Duhai, yang dipanggil Bapak!
Sudahkah mendengarkan kabar hari ini?
Tentang keceriaan buah hati,
Kerinduan belahan jiwa yang kau ikat
Mereka begitu setia menanti dalam bidukmu
Penyemangat langkah
Indahnya hidup bila,
Gelak tawa mereka peluruh penat
Lelah hilang berganti keridhoan
Duhai, Bapak!
Duhai, yang dipanggil Ibu!
Sudahkah mendengarkan kabar gembira?
Tumbuh sehat dan cerdasnya sang buah hati
Tulusnya cinta sang belahan jiwa
Mereka pasti menunggu kepulanganmu
Penyulut semangat
Hidup bukan lagi beban bila,
Berpegang teguh pada kesetiaan
Serta mengingat tujuan utama
Duhai, Ibu!
Duhai, yang dipanggil Nak!
Sudahkah mengirim kabar pada ayah bunda?
Kebahagiaan paling indah adalah sholehmu
Mereka hanya butuh kepatuhan
Tak lelah mendukung citamu
Mereka motivator terbaik hidup
Harimu akan lebih bermakna, bila
Tak lelah untuk rajin dan meraih prestasi
Tunjukkan kemandirianmu
Duhai, Buah hati!
Jarak bukan berarti berjauhan hati
Jarak bukan titik mati sebuah perhatian
Jarak bukan alasan hilangnya kesetiaan
Jarak menjadi ujian penguat iman
Tanah rantau ...
Tanah Pribumi ...
Dimanapun kaki berpijak
Allah senantiasa ada
Berpasrahlah pada-Nya
Memohon perlindungan-Nya
Dekatilah sang pemilik hati sejati
Niscaya ..., niscaya!
Kecemburuan buta, sirna
Kesedihan larung ke samudra
Duhai, kau yang dipanggil
Bapak!
ibu!
anak!
Berbahagialah!
Taipei, 16 April 2018
By @bundaumy
Salam SBSM
saya suka paragraf terakhir bun
@nnaachlam 😍
Meleleh bund meleleeeeh. 😊😊😊😊
@bundaumy
@masbudy94 🤗😍
Meleleh bund meleleeeeh. 😊😊😊😊
@bundaumy
Apa ada yang mengiris bawang merah di sini?
😭
@chyintia 😍😍😂😂😂
ono, aku 😂😂
😂😂😂😂🤗🤗🤗 @fatkhurrm
Salam bahagia selalu @bundaumy
Salam bahagia duhai yang dipanggil, cantik @dwiittavita
Semoga bapak dan emak selalu dalam lindungan Allah & diberi kesehatan. Amiiinnn
keep fighting @bundaumy
Aamiin @ettydiallova Sayang.