Aisyah, Bayi Mungil Penderita Gizi Buruk dan Kebocoran Jantung (ind-ing)

in #indonesia7 years ago (edited)

By : @bahtiarlangsa

image

Dalam rumah berkontruksi papan semi permanen, Aisyah bayi mungil 17 bulan terbaring lemah diatas tilam kecil. Sesekali tubuh kecil yang terbungkus baju singlet dan pampers itu menggeliat dengan sisa kekuatan yang ada, sebagai pesan bahwa semangat hidupnya masih tinggi untuk mengarungi jagat raya ini ketika besar nantinya.

Sekilas tidak ada yang menggugah perasaan dari kondisi Aisyah, karena bayi mungil anak pasangan Syawaluddin (45) dan Fitriani (43) warga Gampong Sungai Lueng, Kecamatan Langsa Timur ini hanya terbaring tanpa suara rewel. Namun bila melihat secara seksama, maka kita akan tahu betapa kuatnya tubuh kecil bayi yang dilahirkan pada 18 Agustus 2016 itu bertahan hidup dengan kondisi kekurangan gizi dan kebocoran jantung tanpa suara rewel dan tangisan sebagaimana bayi pada umumnya.

image

Kondisi tersebut harus ditanggung oleh anak kedelapan dari delapan bersaudara ini sejak usia empat bulan kelahirannya, walaupun dilahirkan dalam kondisi normal dengan berat badan normal 3,8 Kilogram sebagaimana bayi pada umumnya. Namun, sejak usia 4 bulan kelahiran secara berangsur-angsur berat badan Aisyah menurun drastis hingga mencapai 2,6 Kilogram. Sejak saat itu berdasarkan hasil pemeriksaan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa diketahui bahwa Aisyah menderita gizi buruk dan kebocoran jantung.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh orang tua Aisyah untuk menyembuhkannya menjadi anak yang sehat, ceria dan tumbuh sebagai anak yang memiliki cita-cita mulia. Namun, sejauh ini berbagai upaya itu belum mampu membawa Aisyah keluar dari masalah besar yang tidak sepadan dengan tubuh mungilnmya. Kata sembuh seakan masih terlalu jauh dari Aisyah, karena selama ini pengobatan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya masih sebatas perawatan rumah sakit dan belum pada penanganan lanjut untuk perbaikan gizi dan penanganan kebocoran jantung.

image

“Sejak usia 4 bulan Aisyah sudah terbaring di rumah sakit selama 13 hari, setelah itu lebih dari 2 bulan harus selalu chek up ke bagian poli anak rumah sakit. Namun tidak adanya perkembangan kesembuhan dan tidak adanya dana untuk membeli kebutuhan gizi yang disarankan dokter karena tidak ada dalam tanggungan jaminan kesehatan, maka pengobatan Aisyah terpaksa berhenti. Selama ini penanganannya hanya mengandalkan perawatan di rumah dan sesekali control ke rumah sakit” lirih Fitriani.

Pun demikian, sebagai tanggungjawab orang tua terhadap anak, tetap dilakukan oleh Syawaluddin dan Fitriani, disamping mengupayakan pengobatan untuk kesembuhan Aisyah, Syawaluddin juga terus bekerja sebagai nelayan dan penjaga tambak untuk mendapatkan penghasilan membantu kebutuhan gizi dan pengobatan Aisyah yang semakin hari semakin memburuk. Disamping itu juga tetap memenuhi kebutuhan tujuh orang anak-anaknya yang lain.

image

Kegigihan Aisyah dalam bertahan hidup dengan kondisi gizi buruk dan kebocoran jantung, serta ketegaran Fitriani dalam merawat dan berupaya menyembuhkan Aisyah, akhirnya mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kota Langsa. Melalui Dinas Kesehatan dan Puskesmas, Aisyah mendapatkan penanganan gizi langsung dari tim medis secara rutin. Sementara untuk penanganan kebocoran jantung, Aisyah juga telah mendapatkan rujukan langsung ke Rumah Sakit Zainoel Abidin, Banda Aceh dari Pemerintah Kota Langsa.

