"Kangen.. Kapan ya bisa ngumpul lagi?"
Begitulah bunyi status di sosial media salah satu teman kuliah saya dulu, pada postingan tersebut tidak lupa Pipit menyertakan fotonya bersama Piana dan Rara.
Lalu Piana menjadi yang pertama ikut menanggapi postingan itu, tak lupa juga dia menyampaikan rasa kangen yang sama.
"Iya, kangen ni.. Kapan ya kita jumpa lagi?"
Melihat mereka yang saling berbalas kangen di komentar postingannnya Pipit, saya pun tidak mau ketinggalan, namun komentar pertama saya justru memberikan apresiasi kepada mereka.
"Senang liat kalian masih saling kangen-kangenan.. Walau jarak dan kesibukan masing-masing berbeda, namun ukhuah tetap berjalan, salut!"
Begitulah bunyi tanggapan pertama saya, kemudian tidak lama berselang, Pipit yang sedang online langsung menanggapi komentar saya dengan bunyi balasan:
"hehe.. Pasti dong!! Walau kita tinggal di daerah yang berbeda, tapi kita tetap bersatu. Hmm.. Oya, kapan kita buat reunian, ajak lah teman-teman!"
Sontak! Ketika saya membaca balasan komentar dari Pipit, saya yang tadinya hanya sekadar menyaluti kekompakan mereka yang tetap saja belum memudar akhirnya jadi ikut-ikutan saling kangen juga.
Tidak lagi berpikir panjang, saya langsung menandakan beberapa teman lainnya dengan maksud mengkonfirmasi ajakan Pipit yang ingin membuat acara reunian. Saya menandai Adrian, Maimun, Cut Mur dan Dwi Sartika.
Belum ada tanggapan dari beberapa teman yang saya panggil di komentar, namun Rara sudah mulai memencet tombol "like" sebagai isyarat menyutujui inisiatif Pipit.
Ada dua hal yang dapat saya simpulkan dari cerita di atas. Ya, antara media sosial dan persahabatan.
Media sosial bila dimanfaatkan dengan baik akan sangat membantu hubungan sosial kita dengan teman, saudara atau bahkan keluarga kita sendiri. Lebih dari itu, media sosial juga bisa menjadi sumber informasi. Namun dalam hal ini kita juga harus bijak dalam hal menyaring informasi yang berkualitas, tentu saja informasi dengan kejelasan dan keakuratan sumbernya. Bukan informasi atau berita hoak yang marak beredar dikalangan masyarakat akibat ulah beberapa oknum yang berkepentingan dalam hal politik atau hanya sekadar ingin meresahkan masyarakat.
Sebuah pertemuan memang sangat penting, dengannya akan melahirkan tali hubungan persahabatan. Setiap pertemuan sudah pasti akan berujung pada perpisahan, tersisa kenangan indah, senyuman, kekompakan, dan bahkan konflik yang mungkin saja pernah terjadi suatu hari kita akan diingatkan kembali akan rekaman deretan peristiwa tersebut. Dan hari ini, media sosial telah memercikkan benih-benih rindu, siapa saja yang pernah bertemu dan kemudian berpisah.
Posted from my blog with SteemPress : http://ayuramona.epizy.com/2018/12/06/percikan-rindu-yang-berawal-dari-sosial-media/
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by ayuramona from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.