mat Amin nyaris gila.

Kartini sendiri ternyata memiliki kepribadian ganda. Sekali waktu, dia memperkenalkan diri sebagai Harum kepada orang-orang. Sebagai Harum, ia sangat bersahaja. Tutur katanya sederhana dan tak dibuat-buat. Harum juga tak ragu bertegur sapa dengan siapa saja yang ditemuinya dijalan. Harum, benar-benar representasi dari seorang Putri Nusantara sejati.

Namun dilain waktu, saat ia memperkenalkan diri sebagai Kartini, harum menunjukkan kepribadian yang sama sekali berbeda. Lakunya yang angkuh semakin menegaskan pengaruh ningrat yang mengalir dalam darahnya. Mukanya masam terus, persis buah jeruk purut yang; kalau dimakan, *sakiiit perut *. Menyadari hal ini, Mat Amin jadi teringat sajak jeruk purut yang di ajari gurunya di TK dulu. Jika melihat ibunya sedang begitu, ia kerap sekali merasa sakit perut.

Mat Amin diam-diam juga mulai memikirkan kemungkinan Pertiwi adalah ibu kandungnya. Berbeda dengan Kartini yang berkepribadian ganda serta senang menulis puisi, Pertiwi sering sekali terlihat bersusah hati. Air matanya selalu berlinang, tak jelas sebabnya mengapa. Wajahnya murung dan setiap hari bermuram durja.

Mat Amin senang bercermin. Dengan begitu, Mat Amin jadi bisa mengira-ngira wajahnya mirip siapa. Apa mirip Pertiwi si perempuan murung atau mirip Kartini si perempuan berkepribadian ganda. Dibperhatikan matanya yang sipit. Hidungnya yang mancung. bibinya yang tipis. Serta kulitnya yang hitam. Tak satupun ciri-ciri itu ada pada Kartini yang bermata belok, hidung pesek, dengan jidad lebar dan kulit kuning langsat.

"Oh tuhan, apakah mungkin si perempuan murung itu adalah ibuku?" Ujar Mat Amin suatu ketika.

Bagaimana mungkin Mat Amin yang bahkan tak tau bagaimana caranya menangis, beribu seorang wanita yang saban hari selalu bersedih? Tapi jikapun benar, Mat Amin akan kaya mendadak. Sebab seantero negeri telah mengetahui bahwa hutan, gunung, sawah, dan lautan yang menjadi simpanan kekayaan Pertiwi memang ada dimana-mana.

Menyadari kenyataan ini, Mat Amin girang bukan kepalang. "Tak apalah menjadi anak perempuan murung itu, asal aku bisa kaya. Simpanan kekayaan itu akan kugunakan untuk melamar Amrika, kekasihku berambut pirang itu", gumamnya disuatu petang.

Tapi ada satu pertanyaan lagi yang belum pernah ia temukan jawabannya. Bila benar ibunya adalah Pertiwi, atau bahkan Kartini sekalipun, Lantas, * SIAPAKAH BAPAKNYA? *

Sort:  

Ceritanya bagus dan tersentuh

Terima kasih bg... Tapi lebih bagus lagi kalau abg mau kasih vote sebijik. Hehe