Permainan anak-anak Indonesia yang saat ini hilang
1. Kelereng
Barangkali anak-anak kecil bermain gundu atau kelereng seperti ini sudah jarang kita temui hari ini. Jaman memang sudah berubah tetapi bukan berarti apa yang menjadi dolanan atau mainan anak Indonesia berganti bukan?
Mungkin generasi 90-ab akhir sampai dengan awal 2000-an kita masih banyak menemukan permainan ini dimainkan di kampung-kampung. Pula di sudut-sudut perkotaan. Saya ingat betul bahwa bermain gundu atau kelereng adalah kesenangan luar biasa. Karena tidak diajarkan fair play tetapi juga diajari untuk berbagi dengan kawan sepermainan. Selain itu ketrampilan kita diasah.
2. Loncat Tali
Permainan loncat tali biasanya lebih banyak didominasi oleh kaum perempuan tetapi tak jarang para pria pun ikut bermain. Dengan dua orang yang memegang tali di sisi kiri dan kanan, lalu peserta permainan lainnya akan meloncati tali tersebut mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi, tak jarang sampai setinggi kepala.
Bagi peserta yang gagal meloncati atau melewati tali dia akan mendapatkan hukuman untuk memegang tali tersebut, begitu seterusnya.
3. Slebur-sleburan
Permainan ini membutuhkan kerjasama antar teman. Karena permainan ini adalah permainan tim. Orang di tempat saya mengenal permainan ini dengan sebutan slebur-sleburan atau kereta api. Dimana kita semua membuat sebuah barisan melewati dua teman yang berjajar kiri-kanan sambil bernyanyi. Kemudian ketika dua teman yang berdiri di kiri-kanan menangkap kita maka kita akan mendapatkan hukuman, yaitu memejamkan kepala dengan menghadap ke pohon atau sebuah tembok dan semua teman yang sudah ikut bermain bersembunyi.
Lantas teman yang menghadap ke pohon atau sebuah tembok itu akan mencari setiap dari kita yang bersembunyi, dan bagi yang pertama kali ditemukan maka dialah yang akan mendapatkan hukuman serupa, begitu seterusnya.
4. Bermain motor-motoran.
Ditempat saya permainan seperti ini disebut bermain motor-motoran. Masing-masing dari kita mencari ban bekas lantas menggunakan kayu dan mendorongnya sambil berlari. Biasanya kita berkompetisi dalam permainan ini. Istilahnya adu cepat dengan jarak tempuh yang sudah kita sepakati
5. Mandi di Sungai
Mungkinkah hari ini kita bisa melihat anak-anak mandi di sungai dengan begitu riang gembira dan penuh kebahagiaan, kecuali di daerah-daerah tertentu. Dulu di Surabaya pada awal tahun 2000-an sungai-sungai di sana masih bisa kita buat untuk mandi dan bermain-main bersama teman-teman. Tetapi sekarang hal itu sudah tidak akan bisa kembali ya temukan lagi.
6. Bermain sepakbola
Mungkin hanya sepakbola yang masih sering kita lihat diantara berbagai macam permainan anak-anak tempo dulu. Walau demikian ada pergeseran tempat memainkannya. Jika dulu kita bisa bermain bola dengan berkalang tanah sekarang kita bermain bola belakang aspal, terlebih lagi narasi iklan televisi yang mengatakan bahwa bermain dengan tanah atau lumpur itu noda dan harus dibersihkan dengan deterjen...... Ah sudahlah.
Saya yakin jika masih sangat banyak permainan anak-anak jaman dulu yang hari hilang. Kemajuan jaman telah merenggut kesenangan masa kanak-kanak tanpa disadari. Bahkan perenggutan itu tak jarang atas nama sekolah atau pendidikan dan atau atas nama kesehatan. Tentu saja hak itu tanpa mengesampingkan maraknya gadget dan makin sempitnya ruang bermain.
Keterangan foto/gambar :group WA & internet
Kopi hitam.
Barangkali walaupun sudah besar, bolehlah kita bikin acara seperti itu, tapi dimainkan oleh orang tua..he
@kitablempap menarik juga itu. Heheh