Selamat malam teman-teman Steemian, beruntung sekali malam ini masih dapat berbagi konten kepada teman-teman sekalian. Meski akhir-akhir ini saya kurang intens dalam membuat postingan, bukan karena malas melainkan ada hal-hal lain yang butuh penyelesaian segera. Terkadang, memang hidup itu butuh jeda.
Mengapa saya mengatakan seperti itu? Itu karena saya merasa bahwa istirahat itu perlu untuk memulihkan stamina yang loyo dan meluruskan pikiran kembali. Jika badan lemas dan lunglai, pikiran pun susah untuk bekerja maksimal. Akibatnya, inspirasi pun susah diformulasikan menjadi sebuah ide yang sistematis.
Saya sering terkagum melihat para steemian lain yang sanggup membuat postingan hingga 4 atau 5 kali dalam sehari. Bagi saya itu berat karena saya bukanlah penulis. Saya hanya menuliskan apa yang saya rasakan tanpa mengetahui teori apa yang saya tulis itu. Itu sebabnya, saya tak pernah benar-benar menghasilkan sebuah karya ilmiah.
Dulu saya sering menuliskan mimpi-mimpi saya. Ya, mimpi saat tidur. Bahkan dahulu saya memiliki daftar mimpi sehari-hari yang saya tuliskan pada sebuah Diary. Namun sayang, buku itu hilang pada tahun 2007 ketika saya mengajar di Dayah Jeumala Amal, Lueng-Putu, Pidie Jaya. Hampir setiap hari saya punya mimpi. Masalahnya, ada mimpi yang tampak benar-benar nyata dan mudah diingat, ada pula mimpi-mimpi yang kurang jelas gambarnya dan susah untuk diingat. Oleh karenanya, saya selalu menyediakan alat tulis sebelum tidur guna menangkap mimpi-mimpi itu dengan sigap sebelum ia menguap dan tak bisa diingat lagi.
Saya sering termenung memikirkan mimpi-mimpi saya ketika terbangun. Apalagi dengan kualitas HD. Tampak benar-benar nyata dan sulit menyadarinya bahwa itu hanya mimpi. Terkadang pula, saya tak berani menuliskannya karena takut terbaca oleh orang lain karena di dalamnya terdapat rahasia-rahasia besar hidup saya yang juga muncul. Sebuah dilema memang. Namun kelak saya akan menyingkap tabir mimpi ini suatu hari dengan perspektif saya sendiri. Karena pada dasarnya, kita adalah penafsir mimpi terbaik bagi mimpi-mimpi kita sendiri.
Demikian teman-teman Steemian, tak perlu diikuti kerajaan-kerajaan yang tak perlu ini. Buang-buang waktu saja mungkin. Namun bagi saya, perlu untuk untuk mengungkap mimpi-mimpi pribadi. Mengapa ia bisa muncul dan benang merah apa yang bisa ditarik dari kehidupan nyata. Selamat bermimpi...
Saya tertarik dengan salah satu kalimat. Saya punya buku mimpi. Ada hubungan dengan tafsir mimpi atau buku t***l?. Peace. Stay cozy
Wah, kalau ini lain pak. Klw buku itu sudah dibumi hanguskan Sutanto. Ini murni refleksi mimpi pribadi.