Ada pengalaman menarik ketika saya mengikuti acara Climate Tracker Indonesia beberapa waktu lalu di Bandung. Kegiatan yang dipusatkan di Eco Camp Learning, Dago Pakar itu mempunyai sejumlah aturan yang harus dipatuhi oleh siapa pun yang mengunjungi tempat tersebut. Salah satunya adalah cuci piring sendiri. Tidak hanya sekadar perintah cuci piring, di Eco Camp bahkan ada tujuh langkah cuci piring yang harus dipatuhi oleh setiap peserta. Mulai dari menyikat piring dan gelas, membersihkannya dengan sabun lerak (esktra biji-bijian yang digunakan untuk mencuci piring), membasuh piring hingga empat kali dengan air biasa dan air hangat, hingga terakhir mengelapnya dan menaruh kembali di tempat rak piring.
Menariknya, peraturan tersebut berlaku bagi siapapun, termasuk pemateri yang hadir untuk mengisi workshop di tempat tersebut. Di Eco Camp, peraturan tidak pernah memandang jabatan. Siapapun yang berkunjung ke tempat tersebut, berarti siap untuk mematuhi semua aturan yang berlaku. Saat itu saya melihat sendiri Pak Endy Bayuni (Redaktur The Jakarta Post), Cristh Wright (Ketua Climate Tracker Internasional dari Australia), dan sejumlah pemateri hebat lainnya yang juga mencuci piring sendiri usai menyantap makanan di Eco Camp. Tidak hanya itu, pengelola Eco Camp bahkan menyebutkan bahwa menteri pada masa Presiden SBY pun pernah mencuci piring sendiri di tempat tersebut.
Peraturan tanpa pandang bulu itu tentu menarik mengingat selama ini kedatangan orang-orang besar selalu perlu dipersiapkan pelayanan ekstra. Mencuci piring sendiri seolah suatu pekerjaan tabu bagi pejabat. Apabila ada yang melakukan, maka dapat dipastikan panitia akan mendapat “siraman rohani” kenapa bisa kecolongan hingga seorang pejabat harus turun mencuci piring sendiri. Potret tersebut menggambarkan bahwa di negeri ini jiwa melayani diri sendiri belum ditumbuhkan dengan baik.
Di Eco Camp tersebut, kami 25 penulis dan wartawan perwakilan dari seluruh Indonesia itu belajar betul bagaimana melayani diri sendiri. Mencuci piring sendiri harusnya memang menjadi kewajiban pribadi. Jika kita tahu cara menyantap makanan, berarti kita juga harus bersedia membersihkan tempat makannya.
Terlepas dari itu semua, kita tentu perlu belajar pada sosok seperti Bill Gates yang pernah menduduki peringkat orang terkaya di dunia itu ternyata hobi cuci piring sendiri. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mencuci piring dapat menurunkan tingkat stres, menstimulasi otak, dan membuat otak akan lebih kreatif dalam menyelesaikan persoalan.
So, hari gini masih malas cuci piring? Gak malu sama Bill Gates? Hehe...
Maksudnya mungkin pendiri microsoft.. Hehe. Kalo google sergei dan larry page. Btw.. Saya lebih salut sama Elon Musk, ia mencoba hidup sehari hanya modal 1$ dan sekarang lagi mempersiapkan project tesla jilid 2 buat kirim ke mars.
Wah, Asma keliru. Padahal udah sering baca ttg Bill Gates pendiri Microsoft. Di situ malah Asma buat google. 😂 Parah.
Terima kasih banyak koreksinya
Mungkin karena terlalu bersemangat karena masuk ke eco camp. Hehe
Tulisan itu Asma selesaikan tengah malam kemarin. Karena udah ngantuk, gak sanggup posting lagi. Dan semalam langsung posting tanpa lihat kiri-kanan lagi. Hehe...
Di steemit koreksi Asma tidak sedetil nulis di media. =D
*Tidak patut ditiru
Tapi terima kasih, kekeliruan Asma sudah dibantu luruskan :)
Waah...jadi kangen ke eco learning camp. Menyenangkan sekali di sana, banyak hal yang bisa dipelajari. Lokasi yang sangat kondusif untuk membuat pelatihan, ya.
Salam kenal Kak @asmaulhusna19 ☺☺
Iya, tempatnya memang menyenangkan sekali. Udaranya segar. Bikin betah.😊
Salam kenal kembali
wihh keren kak asma. bte, folbek zahra ya kak
Ok, siap
Akan kk follback 😉
Mari jadikan cuci piring sebagai hobi, atau sekalian sebagai passion....hehe
Hehe...
Ya Pak. Bek meu pingan hanjeut ta rhah😁