Aku sudah mencintaimu jauh-jauh hari sebelum cintamu sampai ketelingaku
Aku diam karna aku sedang melihat
Bagaimana cara kau memuliakan cinta
Aku sudah mencintaimu jauh-jauh hari sebelum kau sampai didepan mataku
menawarkan cinta yang aku iming-imingkan
Kau lihat senyum ini
Senyum yang tak pernah kuberi pada nyawa yang lain kecuali kepada orang tuaku dan kau
Duduklah disampingku
Rebahkanlah lelahmu dibahuku
Akan kuhidangkan secangkir cinta dan sepiring rindu untukmu
Ceritakan padaku, bagaimana kau bisa sampai kehatiku dengan selamat
Begini ceritanya...
Saya berjalan tadi mengikuti belakang mobil ambulance, berharap kalau ada apa2 nanti saya bisa langsung masuk ke ambulance...
Terima gadis...
@profesorgila hahaha begini ceritanya tadi saya berjalan hanya sekedar ingin mutar-mutra kota saja,tiba-tiba ada yang stop mobil saya dan ingin masuk, ya sudah saya terima hahaha
Bererti @ayunadira yg jadi supir ambulan tadi...
Terima gadis ya dah bisa numpang...
gurau
@profesprgila hahaha iya sama-sama mbak
Saya laki la... :-(
@profesiorgila hahaha maap bg, kirain perempuan hahaha
Kalau perempuan mana mau jadi orang gila sih...
Sedap puisinya. Ditunggu karya-karya selanjutnya. Salam sastra.
@sikulipena makasih bg 😊😊
Meleleh baca puisinya, berasa dalan jali cinto awak hihi
@miratilhayati hahaha cinto awak macam ni ? Gimana liburan ?
Ini udah di banda, kamu kapan kesini yu?
Memang ayu paling bisa
@aprilliaannisa bisa apa pril ? Bisa ketawa sama nangis aja aku 😁😁
Sudah di vote Semangat untuk menulis
Terimakasih @omjacknews jangan mls pencet tombol follback
tidak ada tombol follback disini
Dalam banget ya kata-katanya @ayunadira😊😊😊
@nurhayati sedalem apa kk ? 😁😁