Relasi Di Steemit Antara Kualitas dan Mutualitas Kita

in #indonesia7 years ago

 

Sumber Ilustrasi 

Saya termasuk dalam kategori steemian yang gemar posting sembarangan. Rata-rata postingan saya berupa recehan yang gagal menarik lirikan steemian lain. Namun saya bersyukur pada Sang Maha Pencipta karena selama saya menanggung kenyataan miris itu, tidak pernah sekalipun terbit rasa kesal dihati saya. Alih-alih merasa kesal akibat sepinya lirikan pada postingan-postingan, saya malah tertantang saya untuk berusaha lebih keras lagi. Hasilnya memang masih mengecewakan, postingan terbaru saya masih sama recehnya dengan postingan terdahulu. Untuk sementara saya masih gagal menerapkan perubahan, pada poin inilah saya menumpahkan kekesalan terhadap diri saya yang berkemampuan terbatas ini. 

Pelarian yang paling gampang dan nyaman dari keresahan tersebut adalah dengan membuka setiap postingan steemian lain yang bertengger di feed saya. Beberapa postingan memang dibuat cukup menarik oleh empunya blog, namun tidak banyak terdapat postingan cerdas semacam itu. Berbeda jauh jumlahnya bila dibandingkan dengan berjubelnya postingan "remah-remah rengginang" yang kualitasnya tidak lebih baik dari milik saya. Sialnya postingan junk seperti ini kadang kala lebih sukses menarik banyak apresiasi, baik itu vote maupun komentar bila dibandingkan dengan postingan penuh gizi diatas. 

Kondisi ini mengenangkan saya pada jejaring sosial masa lalu, Facebook. Berkali-kali saya mengucek mata memastikan diri bahwa saya sedang berada di steemit dan tidak sedang membuka akun jejaring sosial yang salah. Ketika steemit berasa facebook maka sekali lagi pelarian saya dari kenyataan telah gagal. Mungkin saya terlalu serius mengaggap steemit, sehingga sulit sekali untuk memenuhi semua ekspektasi saya tersebut di steemit.

Sumber ilustrasi

Sejak memahami steemit lebih dalam saya mulai menerapkan pantangan ketat mengupvote konten nirmanfaat. Walaupun si pemilik konten sebelumnya pernah memvoting postingan saya. Prinsip saya disini jelas bahwa relasi yang hendak saya bangun adalah hubungan interpersonal berdasarkan kualitas bukan mutualitas. Saya hanya merelakan voting power tidak seberapa yang saya miliki sebagai reward bagi pemilik postingan terbaik menurut saya, meski yang bersangkutan tidak punya hubungan saling follow dan saling bertukar upvote dengan saya. Intinya saya menjadikan reward tersebut sebagai terimakasih saya yang tak terhingga buat mereka yang telah menyumbangkan wawasan baru buat saya di steemit. 

Sort:  

Konten bagus atau tidak itu sangat subjektif, bagus menurut kita blm tentu bagus menurut orang lain, yg penting tdk plagiat, selama itu orisinil tetap dihargai di sini. tetaplah membangun komunitas, kekuatan steemit justru ada disitu

Aha. @rayfa the best. 😀

Terimakasih saran dan masukannya kak.. Yang kakak sampaikan lebih baik dan benar dari apa yang telah saya uraikan...

Wow, very nice post