Between Sports and Lifestyle: Bicycles | Sepeda: Antara Olahraga dan Gaya Hidup |

in #indonesia7 years ago

A radio journalist from the area assigned to Jakarta was surprised to see an onthel bike-taxi in the Kota Tua (read: Old City). He hastily reported the scene as she felt she was getting exclusive news. In fact, bike-taxi in the Kota Tua is a regular sight. For the people of the region, it is difficult to imagine there are still bike-taxi in the capital city of Indonesia, Jakarta. Millennial era right now, amid the onslaught of taxis and motorbikes online, bike-taxi still exist even though more marginalized by other modes of transportation.

In the Kota Tua--as I have seen--the users of bike-taxi services are more to longing for the past or just trying to ride on a bicycle rather than as a means of transportation. Perhaps only a few people who use bike-taxi for transportation needs.

Bike-taxi drivers in the Kota Tua on average are also aged. Among them there has been a bike-taxi driver since 1980. Now, when they have reached 60 or 70 years, they are still loyal to the bike-taxi driver profession. And they are still strong and healthy to pedal a bike with a passenger in the back.

Bicycles are pollution-free and healthy.


Bike_01.jpg


Reading the history of bicycle invention from several sources, such as seeing the long journey of a struggle find perfection. The ancestors of bicycles are thought to have originated in France in the early 18th century when the country began using a two-wheeled transport tool called velocipede with a strange shape and without the use of iron.

In 1818, Baron Karis Drais von Sauerbronn perfected the form velocipede. However, the Baron cannot be mentioned as the inventor of all parts of the bicycle because some others from a certain period perfect the shape of bicycles such as Kirkpatrick MacMillan from Scotland in 1839 or Ernest Michaux in 1855 which made the weight of the crank so that the bike's speed became more stable. Some other names are also quite meritorious in perfecting the shape and parts of the bike.


Bike_02.jpg


Now, the bike has become part of the lifestyle. Bicycle clubs are already formed in almost all cities, sometimes even dozens of clubs in one city. Because bikes of many kinds, sometimes clubs are also formed based on certain orientations, such as bicycle brands, club members' age, until such goals for sports achievements. Bicycle prices also vary to beat the price of the car.

The policy of the municipal government in Indonesia in favor of bicycle users also increased the number of bicycle communities. Since then, the campaign has been encouraged so that when there are officials who support, the growth is faster. Some media in Indonesia, on Friday (16/3/2018, reported the Vice Governor of DKI Jakarta, Sandiaga Uno, who urged all employees to use bicycles to the office every Friday. Of course this program needs to be supported without having to be talkative because driven by superiors. Because, many people also use a bicycle because of the bandwagon effect.

Cycling is good for health, although adverse effects also exist such as affecting the quality of male sperm and can result in injury to some parts of the body. However, the benefits are far more than the bad impact. Several article links in the Indonesian language below describe the benefits of bicycles for health and the environment.

So when I saw a bicycle counter at a mall in Bandung, West Java, I was interested to photograph it because our family is a bike lovers. At home, we have five bikes ranging from small to onthel bikes that have now become antiques.

While menggowes, fun also heard the song Bicycle Race from Queen. However, only the lyrics alone because the original video of this song is not healthy for all ages.[]


Bike_03.jpg

Sepeda, Antara Olahraga dan Gaya Hidup

Seorang jurnalis radio dari daerah yang ditugaskan ke Jakarta, terkejut melihat ojek sepeda onthel di Kota Tua. Dia buru-buru melaporkan pemandangan tersebut karena merasa mendapatkan berita eksklusif. Padahal, ojek sepeda di Kota Tua adalah pemandangan biasa. Bagi orang daerah, memang sulit membayangkan masih ada ojek sepeda di ibu kota Indonesia, Jakarta. Zaman millennial sekarang ini, di tengah gempuran taksi dan sepeda motor online, ojek sepeda masih tetap ada meski semakin terpinggirkan oleh moda transportasi lainnya.

Di Kota Tua—seperti yang pernah saya saksikan—pengguna jasa ojek sepeda lebih kepada kerinduan kepada masa lalu atau sekadar mencoba dibonceng dengan sepeda dibandingkan sebagai alat transportasi. Barangkali hanya beberapa orang saja yang menggunakan ojek sepeda untuk kebutuhan transportasi.

