Jejak Budaya Aceh. Bab lanjutan yang akan saya review kali ini. Masih dalam lanjutan review buku Acehnologi vol ketiga. Bab ini mulai membeberkan bahwa di Aceh telah terjadi perbauran budaya dunia, baik itu dari Arab, Cina, Eropa, maupun Hindia. Lantas kemudian dari asal ini tersendiri terdapat agama yang sudah pernak menginjak kakinya di bumi Aceh. Bahkan pengaruhnya pun beberapa masih terasa pada masyarakat Aceh. Dan menariknya disini dijelaskan bahwa setiap sesuatu yang berasal dari agama tersebut dianggap sebagai budaya atau adat istiadat bukan sebagai agama.
Kendati demikian, Islamlah yang berjaya di bumi Aceh. Selanjutnya pada bab ini dibahas mengenai kebudayaan dan tertera bahwa kebudayaan Aceh sebenarnya telah terjadi Arabisasi. Sehingga, pada bab ini akan menelaah ketengahan dari agama dan budaya serta kontruksi budaya itu sendiri. Selain itu juga melihat kepada pengaruh apa saja yang terdapat dalam budaya Aceh. Baik itu yang sangat dominan maupun yang telah menghilang.
Setelah diberikan awalan seperti itu maka bab ini mulai menjabarkannya. Pertama persoalan yang cukup rumit dimata penulis. Dan untuk memudahkan pembaca sebagaimana kebiasaan penulis yaitu memberikan pandangan pemikir yang menggeluti bagian tersebut. Setelah itu maka diperoleh penengahan antara agama dan budaya. Dan pembahasan disini semakin meruncing. Berbagai pendekatan dari pemikir mengenai budaya ditampilkan disini. Dari penjabaran itu sendiri saya akan mengutip garis bawah dari penulis sendiri.
...budaya merupakan hasil pemikiran manusia yang dipraktekkan di dalam kehidupan mereka.(h.781)
Selanjutnya merupakan bagian yang cukup menyita perhatian saya ketika membaca buku ini, disini mulai dibagi pengalaman penulis dengan warga Iran. Mulai bagaimana pandangan mereka terhadap Islam. Dan disini terdapat penekanan bahwa mereka masih sangat mengagungkan agama nenek moyang mereka yakni Zeroasther. Secara kasat mata memang apa yang terlihat dari masyarakat Iran yang sedang diperbincangkan ini serupa dengan Islam akan tetapi sebenarnya sangat jauh berbeda. Seperti mereka menggunakan kopiah, kerudung bagi wanita dan berbaju putih.
Nah dari paparan mahasiswa Iran tersebut membuat penulis cukup tersentak. Pasalnya apa yang dibeberkan tersebut sangat mirip dengan budaya Aceh. Hal ini terbukti ketika penulis mencoba membandingkan adat istiadat yang ada di Aceh dengan yang terdapat di Iran. Bahkan disini diterangkan lawan bicara penulis sendiri sangat terkejut ketika di perlihat busana Tradisional masyarakat Aceh yang sangat mirip dengan orang Irang yang menganut agama Zeroasther.
Tidak berhenti disitu, penulis kembali mengulik permasalahan ini kepada mahasiswa Iran dan yang diperoleh adalah memang sangat umum bahwa mereka masih mengagungkan agama Zeroasther dan masih menganutnya. Dan disini ditarangkan jika memang benar budaya yang dilakukan di Aceh merupakan warisan dari budaya Iran dengan Zeroasthernya serta dilain sisi pengaruh Arab terhadap budaya Aceh maka ditarik garis merah bahwa ini sebagai alasan kenapa budaya Aceh sangat khas danb erbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Sebagai wilayah yang telah terjadi perpaduan beberapa budaya dan peradaban dunia.
Kemudian pembaca akan ditarik kepada penjabaran mengenai asal usul nenek moyang orang Aceh. Hal ini sangat berkaitan dengan pembahasan sebelumnya. Terlebih lagi rujukan yang diterangkan disini. Terdapat penjelasan asal usul disini yang cukup menarik. Setelahnya diperoleh penegasan bahwa endatu orang Aceh berasal dari Persia tepatnya bangsa Achemenia yang datang ke Pulau Ruja. Pulau yang saat ini dikenal dengan nama Aceh.
Dan semakin berlanjut dengan pembahasan lain yang tetap menarik kepada satu tujuan yakni budaya Aceh. Mulai dari apa yang dilakukan masyarakat Aceh, simbol keberadaan dan peran laki-laki maupun wanita yang berbeda pada setiap adat istiada yang dilaksanakan. Banyak hal lain yang dikupas disini. Sehingga berbagai aspek yang dijabarkan disimpulkan dalam beberapa poin dengan poin akhir yang dapat saya bagi disini ialah mengenai bab ini yang juga memaparkan masalah proses pergeseran makna dan prilaku budaya yang terjadi pada orang Aceh.
Salah satu budaya yang harus dipertahankan.
benar sekali pak, memang seharusnya kita memahami budaya sendiri terlebih dahulu