image

Kini Aisyah sedang bersiap untuk menggapai masa depan sebagaimana anak-anak lainnya, karena pada Senin, 5 Maret 2018 mendatang team rumah sakit Kota Langsa akan membawa Aisyah ke Banda Aceh untuk penanganan medis secara serius. Mari sahabat steemian kita doakan semoga Aisyah diberikan kesembuhan dan mampu melewati cobaan yang besar ini serta kelak menjadi anak yang berjiwa besar. Amin.

image

Aisyah, Little Baby Poor Nutrition and Heart Leak

By: @bahtiarlangsa

image

In a semipermanent boarded up house, the tiny 17 month old Aisyah lay weak on a small bed. Once in a while the small body wrapped in a singlet and pampers shirt wriggles with the remaining strength, as a message that the spirit of his life is still high to navigate the universe when it is big.

At first glance there is nothing that evokes the feeling of Aisyah condition, because the little baby of Syawaluddin (45) and Fitriani (43) of the Gampong Sungai Lueng, Langsa Timur subdistrict, is only lying in a fussy voice. But if you look carefully, then we will know how strong the small body of the baby who was born on August 18, 2016 was surviving with the condition of malnutrition and heart leak without voice fuss and cry like the baby in general.

image

These conditions must be borne by the eighth child of eight siblings since the age of four months of birth, although born in normal conditions with normal weight 3.8 Kilograms as infants in general. However, since the age of 4 months of birth gradually Aisyah weight decreased dramatically to reach 2.6 Kilogram. Since then based on the results of medical examination at the Langsa Regional General Hospital it is known that Aisha suffered from malnutrition and heart leakage.

Various attempts have been made by Aisyah parents to heal him into a healthy, cheerful child and grow up as a child who has a noble aspiration. However, so far these efforts have not been able to bring Aisyah out of a big problem that is not commensurate with her tiny body. The word healed as if it is still too far from Aisyah, because during this treatment is done by both parents are still limited to hospital care and not on the further handling for the improvement of nutrition and handling of cardiac leakage.

image

"Since the age of 4 months Aisyah has been lying in the hospital for 13 days, after that more than 2 months should always check up to the hospital's poly section. But the absence of the development of healing and the absence of funds to buy the nutritional needs of the doctor recommended because it is not in the health insurance coverage, then the treatment Aisyah had to stop. During this handling only rely on home care and occasional control to the hospital "Fitriani softly.

Even so, as the responsibility of parents to children, still done by Syawaluddin and Fitriani, in addition to seeking treatment for the recovery of Aisyah, Syawaluddin also continue to work as fishermen and pond keepers to earn income to help the needs of nutrition and treatment Aisyah increasingly worsened. Besides, it also fulfills the needs of seven other children.

image

Persistence Aisyah in survival with malnutrition and heart leakage, and Fitriani's freshness in taking care and trying to heal Aisyah, finally get attention from the Government of Langsa City. Through the Health Office and Puskesmas, Aisyah received direct nutrition handling from the medical team on a regular basis. As for the handling of cardiac leakage, Aisyah has also received direct referral to Zainoel Abidin Hospital, Banda Aceh from Langsa City Government.

image

Now Aisyah is preparing to reach the future as other children, because on Monday, March 5, 2018 the team of Langsa Hospital will bring Aisyah to Banda Aceh for serious medical treatment. Let our steemian friends pray that Aisyah will be healed and able to pass this great trial and later become a big soul. Amen.

image

salam komunitas steemit indonesia

image

image

image

Sort:  

Semoga pihak terkait melihat dan mengeluarkan bantuan yang patut

Amin, semoga Aisyah segera mndapatkan kesembuhan dan merasakan hidup normal seperti bayi lainnya, amin.

Semoga semuanya berjalan dengan lancar. Mari bersama-sama kita sisipkan doa khusus buatnya.

Opotalah, seudeeih that hatee ta eu aneuk meutuwahnyan. Smoga beurijang sihat lagey aneuk yg laen. Amin.

Amin, beutroeh ban hajat.

kok gak bilang 2

Dadakan bro diajak ma dedek

Kisah yg menggugah hati

Mari kita doakan semoga Aisyah mendapat kesembuhan, amin.

Semoga bagah sehat dan na dermawan yg akan membantu