MANAKAH YANG LEBIH BAIK, MENJADI ORANG PINTAR ATAU MENJADI ORANG BIJAK?. (WHICH ARE BETTER, BEING A SMART PERSON OR BECOME A WISE?)
Source
Dear steemian...!
Mungkin kita sering mendengar tentang orang yang pintar dan orang yang bijak. Sering kali juga kita beranggapan bahwa kalau orang yang suka ngomong dan sering muncul didepan publik dan terkenal kita sebut dengan orang pintar; sedangkan mereka yang lebih suka menyendiri dan lebih sering mendengarkan keluhan orang lain dan sedikit sensitiv kita lebih suka memanggilnya dengan sebutan orang bijak. Banyak orang yang beranggapan bahwa kedua hal ini adalah sama, orang bijak sudah tentu pintar dan orang pintar sudah tertu bijak. Ini merupakan pengetahuan umum yang berkembang di masyarakat yang artinya kebanyakan dari kita masih bingung menentukan mana orang bijak dan mana orang pintar.
Maybe we often hear about smart people and wise people. Often we also assume that if people who like to talk and often appear in public and famous we call the smart people; while those who prefer to be alone and more often listen to the complaints of others and a little sensitive we prefer to call him the sage. Many people think that these two things are the same, the wise are certainly smart and smart people have been wise. It is a common knowledge that develops in society which means that most of us are still confused about where the wise and the smart are.
Sebagai contoh ketika kita berjumpa dengan seseorang yang daya serapnya tinggi atau ketika kita menyampaikan sesuatu terlihat lebih cepat untuk mengerti ini disebut orang pintar. Ketika kita berjumpa dengan orang yang lebih sering mendengarkan dan memikirkan sesuatu secara sekasama dan mampu menyelesaikan masalah ini bisa disebut orang bijak. Bisa disimpulkan bahwa kepintaran ialah kemampuan seseorang dalam belajar dan memahai serta berpikir akan ide-ide dan hal-hal tertentu yang bersifat abstrak. Sedangkan bijak ialah kemampuan seseorang dalam menganalisis dan berpikir kritis terhadap suatu informasi yang didapatkannya serta mengevaluasi dan kemampuan mengambil keputusan dan pemecahan masalah.
For example, when we meet someone with high absorption capacity or when we say something faster to understand this is called a smart person. When we meet people who listen more often and think something together and are able to solve this problem can be called a wise man. Can be concluded that intelligence is the ability of a person in learning and thinking and thinking about certain ideas and things that are abstract. While wise is the ability of a person in analyzing and critical thinking of an information obtained and evaluate and the ability to make decisions and problem solving.
Untuk lebih jelasnya marilah kita akan melihat beberapa perbedaan antara orang pintar dan bijak.
For more details let us look at some differences between smart and wise people.
Yang Pertama, (The first,)
Seperti biasanya kriteria orang pintar ialah kemampuan untuk mengerti lebih cepat dari pada orang lain. Artinya orang yang pintar akan lebih cepat tanggap ketika medapatkan sebuah informasi. Ketika dia mendapat sebuah informasi yang baru, maka dengan sigap dia akan mengerjakan dan menerapka nya. Misalkan dia mendengar sesuatu yang cukup menarik perhatiannya maka dia akan lasung mengerjakan hal tersebut. Berbeda dengan orang yang bijak, ketika mendapatkan suatu informasi akan lebih dahulu menganalisis dan memahami informasi tersebut sebelum dikerjakan. Orang bijak akan mempertimbangka nya terlebih dahulu sebelum dikerjakan atau tidak akan lansung di praktekan begitu saja.
As is usually the criterion of smart people is the ability to understand faster than others. This means that a smart person will be more responsive when obtaining an information. When he gets a new piece of information, he will swiftly do and apply it. Suppose he heard something that attracted his attention so he will do it. In contrast to a wise person, when getting an information will first analyze and understand the information before doing. The wise will consider it first before it is done or will not be directly in practice.
Yang ke Dua, (The second,)
Tedapat perbedaan antara orang pintar dan orang bijak dalam mengakses suatu infor masi yang didapat. Mungkin kita sering menjumpai orang yang pola pikirnya kadangkala sedikit merugika orang lain. Sering kita menyebutnya dengan sebutan tidak berperasaan. Mungkin saja itu benar atau mungkin tidak. Hal ini yang lebih sering dialami oleh orang pintar, karena orang pintar ketika dia memproses suatu informasi yang didapat hanya berpikir secara sistematis saja dan mengutamakan logika. Dia hanya berbikir yang wajar-wajar saja atau kemungkinan yang masuk akal yang akan terjadi. Sedangkan orang yang bijak, akan mempertimbangkan informasi tersebut menggunakan logika dan perasaan, dal mempertimbangkan semuanya baik ini hal yang mungkin atau hal yang tidak mungkin terjadi. Intinya mereka selalu melibatkan perasaan dalam mengambil keputusan dan sebagai bahan pertimbangan.
