Hari ini, hari yang tidak pernah bisa hilang dalam ingatan.
24 Januari 2012 kau pergi menghadap Illahi, kini enam tahun sudah aku menabung rindu untukmu.
Kupikir kau akan baik-baik saja setelah siuman dari ruang ICU, ternyata, selepas aku pulang kau menghembuskan nafas terakhir, aku menerima kabar duka ini dengan berat hati.
sebelum aku membelakangi kematianmu, kau sempat berpesan, Manja, bila aku tiada nanti, jangan pernah lupa waktu makan,kau punya penyakit maag, aku tidak ingin melihat kau sakit lagi terkapar ditempat tidurmu berbulan-bulan, jaga juga waktu shalatmu, kirimkan aku do'a untuk menenangkanku di alam sana jika aku telah khatam menjalankan tugasku didunia ini , Manja, nanti bila aku tiada kau tetap harus merubah mimpi-mimpimu menjadi kenyataan, kau tak boleh kalah dengan ujian Tuhan, aku tau kau kuat, buktinya kau sanggup bersabar menunggu aku siuman, Manja, aku mencintaimu, jangan kecewakan aku dengan air matamu, aku tak kuasa melihat pipimu basah karnaku, Manja, jika aku tidak bisa lagi menjaga makan dan minummu nanti, aku ingin sekali memastikan kau berada di tangan orang yang baik, yang mampu menjagamu, yang tidak akan pernah membasahi pipimu dengan perbuatannya, yang selalu mengerti bagaimana tingkah lakumu, tetapi tetap ingin bersamamu, aku ingin sekali melihat kau bahagia.
Rey, kata-kata itu masih terekam jelas dalam ingatan, maafkan aku jika aku membuat kau gaduh dialam sana karna air mataku, berhari-hari aku merindukanmu, berhari-hari ku berharap kau tetap ada dalam duniaku, kau tetap jadi orang pertama yang menghapus air mataku.
Rey, andai saja kau ada disini pastinya kau tak akan membiarkan aku menangis sendiri, aku tau itu, kau pasti tak akan tega melihat aku tertidur dalam keadaan pipiku basah. Rey, jengunk-jenguklah aku dalam mimpi indahku, agar aku tidak terus menerus menghayalkanmu ada dalam duniaku.
Rey, semoga Tuhan melapangkan kuburmu, dan semoga surga selalu menantimu, salam rindu dariku, Dhiara
nice yu