Cara Berpacaran Dengan Bijak

in #indonesia7 years ago

IMG_20180527_165530.jpg

Pernah nggak kalian punya keinginan, kepengen punya pacar yang begini,yang begitu dan sebagainya. Terutama ini bagi yang kaum laki.

Pernah nggak kalian pengen punya pacar yang begini. Pacar saya nanti harus berjilban.
Tetapi taukah kalian ,bahwa untuk mendapatkan itu semua gak harus menunggu. Banyak orang yang sekarang menunggu, pengen dapat yang seperti itu baru pacaran. Kalau gak dapat gak mau pacaran.

Contohnya kalau kamu cari wanita yang seperti kamu inginkan, dari sabang sampai marauke, kalau pun ada, itu sudah diambil orang, kalau pun ada sudah di pacarin sama orang...kalau ada.

Jadi solusinya bagaimana?
Solusinya kamu harus mendidik. Makanya saya bilang, pacaran itu bukan hanya pacaran, pacaran itu adalah mendidik.
Apalagi kalian yang laki-laki, silahkan didik pasangan kalian. Jangan menunggu wanita yang seperti saya bilang di atas tadi. Tapi didiklah wanita yang biasa menjadi wanita yang kalian inginkan.
Karena kalau kalian nyari, gak ada yang sempurna.

Contohnya sekarang, kamu punya kenalan. Wanitanya itu gak terlalu cantik sih, biasa-biasa aja. Gak pakek jilbab, tapi yang anda inginkan itu dia harus berjilbab. Maka caranya bagaimana? Jangan menunggu orang lain kalau itu memang bagi kamu cocok. Kamu aja yang didik dia.
Karena sebenarnya cinta itu bukan menunggu. Kunci dari pada cinta itu mendidik.

Realita yang terjadi dalah hidup ini sekarang,orang pacaran itu ada fasenya.

• Fasenya Anak Alay
Awal-awal pacaran semangat.
Sayang... Sayang lagi ngapain?
Sayang udah makan belum?
Sayang, matiin dong telponnya.. Gak kamu aja yang matiin.

Mungkin seperti itu.
Ini adalah fasenya. Makan telpon, tidur telpon, dan semuanya telponan..... KAMPREEEET

• Fasenya banyak masalah
Nah..ketika kamu memasuki fase yang kedua, ini sudah mulai banyak gesekan, sudah banyak dinamika, masalah dimana-mana. Jadi ini wajar.
Banyak orang ketika berada di fase yang kedua ini kebanyakan putus. Coba kamu pikirkan.

• Fasenya saling menyakini
Jadi pacarannya itu adeeem,jarang terjadi masalah. Karena sudah saling mempercayai dan sudah saling menyakini.
Makanya saya bilang, kunci dari pada cinta yang sebenarnya itu menyakini,mempercayai. Kalau kalian saling menjaga hati, saling mempercayai, walaupun LDRan tapi saling percaya bahwa pacarnya tidak selingkuh dan sebagainya. Yaaa... Itu telah cinta.

Dan selanjutnya lagi, yang harus teman-teman lakukan,teman-teman harus paham dulu bahwa sebenarnya pacaran itu adalah ajang teman-teman belajar,ajang teman-teman berproses.
Banyak orang yang gak sadar,ini mungkin dianggap spele. Coba kamu pikirkan, kalau pacaran aja kamu sudah bisa mempertahankan hubungan. Ketika terjadi sebuah dinamika, tetapi kalian mampu bertahan. Itu ciri-ciri bahwa kamu akan sukses nantinya. Sukses dalam hal hubungan. Ini realita.
Kalau pacaran aja kalian sudah berhasil, apalagi nanti dalam rumah tangga.

Tapi kalau dari sekarang pacaran udah dikit-dikit putus, dikit-dikit ini, dikit-dikit itu, berarti anda tidak bisa menjaga hubungan kamu.
Ada banyak orang yang memgatakan,
Waaah saya bangga punya mantan banyak. Waaah mantan saya 10. Waah mantan saya 20.
Tetapi tau gak, sebenarnya kamu itu menjelekkan diri kamu sendiri. Kamu menunjukkan kepada orang-orang lain bahwa kamu itu gak bisa menjaga cinta dan gak bisa menjaga hubungan.

Bisa di pikirkan gak?
Ini sih sederhana, spele.
Mungkin kebanyakan orang gak mau berpikir kesitu. Coba pikirkan, apa sih yang di banggakan punya mantan banyak?
Itu gak ada sama sekali menurut saya.
Justru kita itu menjatuhkan diri kita di hadapan orang lain. Semakin banyak mantan kita, ya semakin banyak kita gak bisa menjaga hubungan.
Masuk akal nggak.... Masuk akal loh teman-teman.

Ini sederhana,tapi bisa di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Pacaran aja sudah bisa saling menjaga hubungan, bisa menjaga komitmen, saling percaya. Apalagi besoknya kamu nikaah. Kebayangkan romantisnya gimana.
Yapasti, insyallah hubungan kalian itu akan baik-baik saja. Karena sudah terbiasa dari dulu.
Apalagi orang pacaran yang bertahun-tahun.

Ini sebuah realita sederhana sih.
Kalau memang positif bagi kalian, silahkan diambil. Apa yang saya bilang ini pun hanya sebatas opini.

Okee.... Terlepas dari itu semua,sebenarnya saya nggak merekomendasikan kalian untuk pacaran. Yaa.. Kalau bisa pacaran langsung nikah aja, ataupun nggak usah pacaran. Tapi langsung nikah aja, nanti sesudah nikah baru pacaran.

Ingat... Pacaran itu dosa loh teman-teman.