Tukang ojek sepeda di Kota Tua rata-rata juga berusia tua. Di antara mereka ada yang sudah menjadi tukang ojek sepeda sejak tahun 1980. Kini, ketika usia mereka sudah mencapai 60 atau 70 tahun, mereka masih setia dengan profesi tukang ojek sepeda. Dan mereka masih kuat dan sehat mengayuh sepeda dengan seorang penumpang di belakang.

Sepeda memang bebas polusi dan menyehatkan.


Membaca sejarah penemuan sepeda dari beberapa sumber, seperti melihat perjalanan panjang sebuah perjuangan menemukan kesempurnaan. Nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Perancis pada awal abad ke-18 ketika negeri itu mulai menggunakan alat transportasi roda dua bernama velocipede dengan bentuk yang aneh dan tanpa menggunakan besi.

Sampai pada 1818, Baron Karis Drais von Sauerbronn menyempurnakan bentuk velocipede. Namun, Baron tidak bisa disebutkan sebagai penemu seluruh bagian dari sepeda sebab beberapa yang lainnya dari periode tertentu menyempurnakan bentuk sepeda seperti Kirkpatrick MacMillan dari Skotlandia pada 1839 atau Ernest Michaux pada 1855 yang membuat pemberat engkol sehingga laju sepeda menjadi lebih stabil. Beberapa nama lain juga cukup berjasa dalam menyempurnakan bentuk dan bagian sepeda.


Bike_04.jpg


Kini, sepeda sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Klub-klub pecinta sepeda sudah terbentuk di hampir semua kota, bahkan kadang ada belasan klub di satu kota. Sebab sepeda banyak jenisnya, terkadang klub juga dibentuk berdasarkan orientasi tertentu, seperti merek sepeda, usia anggota klub, sampai tujuan seperti untuk olahraga prestasi. Harga sepeda juga bervariasi sampai mengalahkan harga mobil.

Kebijakan pemerintah kota di Indonesia yang memihak kepada pengguna sepeda, juga menambah jumlah komunitas sepeda. Sejak dulu, kampanye bike to work sudah digalakkan sehingga ketika ada pejabat yang mendukung, pertumbuhannya semakin cepat. Beberapa media di Indonesia, pada Jumat (16/3/2018) memberitakan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, yang mengimbau semua pegawai menggunakan sepeda ke kantor setiap hari Jumat. Tentunya program ini perlu didukung tanpa harus menjadi latah karena didorong oleh atasan. Sebab, banyak juga orang menggunakan sepeda karena ikut-ikutan.

Bersepeda memang baik bagi kesehatan, meski dampak buruknya juga ada seperti memengaruhi kualitas sperma laki-laki serta bisa mengakibatkan cedera pada beberapa bagian tubuh. Namun, manfaatnya jauh lebih banyak dibandingkan dampaknya buruknya. Beberapa tautan artikel dalam bahasa Indonesia di bawah ini menjelaskan manfaat sepeda bagi kesehatan dan lingkungan.

Maka ketika melihat counter sepeda di sebuah mal di Bandung, Jawa Barat, saya tertarik untuk memotretnya karena keluarga kami adalah pecinta sepeda. Di rumah, kami memiliki lima sepeda mulai dari kecil sampai sepeda onthel yang kini sudah menjadi barang antik.

Sambil menggowes, asyik juga mendengar lagu Bicycle Race dari Queen. Namun, hanya lirik saja karena video asli dari lagu ini tidak sehat bagi semua usia.[]

Bike_05.jpg

Photos by @ayijufridar

Referensi:

  1. http://informasitips.com/sejarah-dan-penemu-sepeda
  2. https://lifestyle.okezone.com/read/2017/12/20/481/1833179/4-manfaat-bersepeda-30-menit-sehari-bagi-kesehatan
  3. https://kesehatantubuh-tips.blogspot.com/2016/10/manfaat-bersepeda-efek-sampingnya.html
  4. https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/manfaat-bersepeda-bagi-kesehatan/
  5. https://manfaat.co.id/30-manfaat-bersepeda-bagi-kesehatan
  6. https://health.detik.com/hidup-sehat-detikhealth/1578081/manfaat-dan-efek-samping-olahraga-sepeda
  7. https://news.okezone.com/read/2018/03/16/338/1873592/sandiaga-ajak-warga-dki-bersepeda-ke-kantor-setiap-jumat
  8. http://hargasepedainfo.blogspot.co.id/2015/10/asal-usul-sepeda-secara-singkat.html


Velocipede.Source



[Source YouTube]


Badge_@ayi.png


follow_ayijufridar.gif

Sort:  

Tempat kita berbeda bang ketika mayoritas orang berlomba-lomba mencari kendaraan yang canggih dibandingkan bersepeda.