There is a difference between a smart person and a wise person in accessing an information obtained. Perhaps we often encounter a person whose mindset sometimes hurts somewhat others. Often we call it as callous. Maybe it's true or maybe not. This is more often experienced by smart people, because people are smart when he processes the information obtained only think systematically and prioritize logic. He is just a reasonable thought or a reasonable possibility that will happen. While a wise person, will consider the information using logic and feelings, and considering everything is either possible or impossible. Essentially they always involve feelings in making decisions and as a material consideration.
Yang ke Tiga, (The third,)
Orang pintar memiliki rasa percaya diri yang kuat karena dia selalu yakin dan sadar akan kemampuannya. Mungkin hal ini yang membuat orang pintar terlihat sedikit sombong dan angkuh. Memang wajar saja karena mengingat orang pintar selalu sadar dan tau sejauh mana kemampuannya. Sedangkan orang bijak lebih sering bersikap tenang dan merendah diri serta lebih menyadari terhadap kekurangan yang dimiliki dan tidak pernah malu untuk belajar kembali tentang apa yang belum diketahuinya.
A smart person has a strong sense of confidence because he is always confident and aware of his abilities. Perhaps this is what makes smart people look a little arrogant and arrogant. It's natural for remembering smart people are always aware and know how far its ability. While the wise are more often calm and humble themselves and more aware of the shortcomings that are owned and never shy to learn again about what he did not yet know.
Yang ke Empat, (The fourth,)
Setiap orang memiliki cara sendiri dalam menyelesaikan masalah, orang pintar biasanya menggunakan kemampuannya dan informasi yang dia miliki dalam menyelesaikannya. Ketika semua selesai orang pintar lebih sering cepat berbangga diri akan keputusannya ketika mampu menyelesaikan masalah. Akan tetapi orang yang bijak akan senantiasa menggunakan keputusan yang berdasarkan sudut pandang dari berbagai arah dan intuisi dalam menyelesaikan masalah dan sering kali memberikan lebih dari satu jalan dalam mengambil keputusan dan mereka akan senang ketika mampu menginspirasi orang lain.
Everyone has his own way of solving problems, smart people usually use his abilities and the information he has in solving them. When all finished smart people more often quickly pride themselves on his decision when able to solve the problem. However, a wise person will always use decisions that are pointed out from different directions and intuitions in solving problems and often provide more than one way of making decisions and they will be happy when they are able to inspire others.
Yang ke Lima, (The Five,)
Seringkali kita melihat ada orang yang kita memberi argument atau pendapat terlihat seperti memaksa. Hal ini yang kadang sering dilkukan oleh orang pintar yang kadang memaksa orang lain untuk menerima pola pikir merka, dan kurang bisa menerima kekurangan sesama. Sedangkan orang yang bijak mereka lebih sering menganggap bahwa semua manusia sama tidak ad bedanya baik dia pintar atau bodoh atau kaya atau miskin. Orang yang bijak memiliki rasa sosial yang tinggi dan selalu menerima kekurangan orang lain.
Often we see there are people we give arguments or opinions look like forcing. This is sometimes often done by smart people who sometimes force others to accept their mindset, and less able to accept the shortcomings of others. While the wise men more often assume that all human beings are the same no matter whether he is smart or stupid or rich or poor. The wise person has a high social sense and always accepts the shortcomings of others.
Jadi, berdasarkan apa yang telah kita ketahui diatas mana yang lebih utama, apakah menjadi orang yang pitar atau menjadi orang yang bijak. Keduanya adalah pemberian dari tuhan yang patut kita syukuri dan keduanya adalah kemampuan alami yang dimiliki oleh manusia. Terserah apakah dia pintar atau bijak, keduanya memiliki tempatnya sendiri dalam diri kita. Jadi manakah yang termasuk diri anda?
So, based on what we already know above which is more important, whether be a smart person or become a wise person. Both are gifts of the gods we ought to be grateful for and both are natural abilities possessed by humans. It is up to him whether he is smart or wise, both have their place in us. So which one belongs to you?
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in: https://tibuku.com