Jika sesuatu yang diinginkan tidak sesuai dengan kenyataan maka akan ada kata-kata kekesalan yang akan keluar, sumpah serapah dan berbagai makian lainnya. Ini terjadi apabila kejadiannya menimpa kaum awam yang hanya meluapkan kekecewaannya.
sumber : google
Namun yang lebih parah dan ngeri adalah jika elit politik yang bersikap demikian, karena gagal untuk menjadi seorang kandidat akhirnya blak-blakan buka-bukaan aib politik, yang akhirnya mencemarkan sebuah organisasi yang didalamnya dihuni oleh orang-orang yang dimuliakan.
Hanya karena haus akan jabatan mereka rela sikut menyikut, saling menyudutkan dan membuka semua kebusukan yang dulu terbungkus rapi, ibarat buah duren walau serapat-rapatnya kita bungkus jika sudah masak akan tercium juga baunya.
Musim politik adalah musim yang suhunya panas, berbagai isu bisa terjadi pada masa itu, ada yang memuji-muji sebuah kelompok, ada yang menghasut, ada yang sengaja menjatuhkan martabat seseorang dan ada saja isu-isu terbaru yang keluar satu persatu dari mulut-mulut elit tersebut.
Namun yang lebih parah dari sandiwara politik ini adalah mayarakat yang menjadi pendukung masing-masing figur yang ikut dalam panggung perpolitikan tersebut, ada yang putus tali saudara gara-gara berbeda pilihan, ada yang berkelahi karena kalah debat dengan lawan beda pilihan.
Musim politik memang sudah menjadi lumrah jika terjadi hal-hal yang demikian, namanya politik harus ada kampanye untuk memenangkan figur pilihannya. Walaupun harus menghalalkan segala cara yang terpenting kandidatnya harus menang, uang habis ga jadi masalah karena disaat menang nanti bisa ditarik kembali.
Hello @bo0merang, apa kabar? Menarik artikelnya dan telah kami resteem ke 7745 follower.. (Sebagian kontribusi kami sebagai witness di komunitas Steemit Indonesia.)