Sepeda (belum) akan berakhir di jalan raya @bangmimi.

iya kanda @ayijufridar
sebenarnya saya juga suka bersepeda
hanya saja rutenya berbeda dengan di luar
ketika saya di Rangunan zoo saya sangat menikmatinya

Thanks for your nice post

gowes kita bang

Yuukkkk.... Eh yang diajak siapa yang jawab siapa...

Maulah sepedanya cantik cantik

Saya juga setuju dengan kebijakan Sandiaga Uno itu walopun dengan resiko sampe kantor bau keringet. Hohoho

kembali seperti dilu sepedanya ya bang @ayijufridar

Bersepeda itu sehat dan menyenangkan, rugi donk punya sepeda tetapi tidak berkomunitas, selain asik dan punya banyak teman. Benar
Bersepeda itu sehat seperti kata bg @ayijufridar diatas. Selain memancing Bersepeda adalah satu hoby saya. 😃

Wah, ternyata @syareefa10 suka memancing juga, sama dong kayak Bang @zainalbakri. Tapi @zainalbakri suka memancing keributan.

ada gitu?

Adalah.... tips kon?

Naik sepeda itu sehat banget tapi kalau di kota besar dengan polusi minta ampun ya bahaya juga, bukannya sehat tetapi malah bikin rusak tubuh. Bagaimaba kalau kita ganti saja dengan kuda? Berkuda juga olahraga loh! Cuma memang mahal harga kuda tetapi kalau jumlah pasokan banyak dan pembelinya juga bejibun, mungkin bisa turun harganya. Saya lebih suka berkuda daripada bersepeda sih! Sakit pantat kelamaan bersepeda, termasuk bersepeda motor!

Kalau berkuda butuh tempat khusus, Sista @mariska.lubis. Dan nggak bisa dipakai buat ngantor. Ada juga yang naik kuda ke kantor, tapi Kuda Mitsubishi, minum bensin dia, nggak makan rumput.

Kuda pun lebih mahal dan tidak semua orang bis merawat. Kalau sudah punya kuda, nanti jadi pengen punya pistol. Kalau sudah punya pistol, nanti suka nembak sembarangan. Itu yang saya takutkan.

Kebanyakan nonton film WIld Wild West kayaknya abang ganteng satu ini hahaha...

Disingkat dengan WWW, ya? Film favorit saya jenis itu judulnya The Youngs Guns. Original soundtrack juga suka: Blaze of Glory John bon Jovi🚀🚀🚀.

Ikutan gowes donk bang😜😜

Ayoooo, gowes dan lari @puanwarnabhumi.

Saya punya 3 di rumah, jarang dipakai karena seringnya berolahraga lain, seperti bola. Saket pha teuh sang, tapi menye maen bola han saket.

Wah, @abuarkan punya sepeda jarang dipakai. Samalah dengan saya kalau begitu, hehehehe....

Usulan bersepeda oleh sandiaga ini perlu diapresiasi tinggi. Budaya sehat perlu diterapkan dan kualitas hidup pasti meningkat berujung pengharapan hidup juga tinggi. Jika budaya sepeda dilakukan sama dengan jalan kaki so pasti berdampak mengurangi kemacetan kota Jakarta. Tapi itu butuh revolusi total, kebanyakan masyarakat kita lebih ingin praktis dan simpel. Mungkin nanti ada ojek sepeda online dikemudian hari.

Semoga gagagan itu bisa berjalan @ferryfansuri. Pasti sulit bagi Jakarta untuk memberi ruang bagi sepeda.

I love cycling, at home, my husband and my son are the only cycling seats when the holidays. Sometimes join cycling with my husband's office friends, they have a team that almost every Sunday cycling in Taman Mini Indonesia Indah and UI.

Happy family: one bike for one family @willyana. Please send my warm regard for your bike, hahahaha...

Tulisannya menarik, Bank Ayi. Aku juga suka sepedaan keliling komplek. Asyik

Bersepeda dengan keluarga memang mengasyikkan, membuat sehat dan hubungan tambah harmonis. Terima kasih Pak @ahmadunyh. Saleum.

Saya pilih sbg olah raga saja, karena sepeda mahal mahal

Olahraga tak perlu mahal @bidik, yang penting cocok dan sehat.