Ketika setiap kebaikan / keburukan seharusnya berasal dari diri sendiri..
Hidup di lingkungan manapun akan selalu membuat kita berhadapan dengan pengambilan keputusan, termasuk tentang berbuat kebaikan atau bahkan hal buruk. Jauh di dalam batin, seringkali diantara kita berpikir bahwa kita adalah orang yang cukup baik, setidaknya untuk diri kita sendiri. Kita hidup dengan “aman”, Menolong dan ditolong, membantu dan dibantu, yang kita lakukan akan kembali kepada kita. karena memang seperti itulah hidup. Dengan kata lain, pemikiran tersebut membuat beberapa diantara kita berpikir akan selalu ada penyebab ketika kita melakukan sesuatu. kita ditolong, maka kita juga akan menolong. Kita membantu maka kita akan dibantu.
Tetapi, bagaimana jika pemikiran tersebut digunakan untuk hal buruk? “kita dicelakakan, maka kita mencelakakan. kita dibully, maka kita membully. Kita difitnah, maka kita memfitnah.” Tidakkah ini terdengar seperti ajang balas dendam? Bukankah kebaikan seperti diatas hanya menjadi ajang balas budi (dalam konotasi negatif) ?
Bagi saya pribadi, tidak ada yang salah dengan ajang balas budi. Hanya saja, alangkah murni nya sebuah kebaikan ketika kita berbuat baik tanpa karena alasan tertentu. Alangkah indahnya sebuah kebaikan yang benar-benar berasal dari hati sendiri, bukan karena orang lain, bukan karena alasan tertentu.
Terlepas dari mindset saya pribadi, setiap orang memiliki pandangan masing-masing akan hidupnya. Disini, saya hanya ingin berbagi apa yang saya pikirkan. Semoga bermanfaat.
Pemikiran ini telah saya tuangkan dalam bentuk iklan pendek yang saya buat bersama teman saya, tim kami bernama Feelmo Pictures. Semoga video ini bermanfaat.
!(
“Kita sering melihat setiap kebaikan di setiap langkah yang kita jalani. Cukup banyak juga tindakan buruk yang membuat kita seolah menutup mata terhadap apa yang terjadi. Sadarkah kita? Setiap kebaikan atau keburukan dimulai dari diri sendiri.” (Teuku Iqbal Caesar)
good post i vote for you